5 Filosofi Hidup yang Bisa Kamu Pelajari Dari Seekor Burung

2. Belajar meningkatkan kualitas diri dari burung Elang

unsplash/Kea Mowat

Tak ada yang meragukan jika Elang adalah rajanya para burung. Saking hebatnya elang juga menjadi simbol-simbol negara hebat seperti Amerika Serikat, Jerman dan Rusia.

Elang merupakan hewan karnivora yang memiliki pandangan yang tajam, bahkan kecepatan terbangmya mencapa 300 Km/jam. Saat Elang akan membidik mangsangya, dia akan sangat fokus dan berhati-hati. Mereka termasuk predator yang selalu berhasil dalam memburu targetnya.

Hal ini pun memberikan pelajaran bagi kita dalam meraih impian-impian kita. Fokus dengan tujuan menjadi kunci dalam keberhasilan. Fokus adalah tentang konsistensi dan bekerja keras.

Hal lainnya tentang Elang yang bisa kamu pelajari adalah Elang selalu mencoba keluar dari zona nyaman dengan terbang setinggi-tingginya untuk mencari target buruan. Begitu pun kamu jika ingin mencari sebuah keajaiban, mereka selalu tersimpan diluar zona nyamanmu.

3. Menjadi bijaksana seperti burung hantu

theodysseyonline.com

Kok bisa burung hantu bijaksana? Bagi kita, burung hantu mungkin menjadi sebuah tanda ketakutan, karena dari namanya saja sudah menyeramkan bukan? Matanya yang kecil, wajahnya yang seram dan suaranya pada malam hari sudah cukup membuat bulu kuduk kita merinding.

Namun tahukah kamu jika di Eropa burung hantu merupakan tanda kebijaksanaan. Sifatnya yang penuh misteri dan tak banyak berkicau menandakan sebuah sifat bijaksana, yaitu lebih mengutamakan untuk mendengar dari pada banyak bicara. Bukankah mendengarkan adalah komunikasi terbaik bagi manusia? Tak banyak orang yang memiliki kemampuan ini.

4. Belajar tentang rahasia rezeki dari burung bughats

pundidhuafa.com

Bughats adalah anak burung gagak yang baru menetas. Uniknya, Bughats terlahir tanpa bulu dan kulitnya berwarna putih. Sehingga sang induk yang berbulu hitam, saat pertama kali menyaksikannya tidak akan mengakui anaknya tersebut dan hanya menyaksikan dari kejauhan.

Akibatnya, Bughats yang masih rapuh itu pun tak mendapatkan makanan dan minuman dari induknya. Meskipun tampaknya sang burung tersebut bernasib malang, namun Tuhan memang maha adil.

Dari tubuh Bughats tersebut keluar aroma bau yang mampu memancing serangga untuk datang kepadanya. Serangga-serangga itulah yang menjadi makanan Bughats hingga nanti tumbuh bulu-bulu hitam di tubuhnya.

Setelah itu, induk gagak mulai mengenali bahwa dia merupakan anaknya sehingga memberikannya makanan hingga dewasa dan mampu terbang sendiri untuk mencari makanan.

Pelajaran dari Bughats ini sangatlah luar biasa karena mengajarkan kita untuk tetap yakin bahwa Tuhan telah memberikan rizki-Nya masing-masing kepada setiap manusia, meskipun tampaknya kita berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan.

Namun yakinlah juga bahwa kita juga diberikan sebuah potensi untuk menarik rezeki layaknya Bughats yang mampu menarik serangga untuk datang kepadanya.

5. Tong kosong bunyi nyaringnya, jangan menjadi seperti burung Beo

unsplash/Zachary Spears

Semua orang pasti setuju jika burung Beo adalah burung yang sangat indah. Bahkan burung yang sering menjadi peliharaan ini pun berharga mahal berkat kemampuannya meniru perkataan manusia.

Namun satu hal yang perlu kita tahu, meskipun Beo bisa berbicara layaknya manusia, mereka tidaklah memahami apa yang dikatakannya tersebut. Burung Beo hanyalah mengikuti apa yang dikatakan pelatihnya saja.

Hal inilah yang menjadi pelajaran penting bagi kita sebagai manusia. Kita tak boleh menjadi manusia yang hanya pandai berkata-kata tanpa memahami apa isinya dan hanya bermodalkan penampilan saja. Karena orang akan menilai kita bukan berdasarkan apa yang kita bicarakan tapi apa yang kita lakukan.

Nah, itulah berbagai filosofi yang bisa kita pelajari dari burung untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.