Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wajib Tahu, Ternyata 8 Hal Ini Termasuk Cyberbullying lho!

unsplash/@cikstefan

Kehidupan media sosial sekarang semakin berkembang. Kebebasan berpendapat dan fitur anonim pada sosial media, terkadang tidak digunakan dengan baik. Bahkan terkadang dalam penggunaannya tidak disertai dengan etika. Seseorang yang tidak memiliki etika dalam bersosial media, akan rentan melakukan cyberbullying atau bullying yang dilakukan di dunia maya. Dilansir Securly blog dan juga Very well family, berikut ini merupakan bentuk-bentuk dari cyberbullying!

1. Harassment atau pelecehan

pixabay/nastya_gepp

Pelecehan bisa terjadi di mana saja, termasuk di dunia maya. Cyber harassment adalah pelecehan yang menimpa seseorang yang dilakukan atau terjadi di internet atau media sosial.

Bentuk dari pelecehan ini bermacam-macam, seperti mengirim pesan menyakitkan atau ancaman, menyebarkan konten yang tidak senonoh, dan sebagainya. Contoh sederhananya lihat saja laman komentar akun para artis, banyak akun tak bertanggung jawab yang berkomentar pedas dan tak beretika.

2. Flaming atau kebencian

unsplash/@chairulfajar_

Bentuk cyberbullying ini adalah tindakan intimidasi yang dilakukan secara daring di media sosial dan bertujuan untuk memprovokasi atau memanas-manasi seseorang. Tujuan akhir yang ingin dicapai pelaku adalah adanya perdebatan atau perkelahian.

Pelaku biasanya akan memposting suatu hal yang menyinggung target. bahkan terkadang secara terang-terangan langsung mengirimkannya kepada korban. Sesuatu yang dikirimkan bisa berupa pesan penghinaan, kata-kata kotor, ataupun makian. Dampak dari flaming ini adalah perdebatan, pertengkaran di email atau pesan media sosial, atau saling berkomentar menggunakan kalimat yang kasar. 

3. Trolling atau pengganggu

pixabay/free-photos

Trolling ini hampir mirip dengan flaming, hanya saja sasarannya tidak hanya tertuju pada satu orang saja. Pelaku trolling ini sengaja memposting sesuatu hal berupa tulisan atau gambar, yang tujuannya adalah memancing emosi para pengguna internet lainnya. Tidak ada korban khusus atau spesifik seperti halnya flaming, target trolling ini bisa mencakup lebih banyak korban.

Terkadang trolling tidak harus menggunakan kalimat yang kasar. Mereka menggunakan kalimat yang biasa, namun sangat menyebalkan. Mereka yang kerap melakukan trolling di sosial media ini disebut internet troll. Contoh dari trolling ini seperti asal menuduh seseorang, mengadu domba dan menyebarkan hoax sehingga memicu perdebatan. 

4. Masquerading atau menyamar

unsplash/@maxwbender

Ada banyak sekali akun palsu atau fake account di media sosial. Tujuan mereka untuk membuat akun palsu ini beragam, termasuk salah satunya adalah untuk berbuat kriminal. Seringkali akun palsu ini digunakan untuk melakukan kejahatan penyamaran. Pelaku akan membuat email palsu, mencuri foto dan identitas seseorang dan menggunakannya di akun palsu tersebut.

Targetnya biasanya spesifik, dan bertujuan menipu korbannya. Seakan-akan yang berkomentar adalah orang yang digunakan dalam profil itu, padahal bukan. Fakta uniknya, terkadang pelaku penyamaran ini adalah seseorang yang cukup dikenal baik oleh korban. Pelaku ingin melakukan tindakan yang tidak menyenangkan terhadap korban, namun tidak ingin identitas aslinya terbongkar.

5. Outing atau penyebaran informasi tanpa persetujuan

unsplash/@brookecagle

Mungkin ini adalah bentuk cyberbully yang kerap terjadi, namun tidak kamu sadari. Bullying di sosial media ini berupa penyebaran aib atau informasi yang pribadi kepada orang lain, tanpa mendapat persetujuan dari pemilik informasi. Mereka mendapatkan informasi tersebut dengan cara menjadi teman yang bisa dipercaya. Tanpa sadar karena telah mempercayainya, kamu berbagi informasi yang cukup pribadi dengannya.

Informasi akan mengalir dan pada akhirnya berhasil dia dapatkan. Kemudian dia menyebarkannya di sosial media, sehingga informasi itu terbongkar dan diketahui oleh banyak orang. Dampaknya tentu membuat orang tersebut menjadi malu, karena seharusnya informasi itu hanya diketahui oleh beberapa orang saja.

6. Denigration atau pencemaran nama baik

pixabay/free-photos

Berhati-hatilah untuk menyangkutpautkan seseorang terhadap sesuatu hal, terlebih jika itu adalah hal buruk dan belum ada bukti yang tepat. Contohnya seperti menuduh seseorang melakukan penipuan, padahal belum ada data yang valid. Ketika informasi yang diberikan, tidak sesuai dengan kenyataannya, maka itu akan merugikan bagi orang yang mendapatkan tuduhan.

Nah, apa yang telah terjadi ini bisa masuk ke dalam bentuk cyberbullying berupa denigration atau pencemaran nama baik. Sudah ramai dibahas karena dituduh menipu, eh ternyata bukan alias salah orang. Mau bagaimana pun, namanya sudah terlanjur 'kena'. Pelaku bisa dijerat hukuman berat, karena telah menyebarkan fitnah dan hoax.

7. Exclusion atau pengabaian

unsplash/@lensinkmitchel

Apakah kamu pernah dengan sengaja tidak membalas pertanyaan temanmu di grup kelas? Sebenarnya, kamu telah melakukan exclusion alias pengabaian secara sengaja. Pengabaian lainnya adalah seperti sengaja tidak mengundang seseorang untuk ikut pesta, namun teman yang lainnya diundang. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi cyberbullying ini.

Mengabaikan pesan seseorang, bisa jadi karena bingung harus membalasnya atau tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan. Meskipun begitu, hal ini tetap tidak baik. Dampaknya bagi korban adalah merasa sedih, tidak diinginkan dan merasa sendiri. 

8. Cyberstalking

pixabay/free-photos

Ini adalah bentuk cyberbullying dimana pelaku sudah sangat keterlaluan dalam melakukan penindasan terhadap korban. Pesan bernada ancaman yang terus menerus tanpa henti dikirimkan, menuduh dan menyebarkan hoax atau berita bohong, menguntit dan menghantui korban setiap saat.

Ancamannya bahkan sudah merambah pada bullying secara fisik dan dilakukan tidak secara daring. Dampaknya tentu sangatlah serius, mulai dari adanya luka secara fisik, emosi dan pencemaran nama baik. 

Pelaku cyberbullying bisa dijerat ancaman pidana karena adanya UU ITE yang berlaku. Jadi, jangan ragu untuk melapor apabila kamu menjadi sasaran atau korban cyberbullying ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Putri Aisya
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us