Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal yang Bikin Sosok Low Profile Lebih Suka Diam dan Menyimak

ilustrasi diskusi (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi diskusi (pexels.com/Ivan Samkov)
Intinya sih...
  • Lebih mengutamakan pemahaman
  • Lebih suka mengamati untuk belajar
  • Tidak membutuhkan validasi eksternal

Di lingkungan sekitar, mungkin kita akan menjumpai seseorang dengan pembawaan yang tidak terlalu mencolok. Bahkan keberadaannya seringkali luput dari pandangan banyak orang. Padahal dari segi pencapaian, mereka cukup mengagumkan. Karakter demikian ini seringkali disebut low profile.

Salah satu ciri khas dari mereka yakni lebih suka diam dan menyimak. Dalam diskusi atau obrolan, orang-orang dengan karakter low profile jarang sekali ikut menyampaikan argumen. Kecuali saat kondisi penting dan mendesak. Terdapat beberapa hal yang membuat sosok low profile lebih suka diam dan menyimak. Inilah 6 diantaranya.

1. Lebih mengutamakan pemahaman

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Tirachard Kumtanom)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Melihat orang-orang yang memiliki karakter low profile, mereka adalah individu yang tidak menonjolkan diri secara berlebihan. Lingkungan sekitar, takkan kehadirannya tidak banyak diketahui. Dalam obrolan yang intens, orang-orang dengan sikap low profile lebih sering diam dan menyimak pembicaraan.

Mengapa demikian? Karena mereka tipe orang yang lebih mengutamakan pemahaman. Orang-orang dengan karakter low profile cenderung berpikir matang sebelum menyampaikan argumen. Diam dan menyimak membantu mereka memahami informasi secara menyeluruh sehingga meminimalisir kekeliruan.

2. Lebih suka mengamati untuk belajar

ilustrasi mengamati (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi mengamati (pexels.com/Michael Burrows)

Dalam suatu diskusi, beberapa orang bisa saja lebih menyukai berpendapat secara aktif. Mereka mengemukakan Banyak ide dan gagasan. Tapi situasi berbeda dihadapi oleh orang-orang yang memiliki karakter low profile. Alih-alih aktif menyampaikan argumen, mereka justru lebih banyak diam dan menyimak.

Orang-orang yang memiliki karakter low profile lebih suka mengamati untuk belajar. Baik dari situasi yang terdapat di lingkungan maupun orang-orang di sekitarnya. Dengan menyimak, mereka bisa memahami karakter, motif, dan pola pikir yang terdapat di lingkungan sekitar secara utuh.

3. Tidak membutuhkan validasi eksternal

ilustrasi sosok rendah hati (pexels.com/George Milton)
ilustrasi sosok rendah hati (pexels.com/George Milton)

Kita tidak bisa memungkiri fakta bahwa validasi eksternal tetap dijadikan sebagai tujuan utama. Seseorang mengharapkan pujian dan pengakuan dari lingkungan sekitar atas upaya yang sudah dilakukan. Mereka tidak lagi berfokus pada proses serta hasil akhir yang ingin dicapai.

Tapi hal ini tidak berlaku bagi orang-orang yang memiliki sikap low profile. Mereka lebih suka diam dan menyimak karena tidak membutuhkan validasi eksternal. Sosok low profile umumnya tidak merasa perlu membuktikan diri di depan umum atau mencari pengakuan. Mereka merasa cukup dengan pencapaian pribadi tanpa harus diumbar.

4. Mengutamakan kepercayaan diri secara internal

ilustrasi diskusi organisasi (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi diskusi organisasi (pexels.com/Ron Lach)

Low profile. Kehadiran orang-orang yang memilih sikap low profile memang jarang disadari. Ini karena peran mereka yang tidak terlalu terlihat secara langsung. Contohnya saja dalam forum diskusi, orang-orang yang memiliki karakter low profile Justru lebih suka diam dan menyimak.

Hal ini dipengaruhi oleh mereka yang mengutamakan kepercayaan diri secara internal. Diam bukan berarti minder, tapi bentuk kepercayaan diri yang tenang. Mereka tidak merasa perlu berbicara hanya untuk didengar. Namun fokus utama adalah memberikan ide yang mampu menjadi kontribusi nyata.

5. Lebih menyukai kualitas daripada kuantitas dalam berkomunikasi

ilustrasi diskusi kantor (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi diskusi kantor (pexels.com/RDNE Stock Project)

Banyak hal menarik yang bisa diamati dari karakter orang-orang yang memiliki sikap low profile. Terutama dari cara mereka dalam membawa diri di tengah lingkungan sosial. Jika beberapa orang lebih suka menyampaikan argumen dan berbicara secara aktif, maka sosok low profile akan menampilkan sikap diam dan menyimak.

Orang-orang dengan karakter low profile lebih menyukai kualitas daripada kuantitas dalam berkomunikasi. Saat mereka berbicara, biasanya isinya bermakna. Karena itu, mereka lebih memilih menyimak dulu agar kata-katanya tepat sasaran dan relevan.

6. Menilai orang dari aksi, bukan ucapan

ilustrasi diskusi tim (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi diskusi tim (pexels.com/Antoni Shkraba)

Orang-orang dengan sikap low profile selalu memiliki karakter menarik. Termasuk dari caranya yang tidak terlalu aktif dalam berdiskusi. Mereka cenderung diam dan menyimak sebelum menyampaikan argumen atau ide. Apakah ada pertimbangan di balik tindakan tersebut?

Tentu saja. Orang-orang yang memiliki sikap low profile cenderung menilai orang dari aksi, bukan terletak pada ucapan. Mereka menghargai tindakan nyata daripada kalimat panjang namun tidak memiliki dampak yang jelas. Mereka lebih memilih diam namun berfokus pada tindakan dan kontribusi.

Kita sering keliru dalam mengenali karakter orang-orang yang memiliki sikap low profile. Bahkan melabeli mereka sebagai manusia yang pasif. Padahal terdapat pertimbangan mengapa orang-orang dengan karakter low profile lebih suka diam dan menyimak. Selain lebih suka mengamati untuk belajar, sosok low profile juga lebih memprioritaskan aksi daripada ucapan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us