Sedih Merasa Gak Dibanggakan oleh Keluarga? Yuk, Simak 6 Hal Ini

Kalau kamu punya adik, kakak, atau malah keduanya; pernah gak kamu merasa orang tuamu lebih bangga sama mereka ketimbang sama kamu? Saat orang tuamu mengobrol dengan siapa pun, mereka lebih banyak membicarakan saudaramu, bukan kamu.
Pun menceritakannya penuh nada bangga, sedangkan saat menceritakan tentangmu nadanya biasa saja bahkan terkesan gak ingin memperpanjang obrolan. Apalagi kalau sampai orang tuamu secara terang-terangan mengunggulkan saudaramu dan mengatakan kamu gak seperti dia. Duh, pasti rasanya sedih banget ya?
Rasa sedihmu normal kok. Bagaimanapun, kamu pasti ingin orang tuamu juga bangga sama kamu. Ya, kalaupun kamu belum bisa menunjukkan banyak prestasi, paling gak, kamu berharap orang tuamu gak serta-merta menempatkanmu di bawah saudara-saudaramu yang dianggap lebih unggul. Rumah dan keluarga bukan ajang yang tepat buat berkompetisi, kan?
Nah, supaya kesedihanmu gak berlarut-larut karena itu gak bagus buat dirimu sendiri, yuk simak 6 hal di bawah ini yang mungkin bisa membuatmu merasa lebih baik.
1.Bisa jadi orang tuamu juga bangga padamu, hanya saja sulit mengungkapnya

Selalu ada hal yang tidak mudah untuk diungkapkan, kan? Pun gak semua orang mampu menyatakan perasaannya dengan gamblang.
Jika orang tuamu gak pernah menyatakan rasa bangganya padamu, belum tentu mereka gak ada rasa bangga sedikit pun sama kamu. Kalaupun kamu mendapati orang tuamu bisa membanggakan saudaramu, mungkin sebab kebanggaannya lebih mudah untuk dikatakan orang tuamu ketimbang sebab kebanggaannya padamu.
Misal, orang tuamu membanggakan saudaramu yang sejak sekolah selalu mendapat peringkat pertama lalu setelah lulus kuliah langsung diterima bekerja di perusahaan ternama. Semua pencapaian saudaramu itu mudah dikatakan orang tuamu, mudah juga dimengerti lawan bicaranya.
Peringkat pertama di sekolah jelas ukurannya nilai-nilai pelajaran dan ada di buku rapor. Begitu orang tuamu menyebutkan nama perusahaan ternamanya, lawan bicara juga akan langsung tahu.
Lain urusannya bila yang dibanggakan orang tua darimu adalah sifat-sifatmu. Misalnya, kesabaranmu dan kemampuanmu selalu menjadi penengah dalam keluarga.
Kalau orang tuamu membanggakan dua hal itu di depan orang-orang, mereka pasti sulit membayangkan di mana persisnya letak keistimewaan kesabaranmu dan seperti apa contoh nyata kemampuanmu menjadi penengah dalam keluarga jika orang tuamu tidak secara panjang lebar menceritakannya. Padahal kalau semuanya diceritakan, bisa-bisa seluruh masalah dalam keluarga malah tersebar ke mana-mana, kan?
2.Bangga memang membutuhkan alasan

Gak sedikit yang bilang bahwa rasa bangga orang tua pada anak seharusnya bebas syarat. Akan tetapi secara umum rasa bangga memang timbul karena didahului penyebab, kan? Bahkan rasa bangga juga ada masa berlakunya.
Contoh, orang tuamu menyatakan rasa bangga mereka pada saudaramu karena saudaramu baru saja mencapai prestasi tertentu. Kali lain, orang tuamu ganti membanggakan saudaramu yang lain karena gantian dia yang baru mencapai prestasi.
Ketika penyebabnya baru saja muncul, rasa bangganya pasti masih amat besar. Seiring waktu, jika tidak muncul penyebab rasa bangga yang baru, rasa bangga itu perlahan-lahan akan turun dan bergerak ke titik netral lagi. Terus begitu.
Maka bila hari ini kamu belum dibanggakan orang tuamu, mungkin itu hanya soal waktu. Sekarang alasan atau penyebab untuk berbangga belum ada. Atau sudah ada tetapi belum cukup kuat untuk mendorong orang tuamu menyatakan rasa bangga mereka secara terang-terangan. Yang di dalam hati kan, hanya mereka yang tahu.
3.Bahkan jika orang tuamu gak bangga sama kamu, bukan berarti gak ada yang bisa dibanggakan dari dirimu

