Harus Tahu, 6 Hal Ini Pantang untuk Ditanyakan kepada Orang Lain

Kamu pasti seringkan melontarkan pertanyaan “kapan menikah” kepada teman-temanmu yang belum menikah? Terlebih kepada mereka sudah cukup umur menurutmu dan sudah seharsunya menikah. Tahukah kamu bahwa pertanyaan kapan menikah itu bisa menjadi beban bagi mereka? Belum lagi saat semua orang terdekatnya sudah mulai menuntutnya untuk menikah.

Jadi mulai sekarang stop deh bertanya kapan menikah. Ya meskipun niatmu sebenarnya hanya ingin bercanda. Tapi kamu tidak tahu kan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya ketika kamu mempertanyakan itu!

Pertanyaan kapan punya anak juga sering dilontarkan kepada mereka yang sudah menikah bahkan yang sudah cukup lama menikah. Tanpa kamu sadari, pertanyaan ini sering menyakiti orang yang ditanya atau bahkan bisa membuat mereka tersinggung. Yang namanya orang yang sudah menikah, tentulah setiap mereka mendambakan akan kehadiran buah hati untuk melengkapi keluarga kecil mereka. Rasanya tidak ada yang tidak menginginkannya.

Kamu bahkan tidak pernah tahu kan bagaimana usaha mereka untuk mendapatkan keturunan dan bagaimana inginnya mereka untuk bisa menimang buah hati? Mungkin selama ini mereka sudah berusaha keras untuk bisa mendapatkannya. Hanya saja memang rejekinya yang belum dikasih Tuhan. Jadi daripada pertanyaanmu malah membuat beban bagi mereka. Lebih baik stop deh untuk bertanya perihal ini!

Pertanyaan ini sering dilontarkan kepada mereka yang sudah cukup umur namun belum juga memiliki pasangan. Terutama kepada mereka-mereka yang sudah memasuki usia seperempat abad dan teman-temannya sudah pada mengakhiri masa lajang.

Untuk kamu yang suka nyinyir dan sibuk mempertanyakan hal ini kepada mereka, ketahuilah bahwa mungkin masih ada hal-hal lain yang masih ingin mereka capai. Bahwa mungkin masih ada orang-orang yang ingin mereka bahagiakan terlebih dahulu. Jadi daripada sibuk menyinyirkan mereka atau bahkan sampai menjodoh-jodohkan mereka, lebih baik stop deh kebiasaanmu itu!

Menyelesaikan kuliah atau di wisuda, tentulah keinginan setiap mereka yang tengah berjuang dalam menyelesaikan tugas akhir. Tapi pada kenyataannya, wisuda itu juga butuh proses panjang dan perjuangan. Kamu pernah tahu bagaimana beban dan stressnya mereka saat menyelesaikan tugas akhir? Kamu pernah tahu bagaimana perjuangan mereka untuk bisa memperoleh gelar sarjananya?

Jadi daripada pertanyaanmu itu malah membuat beban mereka semakin bertambah, lebih baik kamu support mereka tanpa dibebani dengan pertanyaan kapan wisuda. Karena dalam kondisi mereka yang tengah berjuang seperti itu, pertanyaan itu bukan menjadi penyemangat bagi mereka, melainkan bisa menjadi beban. Sebab selalu ditanya dan dituntut terus menerus.  

Kesuksesan setiap orang itu berbeda-beda. Kamu tidak bisa memukul rata arti sukses orang yang satu dengan yang lainnya. Jika saja sukses menurutmu saat sudah hidup enak, pekerjaan mapan, memiliki mobil, rumah, dan investasi lainnya, bisa saja makna sukses bagi orang lain tidak seperti itu. Dan kamu juga harus tahu bahwa jalan suksesnya setiap orang itu pastinya berbeda-beda. Ada yang mudah dan ada yang butuh perjuangan panjang. Ada yang butuh waktu sedikit dan ada yang butuh waktu lama. Tentunya tidak akan mungkin sama kesuksesanmu dengan kesuksesan orang lain.

Setiap anak tentunya juga ingin hidup mandiri dan tidak lagi bergantung kepada orang tua. Setiap anak tentunya juga ingin bisa membalas jasa orang tuanya. Ya, walaupun pada sejatinya jasa orang tua itu tidak akan pernah bisa terbalaskan. Setidaknya selagi mereka masih hidup, tentulah ada keinginan untuk bisa membahagiakan mereka. Jadi tak perlu kamu tanyakan, pastilah itu sudah ada dibenak seorang anak. Hanya saja butuh proses terlebih dahulu untuk bisa membahagiakan mereka dan tak bergantung lagi kepada mereka.

So, buat kamu ni, pikir-pikir dahulu sebelum bertanya atau ingin melontarkan beberapa pertanyaan diatas. Jangan sampai pertanyaanmu malah membuat orang yang ditanya sakit hati, tersinggung atau malah menjadi beban bagi diri mereka!