Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Essay Contest Beswan Djarum: Gen Z Tunjukkan Kepekaan Sosial Lewat Tulisan

Foto 1.jpg
Juara final nasional Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025 bersama dewan juri (Dok. Beswan Djarum)

Kesehatan mental ibu pascamelahirkan atau Postpartum Mood and Anxiety Disorders (PMADs) seperti baby blues masih jarang mendapat sorotan dan perhatian khusus dalam pelayanan publik.

Isu inilah yang diangkat Utin Richa Rinjani, mahasiswi Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat sehingga membawanya sebagai juara pertama dalam ajang Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025.

Penasaran dengan kisah lengkap dan gagasan inspiratif yang ia bawakan? Yuk, baca lebih lanjut di artikel ini!

1. Kesehatan mental pada ibu masih menjadi hal yang tabu

Foto 3.jpg
Utin Richa Rinjani memberikan penjelasan tentang karya esainya di hadapan dewan juri (Dok. Beswan Djarum)

Menurut Utin, kesehatan mental pada ibu, saat ini masih jadi hal tabu yang enggan dibicarakan oleh banyak pihak. Di balik ketangguhan ibu, ada sisi rentan yang bisa terserang  PMADs.

"Setiap ibu itu layak disembuhkan, tidak hanya dipuji ketangguhannya,” kata Utin Richa Rinjani, saat mempresentasikan gagasannya dalam final nasional Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025 yang digelar di Bali, tahun ini. 

Tidak hanya menunjukkan empati saja, dalam esainya Utin juga memikirkan solusi berupa layanan Motherhood Care Intervention (MCI) yang terintegrasi dengan Posyandu dan Puskesmas serta melibatkan ahli jiwa dan psikolog.

Pendekatan 5A jadi kunci dalam solusi ini yaitu Ask, Assess, Advice, Assist dan Arrange. Mulai dari identifikasi dan penjadwalan, kunjungan rumah, pendampingan praktis, dan psikoedukasi. 

Sementara juara kedua Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025, Muhammad Faruq Azhar dari Politeknik Negeri Batam mengangkat masalah overclaim produk skincare yang sempat heboh di masyarakat.

Faruq menawarkan solusi hulu hingga hilir mulai dari pengawasan digital secara proaktif, edukasi literasi yang terstruktur, serta program pemulihan korban yang humanis.

Sebagai juara ketiga Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025, Putri Malahayati, mahasiswi Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan memotret perundungan terhadap dokter residen.

Untuk memutus mata rantai perundungan, menurut Putri, dunia pendidikan kedokteran di Indonesia perlu mengadopsi dan menerapkan konsep AWARE (Altering Workplace Attitudes for Resident Education) dalam kaderisasi.

Ia bahkan sudah mulai menerapkannya lewat Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang diadakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI).

2. Gen Z peduli dan punya solusi

Foto 2.JPG
Utin Richa Rinjani, menjelaskan pendekatan 5A sebagai solusi dalam layanan Motherhood Care Intervention (MCI) (Dok. Beswan Djarum)

Selain ketiga topik tersebut, berbagai ragam isu diangkat mahasiswa-mahasiswi penerima Djarum Beasiswa Plus dalam Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025 yang notabene adalah kalangan Gen Z.

Mereka memotret banyak isu penting di sekitarnya mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan penggunaan tangan kiri dan kanan, gugatan terhadap kecurangan di dunia pendidikan, penyalahgunaan antibiotik, sampah digital, hingga fenomena brainrot atau “pembusukan otak” akibat video pendek dengan isi konten yang receh.

“Ini adalah bukti bahwa Gen Z bukan generasi penggerutu, tetapi Gen Z yang ada di sini (Beswan Djarum) adalah bukti jika mereka semua adalah sekumpulan orang-orang yang bermutu. Mereka lebih kritis, terbuka dan memiliki ide-ide serta terobosan baru yang bisa atasi permasalah rumit di sekitar,” ujar Maman Suherman, penulis buku dan pegiat literasi yang menjadi salah satu juri Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025.

