Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Agar Romantisme Pernikahan & Hubungan Keluarga Tetap Seimbang

unsplash.com/Anna Pritchard

Dilansir dari marriage.com, hubungan pernikahan romantis rata-rata itu hanya terjadi dalam satu hingga tiga tahun pertama. Setelah anak lahir, romantis antara suami-istri itu sangat jarang ada lagi. Padahal, punya anak seharusnya tidak menjadi penghalang agar suami-istri bisa tetap romantis lho.

Justru yang benar adalah, suami-istri harus punya cara sendiri untuk tetap menyeimbangkan hubungan keluarganya serta romantisme di antara suami istri. Dilansir dari buku John M. Gottman yang berjudul 'The Seven Principles for Making Marriage Work', berikut cara agar romantisme pernikahan dan hubungan keluarga bisa tetap seimbang.

1. Kencanlah dengan pasanganmu setidaknya satu bulan sekali

unsplash.com/René Ranisch

Minimal satu bulan sekali, kamu perlu kencan berdua saja dengan pasanganmu. Saat kencan ini, lupakanlah membahas masalah anak. Justru di kencan ini kalian harus saling berbicara tentang hubungan kalian, atau masalah-masalah yang pernah terjadi tapi luput dari perhatian pasanganmu.

Jadi taruhlah smartphone-mu, salinglah memandang satu sama lain dan berbicara semua unek-unekmu. Saling berbicara seperti ini juga membuat kamu dan pasanganmu bisa saling mengerti apa yang selama ini terjadi dan bagaimana perasaanmu lho.

2. Sebaliknya dengan keluarga, pergilah bersama-sama satu minggu sekali

unsplash.com/Christin Hume

Meski di rumah sudah saling bertemu dan bertatap muka, namun pergi bersenang-senang dengan keluarga satu minggu sekali itu tetap perlu dilakukan lho. Selain bisa me-refresh pikiranmu, mood antara keluarga juga bisa lebih baik dan keluarga bisa lebih akrab.

Tak harus yang unik, cukup seminggu sekali pergi makan di luar yang dilanjut dengan menonton bioskop. Atau jika ingin lebih nyaman, kamu juga bisa weekend dengan menginap di luar kota satu bulan sekali.

3. Selalu kompak dalam mengambil keputusan

unsplash.com/courtney Hobbs

Baik suami atau pun istri, harus selalu kompak dalam mengambil keputusan. Mulailah dari hal yang kecil, misalnya saat anak bertanya apakah dia boleh makan es krim atau tidak. Jangan istri bilang tidak, sedangkan suami bilang iya. Kompak ketika mengambil keputusan dari hal yang kecil, akan sangat membantu dalam masalah yang besar.

Sangat penting untuk tidak merendahkan pendapat pasangan satu sama lain, karena setiap orang pasti punya pendapat yang berbeda-beda. Jika memang tidak bisa satu suara, akan lebih baik jika diambil jalan tengahnya. Jadi baik suami atau pun istri sama-sama merasa dihargai, dan rumah tangga tetap harmonis.

4. Kerjakan pekerjaan rumah tangga bersama

rawpixel.com/Chanikarn Thongsupa

Meski terlihat sepele, namun bersama membersihkan rumah bisa mempererat hubungan keluarga lho. Dengan cara ini, orangtua bisa membuat kegiatan yang membosankan jadi menyenangkan, sekaligus mengajarkan anak untuk tanggung jawab.

Percayakan pada anak bagian yang ditentukan untuknya. Misalnya anak pertama menyapu, anak kedua membersihkan tempat tidur. Jangan marah pada mereka jika bagian yang mereka lakukan tidak bersih. Sebaliknya, ajarkan pada anak caranya yang benar supaya anak bisa melakukan sendiri ke depannya.

Selama membersihkan rumah bersama, orangtua juga bisa menyetel musik dan membuat kegiatan ini menjadi menyenangkan. Misalnya, menyapu sambil menari, atau cepat-cepatan mengepel bagian daerahnya. Seru banget bukan?

5. Setiap malam, jangan lupa selalu berpelukan dan berciuman dengan pasangan

Ilustrasi pasangan sedang bermesraan (unsplash.com/Becca Tapert)

Meski sepele, namun jika dilakukan dengan rajin setiap malam, kegiatan ini bisa menambah keromantisan antara suami dan istri lho. Jadi sebelum tidur, jangan lupa pillow talk tentang kejadian hari ini. Sebelum tidur, jangan lupa juga untuk selalu berpelukan, berciuman, dan katakan kalau kamu mencintai pasanganmu.

Rangsangan serta sentuhan dari pasangan, dipercaya bisa melepaskan semua rasa stres dan rasa lelah. Tubuh juga jadi lebih nyaman dan rileks, sehingga membuat kualitas tidur lebih baik. Matikan juga smartphone-mu, jadi cahaya dari alat elektronik tidak akan mengganggu. Ketika bangun di pagi hari, jangan lupa katakan selamat pagi sambil memeluk pasanganmu. Dipercaya, hal ini bisa membuat mood seharian jadi bahagia lho.

6. Jangan mencampurkan waktu untuk keluarga dan waktu untuk bekerja

rawpixel.com

Bagi suami dan istri, saat bekerja adalah waktunya konsentrasi penuh menyelesaikan masalah di kantor. Jangan membawa beban pekerjaan saat pulang ke rumah, apalagi membawa emosi-emosi yang terjadi di kantor. Boleh saja kamu menceritakan perasaanmu, namun jangan membawa amarahmu ke dalam rumah.

Saat di rumah, adalah waktunya untuk keluarga. Jadi ini adalah waktunya kamu beristirahat dan menikmati family time bersama keluargamu. Jangan gunakan rasa lelah sebagai alasan untuk berkumpul dan bermain dengan keluargamu. Percayalah, masa-masa ini tidak akan berlangsung lama. Ada waktunya nanti kamu akan bisa total istirahat sedangkan anak-anakmu punya kegiatannya sendiri.

7. Be flexible, bahkan dalam hal apa pun itu

rawpixel.com

Perlu diingat, ini merupakan hubungan keluarga dan hubungan suami istri. Bukan hubungan militer yang harus tepat waktu. Jadi jika memang ada saatnya istri tidak mood memasak, tak masalah kalian tetap bisa memesan makanan dari luar untuk dinikmati bersama. Ada masanya anak tak mood untuk diajak bermain, maunya hanya tiduran. Tak masalah gunakan waktu ini untuk beristirahat juga.

Menjadi fleksibel dalam kegiatan keluarga apa pun, akan menjamin hubungan keluarga yang bahagia serta hubungan suami istri yang romantis. Toh jika pada waktunya kamu yang tidak mood untuk melakukan apa pun, pasti keluargamu juga bisa mengerti dan mereka mencari kegiatan sendiri kok.

Setiap pasangan pasti punya cara sendiri untuk tetap bisa romantis dan bahagia baik dalam hubungan keluarga dan hubungan pernikahannya. Asal perlu diingat, anak bukanlah pembuat kebahagiaan. Anak hanyalah penambah kebahagiaan dalam keluarga. Jadi jangan memaksakan kebahagiaanmu dengan kehadiran anak.

Jadi yang terpenting sebenarnya adalah orangtua yang bahagia dan tetap romantis. Meski dirasa sepele, hal ini bisa membentuk kepribadian anak jadi baik lho. Lagi pula, rumah tangga yang bahagia, anak pun juga bisa ikut bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Winnie Hw
EditorWinnie Hw
Follow Us