Hasto Wardoyo, Sosok Bupati Berprestasi yang Jarang Disorot Media

Kulonprogo adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang termasuk miskin dan tertinggal. Sangat jarang media nasional yang meliput aktivitas dan kondisi di sana. Meskipun begitu, keadaan tersebut tak mencegah bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, untuk berprestasi. Ia memang tak sepopuler Sri Sultan Hamengku Bawono, Ahok, Risma, maupun Kang Emil. Namun Hasto Wardoyo memiliki semangat untuk mengentaskan warganya dari kemiskinan.

Hasto Wardoyo memiliki latar belakang pendidikan sebagai spesialis dokter gigi. Ia memiliki pengalaman mengabdi keliling nusantara. Semisal menjadi kepala puskesmas di Kahala dan Melak (Kabupaten Kutai). Pernah juga menjabat kepala puskesmas di Lok Tuan Bontang Utara Kabupaten Kutai. Pengalaman mengabdi di daerah terpencil diterapkannya sekarang sebagai bupati. Berikut beberapa program beliau yang menginspirasi kita semua.

1. Menjamin pendapatan petani kecil.

Hasto mewajibkan agar pegawai negeri sipil membeli beras langsung dari petani Kulonprogo minimal sebanyak 10 kilogram tiap bulan.

2. Mencanangkan program “Bela dan Beli Kulonprogo”.

Sumber Gambar: http://watespahpoh.net/

Pelajar dan PNS diwajibkan mengenakan seragam batik asli Kulonprogo yang dinamai batik Geblek Renteng. Sekitar 80.000 pelajar dan 8.000 PNS membeli batik tersebut. Tadinya hanya ada dua sentra kerajinan batik di Kulonprogo. Berkat kebijakan tersebut, kini dua sentra kerajinan batik berkembang hingga angka 50 sentra batik.