Kompetisi ini diikuti seluruh Beswan Djarum yakni mahasiswa-mahasiswi dari berbagai daerah yang menerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation untuk periode 2024/2025. 

Dalam ajang Essay Contest, Beswan Djarum ditantang untuk mengidentifikasi masalah penting di lingkungan sekitar berdasarkan pengalaman pribadi, menganalisis, dan memikirkan solusinya.

Para pemenang dipilih berdasarkan ketajaman identifikasi masalah, pola pikir, konstruksi penyelesaian masalah, serta kekuatan untuk meyakinkan pentingnya isu yang diangkat dan mempertahankan argumentasi.

“Menulis bukan sekadar keterampilan teknis. Melalui Essay Contest, para Beswan dilatih untuk mengasah welas asih, berpikir kritis, dan keberanian menawarkan solusi. Keterampilan kepemimpinan yang semakin penting di tengah dunia yang tak pasti, termasuk tantangan di era AI saat ini,” ujar Felicia Hanitio, Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation.

3. Peserta mendapatkan pelatihan menulis hingga kepemimpinan

Foto 4.jpg
Finalis nasional Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025 yang diikuti oleh 534 Beswan Djarum dari seluruh Indonesia(Dok. Beswan Djarum)

Sebelum pelaksanaan Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025, seluruh penerima Djarum Beasiswa Plus mendapatkan pelatihan “Gritty Leadership”, penulisan esai “Argumentative Writing”, public speaking “Speak to Convince” sebagai bagian dari pelatihan Leadership Development.

Beswan Djarum juga mendapatkan pelatihan softskills lainnya melalui program Character Building, Nation Building, Community Empowerment dan International Exposure.  

Final nasional Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025 diikuti 16 peserta hasil seleksi dari 534 Beswan Djarum yang tersebar di 4 regional Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Dewan juri terdiri dari 3 orang masing-masing Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman, M.Rur.Sc. (Guru Besar IPB University), Maman Suherman (penulis buku dan pegiat literasi), dan Sri Wahyuni (Lead of Customer Engagement & Advisory di Wilmar Consultancy Services yang juga Beswan Djarum 2007/2008).

Berikut daftar finalis Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025:

  1. Luluk Mariyani (Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan)
  2. Muhammad Faruq Azhar (Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau)
  3. Putri Malahayati (Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan)
  4. Utin Richa Rinjani (Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat)

  5. Olivia Budiman (Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Jawa Timur)

  6. Rifdah Hannifah Dzakiyah (Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur)

  7. Syahdad Nabil Mudzaffar (Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur)

  8. Talitha Firyal Ghina Nuha (Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur)

  9. Aldo Luhung Baskoro (Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah)

  10. Almaz Fauziyah (Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah)

  11. Mustika Ayu Hapsari (Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah)

  12. Rebecca Raphael Angelica Simorangkir (Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta)

  13. Amanda Erica Ferdianti (Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat)

  14. Angelica Kierra Ninta Gurning (Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat)

  15. Muhamad Akmal Musthofa (Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat)

  16. Zahra Naqiyah Primadi (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat)

Essay Contest Beswan Djarum bukan sekadar ajang kompetisi menulis, melainkan ruang bagi Gen Z untuk menyuarakan kepedulian dan gagasannya terhadap berbagai isu di sekitar.

Melalui ide-ide segar dan solutif, generasi ini membuktikan bahwa mereka siap menjadi bagian dari perubahan sosial yang positif. (WEB/AMS)

Share
Topics
Editorial Team
Asri Muspita Sari
EditorAsri Muspita Sari
Follow Us

Latest in Life

See More

[QUIZ] Tes Bahasa Inggris Kelas 2 SD untuk Uji Pengetahuanmu

18 Sep 2025, 18:00 WIBLife