Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal yang Harus Dilakukan saat Gak Sengaja Membentak Anak

ilustrasi marah (pexels.com/RODNAE Productions)

Sebagai orangtua kita pasti menginginkan didikan kita yang terbaik kepadanya. Namun, terkadang, masih banyak orangtua yang belum bisa mengendalikan diri. Sehingga ketika ada kesalahan yang dilakukan sang anak, secara gak sadar orangtua membentak anak.

Tentu membentak bukan cara efektif untuk mengingatkan anak. Malah bisa meninggalkan memori kurang baik kepada mereka. Lantas bagaimana jika sudah terlanjur membentak? Berikut adalah empat hal yang harus dilakukan saat tidak sengaja membentak anak.

1. Segera minta maaf

ilustrasi anak dan ibu bukber (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setelah membentak, segera minta maaf kepada anak. Akui bahwa kamu telah berbuat salah dan jelaskan bahwa kamu menyesal. Ini penting untuk mengajarkan anak bahwa semua orang bisa membuat kesalahan dan meminta maaf adalah langkah benar untuk memperbaiki situasi.

Walaupun kelihatannya anak belum mengerti namun sebenarnya semakin lama mereka akan paham. Hal ini membuat mereka juga belajar untuk meminta maaf jika berbuat salah. Jangan sampai lupa melakukannya ya, walaupun anakmu masih terbilang belia. 

2. Tenangkan diri dan anak

ilustrasi Ibu mendidik anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Cobalah untuk tenang dan ajak anak untuk duduk bersama dengan tenang. Berikan waktu untuk meredakan emosi, baik untuk kamu maupun anak. Memeluk atau memberikan sentuhan lembut dapat membantu menenangkan anak yang mungkin merasa kaget atau takut akibat dibentak.

Tentu hal buruk tidak ingin terjadi pada anak, entah menirunya atau menyimpang memori buruk ini. Bahaya jika kenangan ini terus dibawa sampai besar. Makanya, perlu untuk segera menenangkan diri saat tak sengaja membentak anak agar sama-sama bisa cari solusi terbaik. 

3. Berbicara dengan lembut dan jelas

ilustrasi Ibu dan anak (pexels.com/ Yan Krukau)

Setelah suasana lebih tenang, jelaskan kepada anak apa yang membuatmu marah dan mengapa kamu bereaksi seperti itu. Usahakan untuk berbicara dengan nada lembut dan jelas, sehingga anak dapat memahami tanpa merasa disalahkan atau takut. Ini membantu anak belajar memahami perasaan dan situasi yang memicu reaksi tersebut.

Dengan kelembutan hati ini akan membuat anak jadi lebih terbuka setelah gak sengaja dibentak. Perlahan mereka akan lupa dengan bentakan yang bikin kaget itu tadi. Suasana juga akan semakin mencair jika orang tua berusaha berbicara dengan lembut dan jelas. 

4. Berkomitmen untuk mengelola emosi dengan lebih baik

ilustrasi sabar (pexels.com/Andras Stefuca)

Evaluasi caramu mengelola emosi dan pikirkan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Misalnya, teknik pernapasan, menghitung sampai sepuluh, atau mengambil waktu sejenak untuk diri sendiri sebelum merespons anak. Komitmen ini menunjukkan kepada anak bahwa kamu serius dalam memperbaiki diri dan memberikan contoh positif dalam mengelola emosi.

Dengan belajar mengevaluasi diri bagaimana mengelola emosi akan bantu orangtua untuk tidak melakukannya lagi. Karena membentak merupakan cara yang bahaya jika dilakukan. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kamu dapat memperbaiki hubungan dengan anak dan mengajarkan mereka cara-cara yang sehat dalam mengelola emosi dan konflik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us