Dukung Sustainability, Emina Kumpulkan Sampah Kosmetik di 42 Titik

Sejak tahun 2021, Emina telah menginisiasi gerakan CSR melalui kampanye #EminaGotYourBack. Emina berupaya mengajak masyarakat terutama remaja untuk lebih peduli kepada lingkungan melalui langkah kecil terlebih dahulu. Untuk itu, Emina berkolaborasi dengan Guardian dalam menyediakan beauty dust bin yang terletak di sekitar 42 gerai Guardian di Indonesia.

Selain itu, Emina juga berkolaborasi dengan komunitas Lyfe with Less dalam program #PakaiSampaiHabis untuk mengumpulkan produk kosmetik Emina. Program goes to school maupun acara online juga diselenggarakan untuk mengedukasi para remaja terkait upaya sustainability.

Clarissa A. Gunawan, Teens & Emerging Brand Group Head Emina mengatakan “Emina mengedepankan inovasi dalam setiap inisiatif dan produk yang dihadirkan. Kami percaya bahwa langkah kecil jika dilakukan bersama secara konsisten akan memberikan dampak besar yang positif. Menjadi beauty bestie seluruh remaja Indonesia, Emina selalu ingin memberikan yang terbaik tidak hanya untuk mereka tetapi juga untuk lingkungan. Sampai saat ini, Emina telah melakukan berbagai inisiatif CSR dan telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia. Berkolaborasi dengan berbagai pihak strategis, kami terus memperluas jangkauan program supaya semakin banyak masyarakat terutama remaja Indonesia yang merasakan manfaatnya.”

Bersama dengan Guardian dan Lyfe With Less, Emina telah mengumpulkan satu ton sampah berupa kemasan produk kosmetik. Melalui beauty dust bin yang tersebar, Emina juga berharap akan semakin banyak sampah kosmetik dari semua brand yang terkumpul untuk didaur ulang.

Proses daur ulang ini melibatkan Trashsmisth. Bintang selaku perwakilan Trashsmith mengatakan, "Trashsmith adalah studio design yang ada di Bandung. Kita concern untuk mengolah material dari sampah plastik. Output-nya bisa banyak banget, seperti cermin kecil, tatakan gelas, makeup tray, rak buku, dan kursi kecil. Itu dari empties Emina juga."

Emina bersama dengan Trashsmith berhasil mengolah 90 kg sampah kemasan kosmetik atau empties menjadi rak buku dan kursi. Clarissa menyebutkan bahwa satu kursi kecil setara dengan 3 kg, sementara rak buku setara 35 kg.

Bintang menjelaskan bahwa setiap sampah yang dikumpulkan diharapkan dalam kondisi bersih. Nantinya sampah akan dicacah hingga menjadi flakes untuk mengurangi volume udara, kemudian diatur komposisi warna dan motifnya sehingga menjadi banyak produk daur ulang baru.

"Ada 7 jenis sampah yang bisa di-recycle. Semua kemasan kosmetik itu bisa diolah. Output produk yang dibikin juga berbeda-beda. Kalau rak buku dan kursi itu pake PP (polypropylene) dan PS (polystyrene)," lanjut Bintang.

Dari hasil olahan sampah kosmetik, rak buku dan kursi didonasikan kepada berbagai Taman Bacaan di daerah Indonesia Timur, seperti Kupang dan Kabupaten Malaka. Emina juga berkolaborasi dengan Indorelawan melalui program Donasi Buku dengan mitra Taman Bacaan. Ada Taman Bacaan Perigi (Depok, Jawa Barat), Bale Baca Cijayanti (Bogor, Jawa Barat), OKL Street Library (Malaka, NTT), dan Rumah Sejuta Mimpi (Kupang, NTT).

"Ngomongin literasi, Indonesia Timur itu akses buku bacaannya terbatas. Beda banget dengan Jawa yang gampang buat baca buku. Kita survei dan tanyakan kebutuhan mereka. Terkumpul 300-400 buku dan sudah dipilah. Kita gak hanya membawa tapi bikin kegiatan sama adik-adik. Yang seru itu dengan remaja putri," ujar Executive Director dari Indorelawan.

“Kita memang selalu punya pilihan, termasuk memilih untuk ambil satu langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar kepada lingkungan. Seiring dengan program keberlanjutan yang terus kami lakukan, Emina akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak melalui kegiatan-kegiatan berkelanjutan #EminaGotYourBack. Harapannya, program ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terutama remaja Indonesia terhadap lingkungan” tambah Clarissa.

Sebagai langkah awal sustainability, Emina meluncurkan produk terbarunya yang mengusung konsep ramah lingkungan. Emina Naturapal menjadi produk yang mengedepankan nilai sustainability dari segi kemasan hingga bahan.

Kemasannya 10 persen less plastic, 100 persen bisa didaur ulang, menggunakan tinta dengan bahan dasar air, soy ink, dan FSC Paper yang merupakan sustainable-sourced paper. Terdapat empat produk yang dengan kandungan 100 persen Natural Pea Extract dan Triple Protection+ Ingredients yang terdiri Allantoin, Glycerin, Raykami, dan Vitamin B3.

Alma Tando sebagai beauty content creator mengatakan, "Tiap sebulan sekali pasti ada barang yang dipilah-pilah. Gak mungkin aku pakai semuanya. Yang gak cocok aku singkirin dulu. Mungkin bisa dikasih orang atau aku giveaway. Biasanya yang kecil-kecil sering habis."

Sebagai content creator dan konsumen produk kecantikan, Alma pun sempat memikirkan kondisi sampah yang semakin banyak akibat munculnya produk hingga beauty brand baru. Ia merasa bersyukur bahwa sekarang sudah banyak beauty brand yang menerapkan langkah ini.

Clarissa juga memaparkan bahwa kampanye ini ingin menunjukkan bahwa menerapkan sustainability itu sebenarnya simpel. Harus ada langkah pertama dulu untuk bisa memberikan impact yang jauh lebih besar untuk lingkungan.

"Dipisahin dulu tutup dan badan kemasan. Dipisahin juga material yang gak plastik agar tidak terkontaminasi. Lalu, dipilah sesuaiwarna agar enak mengolahnya. Yang pasti harus bersih," imbuh Bintang dengan tips singkat untukmu yang ingin memulai memilah sampah kosmetik.

Itu dia paparan singkat seputar langkah awal Emina dalam mendukung sustainability. Yuk, mulai pilah sampah kosmetikmu untuk didaur ulang!