Farraas Afiefah Muhdiar, Founder Arsanara, Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga. (dok.Farraas Afiefah Muhdiar)
Arsanara tumbuh seiring meningkatnya kesadaran publik akan kesehatan mental. Farraas menilai, perkembangan tersebut merupakan sinyal positif bagi terwujudnya kesejahteraan emosional yang lebih luas.
Sayangnya, tren kesehatan mental juga diikuti dengan sisi gelap terhadap isu psikologi. Farraas menyebutkan, “Sisi negatifnya itu paling yang kelihatan (adalah) jadi lebih mudah untuk mendiagnosis diri sendiri dan kadang-kadang itu digunakan untuk menjustifikasi.”
Sejalan dengan menguatnya tren mental health, salah satunya melalui informasi digital, kecemasan yang individu alami juga terus meningkat. Farraas menyoroti banyaknya paparan informasi yang membuat kecemasan kian menguat. Individu rentan alami doomscrolling, yakni mengafirmasi ketakutan lewat konten acak.
“Jadi kan kecemasannya jadi makin tinggi. Namanya juga orang cemas, pasti yang dibaca yang menurut dia paling parah yang diresapi. Tapi secara umum, awareness-nya sudah sangat jauh meningkat dan menurutku itu sesuatu yang sangat positif,” Farraas menanggapi kondisi kesehatan mental di Indonesia.
Arsanara hadir memberikan layanan yang komprehensif bagi individu, baik dalam bentuk konseling maupun edukasi. Harapannya, Arsanara dapat memperluas dan berkontribusi memberikan dampak baik.
Arsanara menghadirkan layanan konsultasi bagi individu, pasangan, keluarga, hingga organisasi. Melalui screening kesehatan mental, seminar, training, workshop, hingga edukasi, Arsanara memberi fasilitas bagi individu, perusahaan, maupun sekolah untuk dapat mengakses program psikologi.
“Ada konseling individu, ada juga yang perusahaan. Jadi, kami kerja sama dengan beberapa kantor, menyediakan layanan konseling. Terus, ada layanan screening kesehatan mental juga,” terangnya sembari menambahkan ada layanan training atau workshop untuk sekolah, perusahaan, dan komunitas.
Bagi pasangan, ada konseling pranikah yang didahului asesmen yang akan membantu pasangan untuk mengenal diri, nilai, dan pola komunikasi sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Kemudian, ada pula layanan bagi anak dengan melakukan screening tumbuh kembang serta tes psikologi. Tak sampai di situ, Arsanara juga menyediakan jasa untuk proses rekrutmen bagi perusahaan untuk memberikan rekomendasi terkait sumber daya manusia. Individu yang tertarik mengikuti program Arsanara, nantinya akan diberi arahan sesuai hasil asesmen, kemudian mendapatkan sesi konsultasi yang sesuai, baik oleh psikolog maupun psikiater.
Farraas berharap, psikologi dapat menyentuh lebih banyak elemen masyarakat dan menjadi bagian dari kehidupan banyak orang. Diharapkan, Arsanara dapat menjadi wadah edukasi dan psikologi bagi lebih banyak orang.
“Kalau harapan ke depannya, harapan secara umum, ingin menjangkau lebih banyak lagi kalangan yang mungkin belum tersentuh sama psikologi. Kita paling senang sih kalau dapet klien yang misalnya perusahaan yang belum pernah sebelumnya ada seminar sama psikolog,” cerita Farraas.