Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Gen Z Lebih Nyaman Mengekspresikan Dirinya di Media Sosial

ilustrasi selfie (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi selfie (pexels.com/Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Media sosial memberikan ruang kontrol yang fleksibel bagi Gen Z untuk mengekspresikan diri, termasuk dalam menentukan citra diri dan memilih apa yang ingin ditampilkan.
  • Gen Z lebih nyaman mengekspresikan diri melalui media sosial karena upaya memperoleh validasi dan dukungan instan dari reaksi langsung seperti like, komentar, dan share.
  • Kehadiran media sosial membuat Gen Z lebih nyaman dibandingkan berinteraksi secara langsung, menjadi alternatif dari kecanggungan dalam komunikasi tatap muka.

Media sosial memang menjelma menjadi kebutuhan bagi generasi muda di era sekarang. Selain bertukar informasi, kehadiran media sosial juga menjelma sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Baik mengenai momentum menyenangkan, mengecewakan, atau sekadar mengekspresikan ketidaknyamanan.

Tentu ada hal-hal yang patut diamati lebih lanjut. Mengapa gen z lebih nyaman mengekspresikan diri di media sosial? Apakah sekadar mengikuti tren yang sedang berlangsung di era digital? Sudah tentu terdapat alasan logis yang menyertai. Berikut enam di antaranya.

1. Media sosial memberikan ruang kontrol yang fleksibel

ilustrasi bermain media sosial (unsplash.com/plann)
ilustrasi bermain media sosial (unsplash.com/plann)

Setiap orang bebas mengekspresikan ide, gagasan, maupun perasaannya. Hal ini juga berlaku bagi kalangan milenial dan gen z. Tapi fenomena menarik yang dapat dijumpai di era sekarang, generasi milenial dan gen z justru lebih nyaman mengekspresikan dirinya melalui media sosial.

Mereka memiliki pertimbangan tersendiri atas pilihan yang diambil. Media sosial dianggap mampu memberikan ruang kontrol yang fleksibel. Generasi muda bebas menentukan citra diri mereka sesuai yang diinginkan. Termasuk memilih apa yang ingin ditampilkan, bagaimana menampilkannya, dan siapa saja yang dapat mengakses.

2. Upaya memperoleh validasi dan dukungan instan

ilustrasi kecanduan media sosial (unsplash.com/Erik Lucatero)
ilustrasi kecanduan media sosial (unsplash.com/Erik Lucatero)

Kehadiran media sosial ternyata membawa pengaruh terhadap cara generasi muda dalam menjalani hidup. Hal ini bisa diamati dari perilaku milenial dan gen z dalam mengekspresikan diri. Mereka cenderung lebih nyaman mengekspresikan ide, pikiran, maupun perasaan melalui postingan di media sosial.

Hal ini dilakukan sebagai upaya memperoleh validasi dan dukungan instan. Dan media sosial menyediakan keterbukaan atas dua hal tersebut. Milenial dan gen z memperoleh reaksi secara langsung seperti like, komentar, ataupun opsi share. Respon secara langsung tersebut membuat mereka merasa dihargai dan diterima.

3. Lebih nyaman dibandingkan berinteraksi secara langsung

ilustrasi konten kreator (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi konten kreator (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kehadiran media sosial memang menghadirkan perubahan yang dapat diamati di lingkungan sekitar. Terutama bagi mereka yang termasuk golongan milenial dan gen z. Dari caranya dalam mengekspresikan diri, milenial dan gen z lebih memilih menunjukkannya melalui media sosial.

Adakah alasan tersendiri di balik pilihan tersebut? Tentu saja. Mengekspresikan diri di media sosial lebih nyaman dibandingkan berinteraksi secara langsung. Bagi sebagian Gen Z, media sosial menjadi alternatif dari kecanggungan dalam komunikasi tatap muka.

4. Budaya digital yang mendukung keunikan

ilustrasi selfie (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi selfie (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tanpa disadari, perkembangan teknologi digital yang semakin pesat ternyata sudah mengambil alih kendali. Terutama dari cara seseorang dalam mengekspresikan pikiran gagasan yang menurutnya unik dan patut dibagikan. Terdapat alasan logis mengapa gen z lebih nyaman mengekspresikan dirinya melalui media sosial.

Tentu saja, hal ini dipengaruhi oleh budaya digital yang mendukung keunikan. Media sosial memberi panggung bagi keberagaman. Gen Z merasa lebih bebas mengekspresikan identitas, opini, bahkan keresahan karena ada komunitas yang mungkin memiliki pandangan serupa.

5. Sebagai media untuk membangun personal branding

ilustrasi media sosial (pexels.com/Solen Feyissa)

Perkembangan media sosial semakin pesat menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari oleh generasi muda. Tidak sekadar sebagai sarana berkomunikasi, namun media sosial menjelma menjadi wadah mengekspresikan diri. Baik sekadar pikiran, suasana hati, maupun unjuk potensi diri.

Di sinilah kita perlu mengetahui mengapa gen z lebih nyaman mengekspresikan dirinya di media sosial. Salah satunya digunakan sebagai upaya membangun personal branding. Gen Z menyadari pentingnya citra diri secara digital, baik untuk karier, relasi, maupun peluang.

6. Media sosial memungkinkan mereka untuk menemukan kebebasan

ilustrasi bermain media sosial (pexels.com/Artem Beliaikin)
ilustrasi bermain media sosial (pexels.com/Artem Beliaikin)

Kehadiran media sosial memang membawa nuansa tersendiri. Seseorang tidak lagi terpaku pada kesendirian. Ternyata hal ini pula yang menjadi alasan mengapa gen z lebih nyaman mengekspresikan dirinya di media sosial.

Perlu diketahui, kehadiran media sosial memungkinkan mereka menemukan kebebasan secara utuh. Mengekspresikan diri di media sosial adalah cara mereka membangun identitas dan eksistensi tanpa terikat oleh batasan dan aturan.

Kehadiran media sosial memang menyita fokus dan perhatian. Bahkan generasi muda lebih nyaman mengekspresikan pikiran sekaligus perasaannya melalui sarana tersebut. Kehadiran media sosial dianggap mampu menghadirkan kebebasan, kenyamanan, dan ruang kontrol sesuai yang diinginkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us