5 Gaya Hidup yang Bikin Work Life Balance Berantakan, Hindari!

Bisa mempengaruhi banyak aspek, termasuk kesehatan

Beranjak dewasa nyatanya tak semudah yang dibayangkan. Saat ini, banyak generasi millennial dan gen Z yang mulai menapaki dunia kerja. Mereka pun mulai menyadari betapa sulitnya mencari pundi-pundi uang untuk memenuhi kebutuhan hariannya.

Dari Senin hingga Jumat, mereka harus pergi bekerja dari pagi hingga sore. Kalau sudah begitu, rasanya sulit untuk memiliki waktu buat diri sendiri. Maka dari itu, istilah work life balance atau keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan pun muncul. Dua hal tersebut diperjuangkan untuk mendapat porsinya masing-masing.

Memang ada banyak orang yang mampu mewujudkan work life balance versinya sendiri. Sayang, banyak juga yang gagal mendapatkan keseimbangan antara hidup dan karier. Lain dan tak bukan, semuanya disebabkan gaya hidup.

Gaya hidup nyatanya mampu merusak work life balance yang sedang dibangun oleh seseorang. Maka dari itu, ada benarnya untukmu mengetahui gaya hidup yang dapat membuat work life balance berantakan. Berpengaruh pada banyak aspek, loh!

Baca Juga: 5 Tips Jitu Menjaga Work Life Balance bagi Fresh Graduate!

1. Tidak memiliki manajemen waktu yang terstruktur

5 Gaya Hidup yang Bikin Work Life Balance Berantakan, Hindari!ilustrasi manajemen waktu (unsplash.com/Kevin Ku)

Waktu selalu dikaitkan dengan work life balance. Pasalnya, hanya melalui waktulah kamu mendapatkan kesempatan untuk melakukan banyak hal, mulai dari bekerja, bermain, hingga menghabiskan waktu untuk diri sendiri.

Manajemen waktu yang buruk bakal membuat work life balance yang sedang kamu bangun jadi berantakan. Pekerjaan yang sebenarnya bisa diselesaikan di hari kerja, terpaksa kamu kerjakan di akhir pekan. Padahal, akhir pekan bisa jadi waktu me time atau berkumpul bersama keluarga.

Supaya tak mengganggu keseimbangan hidupmu, rancangkan manajemen waktu terbaik versimu. Manfaatkan waktu di hari kerja untuk menyelesaikan pekerjaan semaksimal mungkin. Usahakan pula untuk tidak mengerjakannya di luar jam kerja.

2. Selalu terhubung dengan internet

5 Gaya Hidup yang Bikin Work Life Balance Berantakan, Hindari!ilustrasi work from home (unsplash.com/windows)

Memang, sih, bisa dibilang millennial dan gen Z gak bisa hidup tanpa adanya internet. Namun, apa benar harus terhubung dengan internet selama 24 jam? Kenyataannya, selalu terhubung dengan internet bakal membuatmu tidak memiliki work life balance.

Hal tersebut mungkin terdengar mustahil. Dilansir Mayo Clinic, karyawan yang terbiasa terhubung dengan internet dan teknologi membuatnya menghabiskan waktu untuk bekerja selama di rumah. Mereka pun tak bisa santai. Bukannya istirahat, tetapi malah bekerja.

Supaya kehidupan pribadimu masih terasa nyata, batasi penggunaan internet dan gadget. Kamu bisa memulainya dengan tidak menggunakan gadget di atas pukul 21.00. Selain itu, sibuklah dengan hobimu selama akhir pekan untuk menghindari adanya keinginan untuk bekerja.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Work Life Balance bagi Ibu yang Bekerja di Rumah

3. Susah untuk berkata tidak pada orang lain

5 Gaya Hidup yang Bikin Work Life Balance Berantakan, Hindari!ilustrasi berani berkata tidak (unsplash.com/Nadine Shaabana)
dm-player

Yap, menjadi individu yang gak enakan memang jadi tantangan tersendiri. Salah satu hal yang terkadang sulit untuk dilakukan adalah berkata tidak pada orang lain. Apalagi kalau kamu tipe orang yang suka menyenangkan orang lain. Duh, bahaya!