Kalau poin 1 dan 2 sudah mencoba menjelaskan biar kamu gak salah paham dengan sikap orang tuamu, sekarang inilah poin terpahitnya. Semoga gak benar-benar terjadi dalam hidupmu. Akan tetapi kalau memang orang tuamu gak pernah merasa bangga sama kamu, kamu harus betul-betul mengerti bahwa itu sama sekali gak berarti kamu gak punya apa-apa yang bernilai dalam dirimu dan patut kamu banggakan.
Kondisi keluarga yang benar-benar ideal tentu tidak ada. Kondisi keluarga yang cukup ideal banyak. Namun keberadaan keluarga yang kondisinya jauh dari ideal juga kenyataan dan itu tidak sedikit.
Kuncinya, kamu harus punya penilaian positif tentang dirimu sendiri. Jangan lantaran orang tua gak bangga sama kamu, kamu merasa kamu memang gak layak dibanggakan, merasa dirimu yang terburuk di antara saudara-saudaramu bahkan mungkin di antara semua orang di dunia ini.
Gak ada orang yang dilahirkan hanya untuk menjadi nomor dua, tiga, dan seterusnya. Apalagi nomor buncit. Perbandingan dan urutan hanyalah buatan manusia untuk memudahkan manusia memetakan segala hal.
Kamu harus selalu ingat bahwa semua orang lahir membawa potensi baik masing-masing, tak terkecuali kamu. Potensi-potensi itu akan menjadi kenyataan dan makin menghebatkanmu sejauh kamu terus mengasahnya. Jadi, jangan merasa rendah diri dan pesimis akan masa depanmu hanya karena orang tuamu gak bangga sama kamu, ya.
4.Dibanggakan oleh orang lain adalah anugerah, bangga pada dirimu sendiri adalah kewajiban

Ya, dibanggakan oleh orang lain adalah sesuatu yang harus kamu syukuri dan kamu terima dengan rendah hati. Namun jangan sampai kamu malah menjadikannya sebagai yang utama sehingga kalau kamu tidak dibanggakan oleh orang-orang, kamu merasa buruk dan tidak berharga.
Jangan sampai berlebihan, tetapi kamu memang wajib menjaga rasa banggamu pada dirimu sendiri. Bahkan dalam kondisi kamu mengalami kegagalan besar, kamu gak boleh berhenti bangga pada diri sendiri.
Paling tidak, kegagalan adalah tanda bahwa sebelumnya kamu sudah berusaha. Dan keberanian untuk tetap berusaha selagi kemungkinan gagal selalu ada itu sesuatu yang luar biasa lho. Gak semua orang punya keberanian sebesar itu. Belum lagi kemauan untuk bekerja kerasnya. Tetap apresiasi dirimu sendiri apa pun yang terjadi.
5.Sering dibanggakan justru bisa membuatmu lengah

Kalau kamu gak berhati-hati, sering dibanggakan oleh orang-orang malah bisa membuatmu lengah. Jika sudah lengah, tentu akibatnya bisa macam-macam. Seperti penurunan prestasi atau kamu menjadi sombong.
Jadi, jarang atau malah gak pernah dibanggakan oleh siapa pun ternyata juga gak buruk-buruk amat, kan? Sejauh kamu sendiri bisa menjaga semangatmu dan punya penilaian positif untuk dirimu sendiri, kamu malah bisa lebih fokus mengejar mimpimu.
6.Dibanggakan atau tidak, yang penting apa saja yang benar-benar kamu lakukan

Di dunia ini selalu ada orang yang lebih dielu-elukan ketimbang yang lain. Terdengar hebat ya? Namun belum tentu juga kok. Hal itu bisa terjadi murni karena prestasi yang terus-menerus, tetapi bisa juga sekadar efek berantai.
Misalnya, sekelompok orang membanggakannya. Lalu orang lain yang mendengarnya latah membanggakannya juga meski gak benar-benar mengerti apa esensi yang dibanggakan.
Oleh karena itu, kamu sebenarnya gak perlu terlalu memedulikan apakah kamu dibanggakan oleh keluargamu atau tidak. Begitu pun di lingkungan luar keluarga.
Seperti poin 4, dibanggakan oleh orang lain itu anugerah. Akan tetapi dibanggakan atau tidak, yang terpenting adalah semua yang sungguh-sungguh kamu lakukan. Itulah yang pada akhirnya menjawab siapa kamu sebenarnya, bukan sekadar yang dicitrakan.
Sekali lagi, rasa sedihmu ketika kamu merasa orang tuamu lebih bangga pada saudaramu adalah sesuatu yang normal. Namun setelah membaca 6 hal di atas, semoga rasa sedihmu gak bertahan lama apalagi sampai berubah jadi rasa sakit hati yang luar biasa.
Bisa-bisa kamu malah jadi membenci orang tuamu, saudaramu, bahkan dirimu sendiri. Jangan sampai, ya. Tetap jaga kondisi batinmu supaya kamu bisa terus melangkah maju.