Bisa merintis usaha sendiri memang bagus. Selain mendatangkan keuntungan untuk diri sendiri, juga bisa membuka lapangan kerja untuk orang banyak. Namun kalau kamu merasa benar-benar gak punya jiwa pengusaha dan memilih untuk menjadi karyawan saja, gak perlu malu ya!
Pilihanmu sama baiknya dengan menjadi pengusaha atau jenis pekerjaan lainnya kok. Untuk lebih meyakinkanmu, ayo ikuti penjelasan logisnya berikut ini!
Coba bayangkan jika semua orang di dunia ini bikin usaha sendiri-sendiri. Gak ada yang mau menjadi karyawan, membantu mereka menjalankan usaha. Kalau begini, usaha apa pun malah jadi susah berjalan dan gak bisa berkembang, kan?
Jadi, semua hal di dunia ini memang punya peran masing-masing. Bukan tentang siapa lebih hebat daripada siapa. Namun segalanya akan menjadi hebat jika setiap orang bersedia menjalankan peran masing-masing. Satu saja gak ada, akan mengganggu keseimbangan.
Dalam beberapa hal, gak ada salahnya untuk memilih bermain lebih aman, kok. Cuma kamu yang bisa mengukur kebutuhanmu dan tantangan seperti apa yang masih bisa kamu hadapi dengan baik. Termasuk tantangan dalam hal keuangan.
Menjadi pengusaha memang lebih banyak kemungkinannya. Di awal-awal, penghasilan mungkin masih kecil sekali. Lalu seiring usaha membesar, penghasilan juga membesar sampai gak ada batasannya. Namun risiko rugi bukan berarti hilang.
Bisa saja sewaktu-waktu penghasilan terjun bebas. Sementara karyawan, meski bisa diberhentikan atau mengalami ketidaklancaran dalam pembayaran upah, secara umum penghasilannya lebih stabil per bulannya. Hakmu untuk memilih mana yang lebih sesuai untukmu.
Kamu mungkin sering ditakut-takuti. Konon, memilih menjadi karyawan bikin hidupmu terancam gak berkembang. Kamu akan terjebak zona nyaman sampai masa kerjamu habis! Seram amat ya?
Padahal bisa dibilang, pemikiran demikian tidaklah tepat. Semua kembali ke masing-masing orang. Selagi kamu sendiri bukan pemalas, kamu akan tetap bisa berkembang apa pun pekerjaanmu.
Kalau kamu selalu bisa menyelesaikan tugas-tugas dengan amat baik, sering melampaui target, kariermu jelas akan terus naik. Dari yang semua dipimpin menjadi pemimpin. Dari yang semula sekadar mengikuti arah kebijakan perusahaan menjadi pembuat kebijakan itu sendiri.
Memang benar, siapa pun gak boleh gampang menyerah. Harus sabar dalam berproses. Namun ada bedanya lho, antara gak gampang menyerah dengan menyadari kalau itu memang bukan bidang yang tepat buat kamu.
Kalau suatu bidang sebenarnya cocok buatmu, meski ada banyak kegagalan, tetapi ada juga kemajuannya. Sekalipun sedikit demi sedikit, itulah yang bikin kamu tambah yakin suatu saat akan berhasil.
Akan tetapi jika sejak awal kamu sudah gak bisa menikmati, berkali-kali mencoba dan gagalnya kebangetan, pun kamu gak bisa meminimalkan kegagalan pada percobaan berikutnya; kemungkinan itu memang bukan duniamu.
Kalau gak ada pengusaha, jelas gak ada karyawan. Kalau gak ada yang mau menjadi karyawan, jelas usaha gak bisa berjalan dengan baik seperti dalam penjelasan poin pertama. Seperti itulah hidup. Selalu saling melengkapi dalam segala hal.
Jadi apa pun pekerjaan pilihanmu, tugasmu cuma satu: bekerjalah sebaik mungkin. Niatkan pekerjaanmu gak cuma untuk mencari uang buat diri sendiri. Namun juga memberi manfaat untuk orang banyak baik secara langsung maupun gak langsung.
Ibarat kita harus pergi ke tujuan yang sama, kita boleh banget memilih rute dan kendaraan yang berbeda-beda. Yang penting selamat sampai di tujuan. Sekarang sudah jelas, kan? Jangan minder lagi dan jadilah karyawan teladan!