Gak Hanya Menakutkan, 5 Kerugian Saat Kamu Menjadi Pribadi Pemarah

Saat kita menjadi pemarah, kita akan sulit berpikir jernih terhadap masalah yang kita miliki. Yang harusnya bisa mencari solusi, kita malah fokus pada kejadian yang membuat kita marah. Sudah pasti kita pun akan semakin ingin marah saat mengingatnya. Amarah yang tidak tertahan dan tidak tersalurkan dengan baik akan membuat kita sulit berpikir jernih. Seolah semua jalan sudah tertutup dan kita hanya akan fokus pada kesalahan.

Emosi negatif memiliki dampak yang buruk bagi tubuh manusia. Sudah banyak dibuktikan oleh penelitian para ahli dan uraian yang diungkapkan dokter. Bahkan salah satu penyebab sulitnya manusia sembuh dari sakit di tubuhnya adalah saat emosi negatif selalu berkecamuk dalam hatinya.

Saat kamu menjadi orang yang pemarah, kamu akan mudah sakit secara fisik. Badanmu akan terasa mudah lelah dan bisa jadi kamu juga tanpa sengaja melukai dirimu sendiri. Bagaimanapun ini akan merugikanmu secara fisik.

Menjadi orang yang pemarah, membuatmu akan dijauhi banyak orang. Tidak sedikit orang yang akan pergi meninggalkanmu karena sifatmu yang tempramental. Kamu akan mudah melampiaskan amarah kepada orang lain, termasuk temanmu. Mereka yang berusaha memberimu nasehat juga akan malas karena kamu terlalu fokus melampiaskan amarah.

Mereka juga akan semakin takut berbicara denganmu, karena kamu hanya akan menunjukkan raut wajah yang sedang marah kepada orang lain. Mereka pun akan takut jika kamu sedang marah, maka salah satu media pelampiasan adalah temanmu.

Marah tak hanya melukai fisikmu tapi juga mentalmu. Kamu yang tak mampu mengendalikan emosi negatif termasuk amarah yang terus meletup-letup, akan dengan mudah memandang sesuatu dari sisi negatif. Bagimu tak ada hal baik yang sesuai dengan kehendakmu. Kamu hanya akan melihat semua dari sisi negatifnya saja.

Selain marah, kamu juga akan mudah kecewa karena ada banyak hal yang mungkin saja tidak sesuai dengan ekspektasimu. Marah membuatmu lelah secara fisik dan mental. Kamu akan sangat sulit menemukan arti bahagia dan enggan tersenyum, karena diliputi pikiran negatif.

Yang paling parah, bisa jadi kamu akan sulit menghargai dirimu sendiri. Kamu menjadi orang yang tidak ragu melukai diri, baik secara fisik maupun mentalmu. Menghargai diri bukan hanya sekedar memberi hadiah kepada diri yang sudah bekerja keras. Tapi juga menjaga kebahagiaan diri kita sendiri. Kita tidak bisa menuntut orang lain terus membahagiakan kita, tapi kita sendiri sulit untuk merasa bahagia.

Jika sudah begitu, maka hanya kitalah yang harus memberikan kebahagiaan untuk diri sendiri. Termasuk untuk tidak menjadi orang yang pemarah. Sebab saat kita marah, kita akan semakin jauh dari rasa bahagia.