Sulit berkata tidak pada orang lain akan merugikanmu. Sebab, hal ini mempengaruhi keseimbangan hidupmu, loh.

Kamu selalu membantu orang lain, padahal pekerjaanmu sendiri masih belum teratasi. Ingatlah bahwa prioritas utamamu adalah pekerjaanmu sendiri. Kalau semua tugasmu sudah selesai, barulah membantu orang lain, dengan catatan semampumu, ya.

4. Mengutamakan pekerjaan dibanding kesehatan

5 Gaya Hidup yang Bikin Work Life Balance Berantakan, Hindari!ilustrasi perempuan sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pekerjaan memang harus diselesaikan dengan penuh tanggung jawab. Namun, bukan berarti kamu harus sampai mengorbankan kesehatanmu, loh. Pasalnya, banyak orang yang lebih mengutamakan pekerjaan dibanding kesehatan dirinya.

Kalau dipikir-pikir, dengan memperhatikan kesehatan, proses menyelesaikan pekerjaan juga dapat dilalui dengan mudah. Kalau sudah terlanjur jatuh sakit, sudah semestinya beristirahat. Berhenti memikirkan pekerjaan.

Tahukah kamu kalau salah satu penyakit yang kerap menyerang millennial dan gen Z saat ini adalah dispepsia? Dispepsia sama dengan maag. Biasanya, maag ditandai dengan nyeri di bagian ulu hati dan terasa perih.

Dilansir penelitian Universitas Muhammadiyah Kudus yang berjudul Relationship Of Diet With Frequency Of Recurrence Of Dyspepsia In Puskesmas Pamotan Rembang Regency, sebanyak 28 jiwa atau setara 11,3 persen dari keseluruhan penduduk di Indonesia mengalami dispepsia. Bahkan, kebanyakan terjadi pada individu berumur di bawah 40 tahun, loh.

Kalau kamu salah satu millennial dan gen Z yang kerap mengalami sakit maag, sudah semestinya mengonsumsi Esemag. Produk dari Sido Muncul ini Efektif Selesaikan Maag tanpa efek samping dan aman diminum setiap hari.

Karena Esemag 100% Herbal, gejala maag, seperti mual, perih, dan rasa nyeri di ulu hati bisa cepat teratasi. #gakmaagsalah jika kamu ingin rutin mengonsumsi Esemag selama tiga kali dalam sehari.

5. Tidak membuat batasan jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi

5 Gaya Hidup yang Bikin Work Life Balance Berantakan, Hindari!ilustrasi pusing bekerja (pexels.com/Elisa Ventur)

Kamu mungkin memang orang yang suka bekerja, tetapi jangan sampai tidak ada batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Bersosialisasi dengan kolega memang bagus, tapi sebaiknya tidak dilakukan saat kamu sedang libur.

Kalau kamu sudah memasukkan pekerjaan ke kehidupan pribadi, siap-siap batas di antara keduanya bakal terlihat kabur. Gaya hidup seperti ini sangat berbahaya, tak hanya bagi kehidupan pribadi, tetapi juga kesehatan mental. Kamu jadi rentan stres dan emosional.

Tetapkan batasan yang jelas di awal kamu memulai karier. Apabila kamu sedang libur atau cuti, sampaikan pada rekan kerja kapan kamu akan kembali aktif bekerja. Dengan begitu, tak akan ada yang mengganggumu terkait pekerjaan. Namun, apabila mereka tetap menghubungimu, katakan dengan sopan jika kamu sedang libur.

Memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi demi work life balance memang tak semudah itu. Dibutuhkan dedikasi dan keberanian untuk mewujudkannya. Sebab, banyak aspek yang saling bersinggungan di dalamnya. Tetap utamakan prioritas dan dirimu sendiri, ya!

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Work Life Balance bagi Ibu Pekerja

Fernanda Saputra Photo Verified Writer Fernanda Saputra

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya