Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tulisan burnout (Pexels.com/Anna Tarazevich)
ilustrasi tulisan burnout (Pexels.com/Anna Tarazevich)

Awal tahun seharusnya diisi dengan berbagai aktivitas positif. Selain itu, kamu juga harus memiliki kepedulian terhadap diri sendiri. Jangan sampai memasuki tahun baru kamu justru terjebak burnout. Entah karena pendidikan ataupun pekerjaan.

Saat kamu berada dalam kondisi burnout, kesibukan jadi terhambat. Orang yang berada dalam kondisi tersebut akan kelelahan dan tidak bisa fokus. Agar di tahun ini kamu tidak mengalami burnout, kamu harus memperhatikan hal-hal di bawah ini.

1. Sederhanakan resolusimu di tahun ini

ilustrasi menyusun resolusi (Pexels.com/Freestocks.org)

Setiap tahun kita selalu memiliki resolusi. Harapan-harapan itu menjadi motivasi tersendiri agar selalu berusaha dengan baik. Adanya resolusi, kamu terpacu bekerja keras dan menunjukkan kinerja secara maksimal.

Tapi di sisi lain, resolusi juga harus diperhatikan agar kamu tidak terjebak burnout. Terlalu banyak resolusi justru bikin kamu merasa banyak tuntutan. Sederhanakanlah resolusimu di tahun ini dengan target yang sekiranya bisa dijangkau.

2. Susunlah ambisi sesuai dengan batas kemampuan

ilustrasi burnout (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Mumpung lagi di awal tahun, kamu harus bisa menyusun ambisi dan tujuan dengan jelas. Setidaknya ini jadi panduan agar kamu tahu pencapaian yang ingin diraih satu tahun ke depan. Hidup yang dijalani tidak akan sia-sia.

Namun demikian, susunlah ambisi sesuai batas kemampuan. Jangan sampai ambisi justru menjebakmu dalam burnout. Sesuaikan pencapaian dengan kapasitas kemampuan diri. Memiliki ambisi bukan berarti bikin diri sendiri terbebani.

3. Jangan memaksakan diri untuk pencapaian yang mustahil diraih

ilustrasi burnout (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Menargetkan beberapa pencapaian dalam hidup sah-sah saja. Kamu jadi lebih bersemangat dalam bekerja keras. Apalagi di awal tahun seperti sekarang. Kamu terpacu menunjukkan kinerja terbaik sejak awal.

Di sisi lain, kamu harus ingat risiko burnout. Jangan memaksakan diri untuk pencapaian yang mustahil diraih. Kamu berhak menginginkan suatu pencapaian. Tapi jika kemampuan tidak memungkinkan, jangan menuntut diri berlebihan.

4. Berikan waktu sejenak pada diri sendiri untuk beristirahat

ilustrasi bersantai (Pexels.com/Kevin Malik)

Sebenarnya memiliki jiwa pekerja keras adalah hal yang baik. Tapi seringnya, seorang lupa waktu beristirahat saat sudah bekerja keras. Mereka memaksakan diri walaupun sudah kelelahan.

Di awal tahun seperti sekarang, ini perlu diperhatikan lagi. Memaksakan diri bekerja saat sudah lelah bisa memicu terjadinya burnout. Bekerja keras boleh, tapi berikan waktu sejenak pada diri sendiri untuk bersantai dan istirahat.

5. Harga upaya dan jerih payah yang sudah kamu lakukan

ilustrasi bersantai (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kadang kita lupa menghargai jerih payah diri sendiri. Merasa tidak maksimal, kamu menghakimi diri secara berlebihan. Salah satunya tetap memaksa diri bekerja sampai kelelahan. Padahal sikap demikian bisa memicu terjadinya burnout.

Hal ini perlu diperhatikan agar kamu tidak mengalami burnout di awal tahun. Tidak harus memaksakan diri di luar batas wajar. Kamu hanya perlu menghargai upaya dan jerih payah yang selama ini sudah dilakukan. Kerja kerasmu layak diapresiasi.

Awal tahun semua harus ditata ulang. Keputusanmu sekarang mempengaruhi alur kehidupan satu tahun ke depan. Termasuk dalam hal resolusi dan bekerja keras. Semua harus diatur sesuai porsinya agar kamu tidak mengalami burnout di awal tahun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team