Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Gejala Umum Scroll Fatigue akibat Doomscrolling

ilustrasi memegang ponsel (pexels.com/Castorly Stock)
ilustrasi memegang ponsel (pexels.com/Castorly Stock)
Intinya sih...
  • Merasa bosan tapi tetap buka HP
  • Kepala terasa berat atau pusing akibat lamanya terpapar layar HP
  • Kehilangan minat pada hal-hal sederhana
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Doomscrolling adalah kebiasaan ngescroll HP terus-menerus. Kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang, tua dan muda, semuanya larut dalam kesenangan instan yang didapat dari konten-konten digital. Tapi kabar buruknya, aktivitas ini dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik (scroll Fatigue).

Scroll fatigue adalah kondisi dimana otak dan tubuh terasa capek, tapi kita terus menggeser layar HP. Meski terkadang kita sudah bingung mau lihat apa lagi. Jadi hanya asal pantengin aja, lalu sudah. Ini akan berbahaya jika dibiarkan, maka dari itu, ketahuilah 3 gejala scroll fatigue akibat kecanduan ngescroll sehingga kita dapat mengurangi penggunaan HP, sebelum kebahagiaan dalam hidup sirna hanya karena kebiasaan yang dianggap sepele.

1. Merasa bosan tapi tetap buka HP

ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/Ravi Roshan)
ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/Ravi Roshan)

Pernah gak sih, sewaktu lagi bosan banget, gak tahu mau buat apa, akhirnya memilih buka HP. Scroll medsos. Ini adalah gejala dari scroll fatigue. Otak sudah terbiasa untuk mencari kesenangan instan untuk mengurangi rasa bosan dengan buka HP. Misalnya saat duduk bengong, ambil HP buka media sosial, pas lagi rebahan buka HP liat notifikasi pesan, padahal gak ada apa-apa.

Ini semacam Infinite Scroll Fatigue Syndrome (ISFS) atau sindrom kelelahan gulir tak terbatas. ISFS mengacu pada rasa lelah dan kelelahan mental yang muncul akibat menggeser layar tanpa henti. Dampak jangka panjangnya, otak terbiasa melakukannya demi menghindari atau mengurangi kebosanan.

2. Kepala terasa berat atau pusing akibat lamanya terpapar layar HP

ilustrasi seseorang merasa sakit kepala (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi seseorang merasa sakit kepala (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Setelah stay berjam-jam di depan HP. Menonton berbagai jenis konten, mulai dari sedih, lucu, bikin naik darah, iklan dan banyak lagi. Akibatnya, kepala terasa berat, mata lelah, bahkan sampai pusing. Ini disebabkan karena aktivitas monoton yang memaksa otak memproses banyak informasi sekaligus, tanpa henti. Tapi karena keasyikan, kita merasakan baru beberapa menit, padahal sudah berjam-jam ngescroll.

Otak sendiri mengeluarkan dopamin saat kita ngescroll, yakni zat kimia yang menciptakan rasa senang akibat konten-konten yang mungkin menarik. Alhasil jadi kebablasan. Bahayanya, scroll terus-menerus dapat menyebabkan penurunan rentang perhatian. Seiring otak terbiasa berpindah-pindah konten dengan cepat, kita akan semakin sulit berkonsentrasi di dunia nyata. Ini akan memengaruhi produktivitas dan fokus, baik di tempat kerja maupun kehidupan pribadi, lho.

3. Kehilangan minat pada hal-hal sederhana

ilustrasi wanita tertidur di atas meja (pexels.com/Min An)
ilustrasi wanita tertidur di atas meja (pexels.com/Min An)

Fenomena doomscrolling atau scrolling tanpa henti apalagi pada berita negatif atau konten viral akan berdampak dalam meningkatnya kecemasan, stres, dan kelelahan mental, yang kemudian kita jadi gak mau ngelakuin dan menikmati hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Kayak misalnya suka baca, keluar rumah bareng teman, ngobrol atau main bola dan olahraga ringan jadi hambar banget kalau dilakukan. Ini karena otak terbiasa dikasih stimulasi yang bikin senang dengan cepat, dari video lucu, komentar yang dibilang fresh jokes, ataupun konten-konten viral lainnya. Kalau dibiarkan, kita jadi kehilangan mood dan kebahagiaan, lho. Jadi mesti kurangi kebiasaan ngescroll, ya guys.

Efek negatif dari doomscrolling juga seperti, insomnia atau susah tidur, memperburuk penyakit mental, serta meningkatkan kegelisahan, kepanikan, dan kekhawatiran. Namun untuk mencegah efek buruk ngescroll, kamu bisa menetapkan batas harian penggunaan Ponsel. Bukannya gak boleh cari hiburan, tapi perhatikanlah waktunya supaya gak kebablasan. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us