Lupakan Menjadi Sempurna, Kamu Luar Biasa Apa Adanya

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang mempunyai naluri berkompetisi. Mereka mampu berlatih agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Daya kreasi untuk menciptakan hasil yang lebih tersebut adalah kunci untuk memajukan peradaban hari ini. Sayangnya, kita kerap tertipu antara mengejar hasil lebih baik dengan menuntut kesempurnaan.

1. Sempurna molek dan parasnya agar dikagumi orang lain itu palsu.

Tampil dengan barang branded mahal, perawatan tubuh salon kelas atas, sampai memaksa diet agar penampilan cakep maksimal. Tujuannya bukan untuk kesehatan berupa merawat diri, tapi agar diperhatikan oleh orang lain. Yaelah bro dan sis, yang namanya manusia itu akan selalu ada unsur bosannya. Tampilan yang dilihat mata memang sekilas menarik, sayangnya lama kelamaan otak tetap akan jenuh melihat hal yang sama.

2. Orang sempurna dihadapkan pada ekspektasi peran sosial yang tinggi.

Orang yang sempurna seringkali dihadapkan pada tuntutan tinggi dari orang di sekitarnya. Dia harus bisa memenuhi tugas sesuai dengan harapan orang lain. Sekali dua kali sih gapapa. Kalau setiap hari, setiap jam, tiap kali bertemu orang lain? Capek adanya.

3. Lelah adalah jawaban pasti.

Sumber Gambar: naturalhealthadvisory.com

Baiklah, meskipun secara naluri kita ingin melakukan segala hal dengan sempurna. Sayangnya, manusia mempunyai kemampuan yang terbatas. Stamina, daya tahan, konsentrasi, juga kapabilitas panca indera. Ketika semua alat tersebut digenjot untuk hasil maksimal, lelah adalah kepastian yang diterima.

4. Banyak dijengkelin orang lain.

Tak ada gading yang tak retak, bisa dipahami juga tak ada manusia yang tidak pernah salah. Kata mutiara ini diam-diam dipegang teguh oleh semua orang. Maka bisa dikatakan kalau manusia paling tidak bisa mentolerir sebuah kesalahan. Kalau ada yang tidak bisa, dia bakal disensiin umat karena dikira bermain jadi Sang Pencipta.

5. Kehidupan adalah dinamika dan perubahan, bukan stagnasi serta kestabilan.

Satu hal yang kekal dan abadi adalah perubahan. Perubahan erat kaitannya dengan dinamika naik dan turun yang tidak bisa diprediksi. Semesta raya dan makhluk hidup di dalamnya juga termasuk dari dinamika dan perubahan tersebut. Itulah kenapa bila kita stagnan dan stabil sebenarnya kita sudah mati, kita bukan bagian dari kehidupan itu sendiri.

6. Sempurna hanyalah milik Sang Pencipta dan Andra ‘n’ the Backbone.

Percayalah sempurna hanya milik Sang Pencipta saja. Mengejar kesempurnaan itu berarti tanda kerakusan karena kamu dianggap melangkahi Sang Pencipta. Kalau mengambil Sempurna kepunyaan Andra ‘n’ the Backbone, maka kamu bakalan dituduh plagiasi karya seni.

7. Menjadi sempurna berarti tidak bisa mengeluh.

Sumber Gambar: renowned-pui.blogspot.com

Mustahil menjadi sempurna. Menjadi sempurna berarti bisa melakukan segala sesuatu dengan nilai penuh. Juga dilarang untuk mengeluh karena bisa mengurangi nilai tersebut. 

8. Sempurna bisa tercapai bila tidak ada masalah.

Sempurna bisa dilakukan bila tidak ada hambatan atau masalah. Sedangkan dalam hidup, kepentingan-kepentingan kita pasti berbenturan dengan orang lain. Benturan itu yang menciptakan hambatan atau masalah. Maka kalau ingin melakukan suatu hal dengan sempurna, hindari orang lain. Yakin kamu bisa hidup sendiri?

Nggak enak bukan jadi sempurna itu? Kamu sudah luar biasa apa adanya, kok!