Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merenung (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
ilustrasi merenung (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Intinya sih...

  • Tidak punya keinginan untuk memperbaiki diri- Intropeksi diri secara rutin- Mencari tahu kekurangan dan perbaiki secara perlahan

  • Malas menabung supaya bisa berfoya-foya- Kontrol pengeluaran dengan baik- Mulai mempersiapkan tabungan untuk masa depan

  • Selalu ingin dipuji orang- Sadar diri dan jangan memaksa mengikuti hal yang tidak sanggupi

Saat hidupmu terasa mandek di berbagai bidang, entah itu pertemanan, pekerjaan, hingga percintaan, bisa jadi kamu sendiri sumber masalahnya. Apalagi kalau orang-orang di sekitar mendadak pergi menjauh, kemungkinan besar mereka sudah muak dengan tingkah lakumu. Karena itulah, penting untuk selalu intropeksi diri.

Intropeksi secara rutin bisa membuat kamu selalu berpikir dulu sebelum melakukan segala hal supaya tidak menyakiti orang lain. Gak hanya intropeksi, menjaga pikiran tetap positif juga harus menjadi prioritas di hidupmu. Karena setiap hal yang dipikirkan bisa berpengaruh ke perilaku dan jalan hidup yang kamu ambil.

Semakin banyak memikirkan hal negatif bisa bikin kamu merasa stuck sehingga tidak mampu lagi berusaha untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Nah, supaya hidupmu tidak lagi terasa stagnan, sebaiknya hindari melakukan lima hal buruk berikut ini secara konsisten. Apa saja? Yuk, simak dan ubah sama-sama setiap kebiasaan di bawah ini.

1. Tidak punya keinginan untuk memperbaiki diri

ilustrasi minum alkohol karena depresi (pexels.com/Nicola Barts)

Manusia memang tempatnya salah. Tapi kalau salah terus, apalagi berlindung dibalik kata self love untuk membela diri setiap kali berbuat semena-mena pada orang lain, berarti kamu sudah gagal mengendalikan diri dan lebih memilih untuk diatur suasana hati. Perbuatan ini tidak boleh dibenarkan dengan alasan apapun.

Jadi, cobalah untuk berubah. Kamu bisa mulai dengan mencari tahu apa saja kekurangan yang nampak pada diri dan bisa diperbaiki secara perlahan. Misalnya, jika kelebihan berat badan kamu bisa mulai diet sehat dan rutin berolahraga, kalau mudah marah hingga merusak barang coba berkonsultasi dengan ahli supaya bisa mengontrol emosi.

Perubahan ini dilakukan bukan karena tidak bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki, tapi sebagai bentuk penghargaan pada diri sendiri. Saat kamu mulai memberi yang terbaik pada diri, hidupmu juga akan ikut berubah ke arah yang lebih baik lagi. Awalnya mungkin sulit, tapi kalau konsisten dilakukan, lama-lama pasti akan terasa mudah.

2. Malas menabung supaya bisa berfoya-foya

ilustrasi membawa barang belanjaan (pexels.com/Borko Manigoda)

Punya banyak uang memang bisa membuat banyak orang lupa diri dan lebih memilih untuk memuaskan hasrat sesaat. Padahal, kita tidak hanya hidup untuk hari ini. Tidak ada yang tahu juga apa yang akan terjadi di masa depan, nasib orang pun bisa berubah dalam satu malam, dari kaya ke miskin dan sebaliknya.

Karena itulah, kamu harus bisa mengontrol diri supaya tidak berfoya-foya. Atur pengeluaran dengan baik dan belanjakan seperlunya saja untuk hal-hal yang penting. Apalagi kalau sudah masuk usia dewasa, seharusnya kamu sudah mulai mempersiapkan tabungan untuk menyimpan sebagian penghasilan secara rutin.

Dengan menabung, kamu bisa menyelamatkan diri saat terjadi hal yang tidak diinginkan di masa depan nanti. Seperti di PHK tiba-tiba, bercerai, ada anggota keluarga yang sakit, atau kamu sendiri yang sakit. Kamu akan bisa menyelesaikan masalah lebih mudah dengan uang yang kamu simpan sehingga beban hidupmu bisa berkurang sedikit.

3. Selalu ingin dipuji orang

ilustrasi berfoto setelah belanja (pexels.com/Elias de Carvalho)

Sikap ingin dipuji bisa membuat kamu berubah menjadi sosok yang senang mencari perhatian. Kamu akan bersedia melakukan apapun bahkan rela mengeluarkan banyak uang supaya menjadi orang yang paling menonjol. Hal ini tentu tidak baik jika terus dilakukan.

Apalagi kalau kondisi keuangan tidak terlalu bagus, bukannya mencari cara menambah penghasilan, kamu malah sibuk pada hal tidak penting demi atensi sesaat dari orang lain. Karena itulah, penting untuk sadar diri. Jangan memaksa mengikuti hal yang tidak kamu sanggupi.

4. Jahat pada keluarga sendiri

ilustrasi anak mengintip orang tuanya yang sedang bertengkar (pexels.com/cottonbro studio)

Saat hidup mulai terasa tidak lagi bermakna, coba ingat kembali bagaimana cara kamu memperlakukan keluarga. Apakah kamu sudah berbuat baik pada kedua orang tua? pada pasangan? pada anak? Kalau jawabannya belum, berarti ada yang salah denganmu. Perbuatan baik di sini bukan hanya tentang materi, tapi kasih sayang dan perhatian yang nyata.

Jangan sampai selama ini kamu hanya sibuk memikirkan diri sendiri. Apalagi kalau kamu diam-diam selingkuh, maka di saat yang sama kamu sedang mendekatkan diri menuju kehancuran. Kesenangan pribadimu itu bisa melukai pasangan bahkan menyebabkan anak trauma.

Karena itulah, hindari hal-hal buruk supaya hidupmu tetap berada di jalan yang benar. Jaga komitmen yang telah kamu janjikan sebelum berkeluarga. Jangan lupa juga untuk berbuat baik pada orang tua dan rutin kunjungi mereka jika tinggal di tempat yang jauh dari rumahmu.

5. Selalu mengikuti nafsu pribadi

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Perbuatan yang tidak baik biasanya dilakukan karena dorongan nafsu sesaat. Orang-orang yang tidak punya prinsip yang kuat, mudah terpengaruh untuk melakukan berbagai hal buruk. Mereka tidak peduli pada konsekuensi dari perbuatannya, yang penting diri sendiri puas.

Dari berselingkuh, menggunakan tabungan pasangan untuk berjudi, hingga menelantarkan anak demi merawat anak selingkuhan, semuanya dilakukan karena menuruti nafsu. Banyak orang yang berakhir kehilangan akal sehat akibat tidak mengendalikan diri dari nafsu pribadi. Kalau sudah seperti itu, siap-siap deh mendapat karma yang setimpal di kemudian hari.

Lima hal buruk di atas tidak hanya bisa membuat hidupmu stagnan, tapi bisa menghasilkan daya rusak yang besar sehingga kamu kehilangan semangat hidup. Karena itulah, kontrol setiap perbuatanmu. Jangan mudah dikendalikan oleh dorongan pikiran maupun perkataan orang lain untuk melakukan hal yang tidak baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team