Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi uang yang sedikit (Pexels.com/Nicola Barts)
Ilustrasi uang yang sedikit (Pexels.com/Nicola Barts)

Intinya sih...

  • Uang sejuta terasa kecil setelah beberapa minggu, karena pengeluaran kecil bisa menguras saldo tanpa disadari.
  • Pentingnya mencatat pengeluaran dan membuat anggaran keuangan untuk mengatur uang bulanan dengan lebih bijak.
  • Nongkrong di luar seringkali menjadi pengeluaran besar tanpa terasa, sehingga perlu pandai memilih mana yang benar-benar perlu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jadi anak rantau itu seru karena bisa ngerasain hidup lebih mandiri dan bebas. Tapi, kebebasan itu juga datang bareng tanggung jawab, terutama soal keuangan. Gak ada lagi yang namanya tinggal minta ke orang tua kalau kehabisan uang. Semua harus diatur sendiri, dan dari sinilah banyak realita pahit mulai kelihatan.

Banyak anak rantau yang awalnya pede bisa ngatur keuangan sendiri, tapi baru seminggu udah bingung kenapa dompetnya kosong. Bukan karena boros aja, tapi karena ternyata ngatur uang itu gak semudah yang dibayangkan. Kalau kamu baru ngerantau atau bahkan udah lama, coba cek empat fakta finansial ini yang baru berasa banget pas kamu hidup jauh dari rumah.

1. Uang saku bulanan tuh cepat banget habis kalau gak diawasi

Ilustrasi supermarket (Pexels.com/Pixabay)

Awalnya kamu mikir, “Dikasih sejuta sebulan? Wah, aman lah.” Tapi realitanya, baru seminggu lebih dikit udah mulai ngitung sisa receh. Makanan, transportasi, pulsa, kebutuhan kos, dan tiba-tiba pengeluaran kecil kayak print tugas atau bayar parkir bisa jadi lubang penguras saldo.

Kalau gak dibarengi dengan kebiasaan mencatat pengeluaran, kamu bakal bingung kemana aja uang itu pergi. Uang bulanan yang kelihatannya cukup ternyata gak akan bertahan lama kalau kamu gak punya strategi. Makanya penting banget bikin anggaran, walau cuma dalam catatan kecil. Supaya kamu tahu mana kebutuhan wajib dan mana yang bisa ditunda dulu.

2. Nongkrong itu mahal, tapi susah ditolak

Ilustrasi sedang makan bersama (Pexels.com/Adrienn)

Kehidupan anak rantau pasti gak jauh-jauh dari ajakan nongkrong. Entah itu diajak teman-teman kampus, komunitas, atau sekadar melepas stres setelah kelas. Tapi kamu tahu gak sih, segelas kopi dan sepotong donat bisa bikin kamu kehilangan 30–50 ribu dalam sekali duduk?

Masalahnya, nongkrong itu sering dianggap kebutuhan sosial. Kalau kamu selalu ikut, pengeluaran bisa membengkak tanpa terasa. Bukan berarti gak boleh nongkrong, tapi kamu harus pandai milih-milih mana yang benar-benar perlu dan mana yang bisa kamu skip. Kadang, istirahat di kos sambil nonton film juga udah cukup menyenangkan tanpa bikin dompet menjerit.

3. Semua kebutuhan harus ditanggung sendiri, dan itu gak murah

Ilustrasi sedang diskon (Pexels.com/Erik Mclean)

Pas di rumah, kamu mungkin gak terlalu mikir soal biaya sabun, minyak goreng, tisu, bahkan listrik dan air. Tapi pas ngerantau, semuanya jadi tanggung jawabmu. Mau gak mau kamu harus belajar hitung-hitungan sampai ke detail paling kecil.

Kebutuhan harian yang kelihatannya sepele bisa jadi total pengeluaran yang lumayan besar tiap bulannya. Apalagi kalau kamu tinggal di kos yang gak include listrik atau air, pengeluaran bisa bertambah lagi. Ini bikin kamu harus lebih bijak dalam mengatur prioritas. Mulai dari cari sabun yang hemat tapi tahan lama, sampai masak sendiri supaya bisa lebih irit dibanding beli makanan terus.

4. Penghasilan tambahan itu bukan pilihan, tapi kebutuhan

Ilustrasi online meeting (Pexels.com/Vlada Karpovich)

Kalau uang kiriman dari rumah gak cukup, kamu mulai mikir untuk cari pemasukan tambahan. Dari yang awalnya iseng buka jasa desain, jualan preloved, sampai jadi freelance penulis. Ternyata, jadi anak rantau bikin kamu sadar bahwa punya satu sumber uang aja itu rawan banget.

Apalagi kalau ada kebutuhan mendadak seperti harus ganti handphone karena rusak, atau butuh bayar UKT tambahan. Punya side job atau penghasilan tambahan bikin kamu bisa lebih aman secara finansial. Selain itu, kamu juga jadi lebih siap menghadapi situasi darurat. Walau capek, punya tambahan pemasukan bisa jadi penolong banget di saat-saat kritis.

Ngerantau bukan cuma soal belajar mandiri, tapi juga jadi ajang latihan ngatur keuangan dengan realistis. Banyak hal yang baru kamu sadari saat jauh dari rumah, terutama soal betapa cepatnya uang habis dan pentingnya mengelola finansial dengan bijak. Tapi tenang, semua ini adalah proses belajar yang bakal bikin kamu makin kuat dan siap menghadapi hidup. Jadi jangan menyerah ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team