Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Tidak Nyaman Tinggal di Desa, Siap Merantau?

ilustrasi jalanan kota (pexels.com/Alifia Harina)
Intinya sih...
  • Hidup di desa membuatmu sulit berkembang karena kurangnya peluang dan pengalaman baru.
  • Kota memberikan kesempatan untuk tumbuh lebih cepat dengan pekerjaan yang menjanjikan.
  • Di desa, terbatasnya tempat wisata, akses transportasi, dan kurangnya privasi bisa menjadi hambatan bagi generasi muda.

Hidup di desa sebenarnya lebih menenangkan, tapi tak sedikit orang yang pergi merantau demi kehidupan yang lebih baik. Bagi kamu yang ambisius mengejar impian, hidup di desa bukanlah sebuah keberuntungan. Kamu akan kesulitan untuk berkembang dan mengeksplor lebih jauh. Pengalaman dan relasi kamu mungkin hanya itu-itu saja.

Tidak salah jika pada akhirnya kamu memilih untuk tinggal di desa, dengan kehidupan yang serba apa adanya. Dikarenakan di perkotaan pun ada kekurangannya, yang perlu kamu terima. Untuk tahu cocok atau tidaknya dirimu, berikut ini ada lima tanda kamu tidak nyaman tinggal di desa dan lebih cocok merantau ke perkotaan. 

1. Kamu susah berkembang karena hidupnya kelewat santai

ilustrasi berjalan santai (pexels.com/Ana Madeleine Uribe)

Hidup di desa memang terlalu santai, tidak terburu-buru. Berbeda dengan kota, yang semuanya harus serba cepat. Itulah mengapa, tinggal di kota kamu akan cepat berkembang. Kamu hidup seperti berlomba dengan kehidupan orang lain. Sehingga sikap seperti ini, yang membuat kamu termotivasi untuk bergerak lebih cepat.

Orang-orang di desa seperti memegang prinsip pasrah dalam kehidupan. Mereka tetap berusaha, tapi tidak terlalu keras. Tak heran, jika pendapatan di desa dengan perkotaan sangat senjang. Karena di kota, kita dilatih untuk menjadi seorang yang pekerja keras. Jadi, buat kamu yang ingin bertumbuh dengan cepat, merantaulah ke kota.

2. Kamu tidak punya karier yang menjanjikan, karena sedikitnya peluang kerja

ilustrasi work from home (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sudah tidak asing dengan lapangan pekerjaan yang menjanjikan di perkotaan. Mereka memiliki banyak perusahaan, sehingga memudahkan para pencari kerja dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan di desa, peluang kerja sangat kecil. Belum lagi dengan pendapatan yang tak seberapa.

Meski cukup untuk tinggal di desa dengan kebutuhan yang serba murah, tapi kamu tidak punya karier yang jelas. Kerja serabutan dengan penghasilan serba apa adanya. Jika kamu tidak keberatan, tidak apa-apa memilih untuk tetap hidup di desa. Tapi, kalau kamu mau mempunyai karier yang jelas, tidak ada salahnya hijrah dan mencari pengalaman di kota orang.

3. Kamu lebih suka hidup individualis karena merasa tenang

ilustrasi bersantai (pexels.com/RDNE Stock project)

Hidup di desa itu masyarakatnya ramah-ramah. Saking ramahnya, mereka juga ikut andil dalam urusan pribadi. Mereka saling terbuka satu sama lain, sehingga informasi mudah tersebar dengan cepat. Bagi kamu yang bodo amatan, mungkin akan sedikit terusik dengan adanya budaya hidup di desa yang seperti ini.

Tidak seperti di perkotaan, yang tetangga kanan kiri tidak saling kenal. Mereka hidup masing-masing, tanpa harus repot-repot ikut andil dalam urusan pribadi orang. Bukan tidak solidaritas, tapi mereka tidak punya banyak waktu untuk mengurusi hidup orang lain. Mungkin hanya sekadar tahu saja, tidak sampai ikut campur.

4. Kamu gak bisa menjelajah tempat wisata lebih banyak dan beragam

ilustrasi pameran seni (pexels.com/Weijia MA)

Sebagaimana yang kamu ketahui, di desa tidak banyak tempat wisata. Tidak ada mall dan pusat perbelanjaan yang memadai. Bahkan, mall di desa hanya sebatas berisi makanan dan pakaian. Tidak ada wahana permainan atau hiburan lainnya. Sehingga, bagi kamu yang suka jalan-jalan akan kesulitan menemukan tempat yang estetik.

Bahkan seperti museum, perpustakaan, taman raya, itu jarang ada. Tidak seperti di perkotaan, yang bisa kamu jumpai dengan mudah. Jadi, bagi kamu yang suka travelling, hidup di desa bukanlah pilihan yang tepat. Karena kamu akan kesulitan mencari spot foto yang estetik dan kekinian.

5. Kamu kesulitan untuk pergi ke mana-mana karena kurangnya akses transportasi

ilustrasi MRT (pexels.com/Eric Prouzet)

Salah satu yang paling susah hidup di desa adalah, kurangnya akses transportasi. Bagi kamu yang tidak bisa mengendarai motor, ini akan jadi masalah. Kamu akan selalu mengandalkan orang untuk pergi ke mana-mana. Kalau kamu orangnya gak bisa diam di rumah, apa kamu harus merepotkan orang lain setiap hari?

Bahkan anak-anak sekolah, mereka selalu mengandalkan orangtua untuk mengantarkannya. Kurangnya akses transportasi seperti ini justru semakin menyulitkan diri sendiri. Kamu tidak bebas pergi ke mana-mana dan selalu mengandalkan orang lain. Jika kamu merasa tertekan dengan kehidupan seperti ini, fix kamu tidak cocok tinggal di pedesaan.

Hidup di desa bukan berarti buruk. Tinggal di perkotaan juga bukan berarti kamu akan selalu mendapatkan kesenangan. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan yang cocok untuk kamu tinggali. Ingat, semua harus sesuai kebutuhan, bukan sekadar keinginan. Jika kamu mulai tidak nyaman tinggal di desa karena berbagai alasan dan lebih suka hidup di kota, maka pergilah serta bertumbuhlah dengan baik. Setiap orang punya seleranya sendiri, terlebih mengenai memilih tempat tinggal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us