Gak Cuma Barang, 7 Alasan Perlu Decluttering Data di Gagdet

Terutama buat kamu yang setiap hari bekerja dengan menggunakan gadget. Pasti banyak data baru yang diterima setiap hari. Tanpa terasa semuanya sudah berjejal di perangkatmu. Wajar apabila dirimu sampai sulit mengingat nama sebuah dokumen di antara begitu banyak judul yang mirip.

Mencari satu dokumen saja makan begitu banyak waktu. Ini tidak perlu terjadi seandainya data di gawaimu jauh lebih ringkas. Hanya ada data-data dari tahun tertentu serta jelas masih terpakai dalam keseharianmu.

Terkadang saking pusingnya mencari data yang dibutuhkan, dirimu mengambil jalan pintas dengan meminta orang lain yang memilikinya buat mengirimkannya kembali. Bagus kalau ia masih menyimpannya. Bagaimana jika dia telah menghapusnya karena data itu memang paling tepat disimpan olehmu? Rapikan datamu supaya menemukannya tidak seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

Coba ingat-ingat sudah berapa tahun kamu memakai gawai yang sama? Makin lama usianya pasti makin banyak data yang ada di dalamnya. Sebagai contoh, dirimu menggunakan laptop yang sama dari saat kuliah sampai sekarang bekerja.

Di dalamnya masih terdapat tugas dan materi kuliah, hasil revisi skripsi, materi presentasi, dan sebagainya. Padahal, kamu telah lebih dari setahun diwisuda. Pekerjaanmu jelas gak ada hubungannya dengan semua data lama itu. Sebaiknya data yang tidak lagi relevan dengan hidupmu dihapus. Simpan bagian terpentingnya saja seperti skripsi yang sudah jadi kalau-kalau kamu memerlukannya saat hendak studi lanjut.

Sama seperti ruang penyimpanan pada umumnya, sebesar-besarnya memori gadget terbaru tentu ada kapasitas maksimalnya. Kalau memori ini penuh selain kamu tak bisa lagi menyimpan data, gawaimu juga menjadi lamban. Dirimu sebetulnya tidak perlu terus-menerus mencari tambahan ruang penyimpanan.

Cukup datanya saja yang dibersihkan. Gadget akan bekerja dengan lebih baik dan kamu dapat menyimpan data-data baru yang lebih penting. Dirimu juga menjadi terhindar dari godaan sedikit-sedikit ganti gawai dengan alasan mencari yang memorinya lebih besar. Kamu bisa lebih hemat dengan memakai gadget yang sama bertahun-tahun.

Tapi seawet-awetnya gadget memang bakal rusak juga dan kamu mesti membeli gantinya. Masalah baru akan muncul apabila data yang mesti dipindahkan banyak sekali. Selain proses pemindahan data menjadi lebih lama, gawai baru dengan lama bakal terasa sama saja.

Ini seperti dirimu pindah ke rumah yang baru sambil membawa seluruh barang dari rumah lama. Nuansa rumah barunya menjadi berkurang. Kamu tidak merasa lebih fresh setelah pindahan dan malah jenuh melihat seluruh barang dari rumah lama itu.

Nikmati momen kamu bisa ganti gadget dengan membiarkan sebagian besar memorinya kosong. Cukup pindahkan data yang masih dibutuhkan. Dalam waktu singkat, dirimu dapat langsung bekerja dengan perangkat baru tersebut dan tidak pusing oleh data lama yang sangat banyak.

Semua orang butuh move on dari hal-hal buruk di masa lalu. Salah satu caranya ialah dengan decluttering data di gadget yang mengingatkanmu akan pengalaman buruk itu. Misalnya, revisian skripsi yang penuh coretan dosen pembimbing sampai dulu kamu menangis saat membacanya. 

Untuk apa dirimu terus menyimpannya setelah sidang skripsimu berakhir? Melihatnya kembali cuma bikin kamu merasakan lagi sakitnya susah-susah mengerjakan skripsi, tapi seperti gak dihargai. Begitu pula data berupa foto dengan mantan, proses pemakaman seseorang, surat pemberitahuan kamu gagal tes kerja, dan sebagainya. Semua itu hanya membuat harimu mendung.

Sekalipun gadget termasuk benda pribadi, ternyata laptop atau smartphone-mu gak bersih dari data yang bukan milikmu. Terutama jika terkadang kamu meminjamkannya pada saudara atau teman. Maksudmu untuk membantu mereka baik, tapi akibatnya ada data yang tidak penting untukmu dan ikut mengurangi ruang penyimpanan.

Sebaiknya ke depan kamu meminta mereka untuk menyimpannya di perangkat yang berbeda. Beri tahu mereka bahwa secara berkala dirimu bakal menghapus data yang menurutmu tidak penting. Sebagai pemilik barang, itu hakmu. Tidak usah merasa gak enak atau gawaimu malah dipenuhi data orang lain.

Sering kali kamu menyalin beberapa dokumen untuk berbagai folder. Sebenarnya memang tidak apa-apa melakukannya kalau dokumen itu amat penting. Tapi bila ini semata-mata kebiasaan karena dirimu malas menghapus dokumen di folder sebelumnya sebaiknya dihentikan.

Jika bukan dokumen yang amat berharga, gak usah menggandakannya di mana-mana. Apalagi setelah setahun berjalan dan dokumen aslinya saja tidak dibutuhkan lagi. Kamu dapat menghapus dulu semua salinannya sehingga hanya menyisakan satu dokumen atau sekalian delete jika tak penting.

Decluttering data tidak hanya bermanfaat untuk menjaga ruang penyimpanan di perangkat, melainkan juga bikin pekerjaanmu sehari-hari terasa lebih mudah. Mencari data yang diperlukan menjadi cepat. Secara psikis, kamu tidak terbebani oleh berbagai data yang gak relevan lagi dengan hidupmu atau justru mengingatkanmu pada sesuatu yang buruk dan ingin dilupakan.