Ini Lho 7 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memotret Foto Bercerita

Nah, hal ini kadang sering disepelekan. Tapi, percayalah niat dan semangat yang kuat akan menunjang karya menjadi berkualitas serta berdaya seni. Sebelum memotret, ada baiknya berniat: "Ini foto bukan untuk pribadi saja lho, tapi foto ini juga bisa dilihat oleh orang lain."

Siapkan mood yang bersahabat dan pastikan kamu tidak sedang galau atau sedih. Buatlah sesuatu yang menyenangkan hati. Jika memotret lagi senang, percayalah hasilnya pun akan memuaskan.

Dalam dunia fotografi sering terdengar istilah "the man behind the gun". Maksudnya adalah apapun kamera yang kamu punya dan gunakan hasilnya tergantung dari bidikan tanganmu sendiri. Jadi, sebelum memotret siapkan kamera terbaik punyamu dan explore-lah.

Pakailah kamera yang user friendly agar kamu tak kikuk saat menggunakannya. Setidaknya, kamu tidak kesusahan untuk menggunakan berbagai fiturnya. Setiap fotografer mempunyai kamera serta lensa andalannya masing-masing. Kamu juga dong pastinya.

Sebelum memotret, ada baiknya pelajari dahulu lingkungan yang akan kita bidik gambarnya. Kamu bisa amati berdasarkan letak geografisnya, sosialnya, ataupun kebudayaannya. Setelah kamu amati, baru deh lancarkan aksi pengambilan foto kamu. Jangan lupa, cari sesuatu yang eyes catching menurut perasaan dan matamu sendiri. Hasil foto kamu tentunya akan dijamin apik dengan pengamatan yang matang sebelum kamu membidikkan kamera. Yuk, dicoba!

Cari keunikan di antara objek yang akan kamu foto, baik dari sikap, tatapan mata, mimik, serta gerak tubuh (gesture). Jika ada hal yang unik, langsung abadikan jangan sampai kehilangan momen. Misalnya, anak yang hiperaktif, tatapan mata yang penuh beban, ada orang mengantuk, sedih, atau senang. Hal ini akan menjadi bahan cerita dalam foto Anda. Terus gali keunikan objek yang akan kamu foto ya, hasilnya tentu saja akan sangat memuaskan.

Sebelum memotret, tidak ada salahnya lakukan perbincangan singkat dengan objek yang akan difoto, misalnya dengan menanyakan kabar, nama, dan kamu bisa sekalian meminta izin jika dirinya akan menjadi objek foto. Buatlah situasi nyaman, posisikan diri kamu ibarat temannya atau keluarganya agar izin foto diberikan.

Pun, mengamati dari pakaian mereka, sepatu yang dikenakan, rambutnya, tasnya, atau apapun yang dibawa saat itu. Hal tersebut bisa menjadi penunjang foto kamu menjadi bercerita. Poin penting: jangan ragu eksplorasi kelebihan serta kekurangan dari objek foto yang kamu anggap menarik yang dijabarkan seperti di atas. Momen hanya sekali dan tidak akan pernah kamu lewati kembali.

Hal ini yang sangat menyenangkan, melihat ekspresi wajah objek foto yang secara langsung dapat kita capture. Misalnya, ada anak yang sedang bertepuk tangan, tunjuk jari, meloncat, tertawa, bersenda gurau dengan temannya, dan lain sebagainya. Jangan lupa jeli matamu untuk melihat ekspresi tersebut, siapkan mode-mode kamera yang menunjang agar kamu tidak ketinggalan momen tersebut.

Empati, nah ini sering harus dilibatkan dalam memotret foto bercerita karena kalau empati kita nol, otomatis hasil foto pun akan mempengaruhi. Posisikan kamu seperti dekat sekali dengan mereka lalu rasakan sesuatu yang membuncah dalam perasaan kamu.

Tak susah bukan memahami dalam mengambil foto sehingga foto itu menjadi bercerita? Yuk, praktikkan dengan kameramu sendiri di rumah. Jika belum punya kamera, jangan gundah bisa meminjam kamera temanmu dahulu sebelum kamu mempunyai kamera baru. Selamat memotret...