Hati-hati ya! 5 Cara Agar Tak Mudah Menilai Buruk Orang Lain
Setiap manusia bebas menilai orang lain dari yang baik sampai yang buruk sekalipun. Semua berhak mengutarakan pendapatnya kepada siapapun yang ia tuju.
Meski begitu tidak semua orang tahu bagaimana cara yang tepat agar tak menyinggung apalagi melukai hati seseorang. Bisa jadi kita berniat memuji si A, tapi si B merasa tak nyaman dengan pujian itu. Meski tak secara langsung, apa yang kita sampaikan sudah pasti akan berdampak pada siapapun yang mendengarnya.
Ya, baik memuji ataupun mengkritik semua harus sesuai dengan cara yang tak merugikan siapapun. Tidak mudah mengira-ngira cara agar ucapan kita tak melukai hati siapapun. Tapi setidaknya kita bisa memprediksi bahkan mencegah hal itu terjadi. Termasuk tidak dengan mudah menilai buruk orang lain atas apapun yang dilakukannya.
Berikut adalah caranya.
1. Cari tahu apa alasanmu melakukannya
Saat kita melihat, memperhatikan, hingga menilai orang lain meski tidak terucap, tentu semua ada alasannya. Tidak bisa serta merta kita mengucapkan A B C kepada mereka yang tak tahu apa salahnya dan tiba-tiba mendapat penilaian buruk dari kita. Seolah kitalah yang paling baik dan memiliki kuasa yang lebih besar darinya, sehingga bisa menilai mereka seperti yang kita mau.
Cari tahu dulu kenapa kamu bisa memberikan penilaian buruk terhadap seseorang. Jangan asal menilai apalagi sampai mengucapkan dan membuat dia merasa menjadi orang yang buruk. Sebab kita juga tidak bisa mencegah mereka merasa sakit hati apalagi sampai kecewa kepada diri mereka sendiri.
Kitalah yang harus menjaga pikiran sampai ucapan kita.
2. Klarifikasikan apakah hal itu benar atau hanya kamu saja yang menilai?
Jika kamu sudah mencari tahu kenapa kamu harus menilai buruk seseorang, maka konfirmasikanlah hal itu. Cari orang lain yang juga dekat dengannya sama dengan kamu. Tanyakan apakah hal itu benar atau hanya pikiranmu saja yang buruk tentangnya. Tanyakan juga pada orang yang tidak kamu kenal namun dekat dengannya.
Konfirmasikan apakah pendapatmu ini sama dengan mereka. Di sinilah kamu akan berusaha mencari pendapat objektif dari orang lain.
Tak apa jika kamu ingin memperhatikan dan memberikan masukan padanya. Tapi tetap saja menilai buruk apalagi melabeli seseorang tidak semudah itu. Semua harus berdasar dan didukung oleh pendapat lainnya.
Jika tidak, maka itu bisa jadi subjektivitas kita sendiri dan bisa juga karena faktor emosional kita yang tidak bisa terkendali.
3. Koreksi diri sendiri agar lebih mudah mencari sisi lainnya
Jika kamu tak mendapatkan pendapat yang kamu inginkan, kamu boleh coba koreksi dirimu sendiri. Dari semua kebaikan dan keburukanmu, harusnya kamu mampu mencari titik dimana kamu bisa dinilai buruk oleh orang lain.
Sama dengan dia yang kamu rasa buruk, kamu pun manusia biasa yang memiliki sifat buruk dan bisa kapan saja dinilai buruk oleh orang lain.
Cari sisi dimana kamu bisa melakukan kesalahan, bahkan kebaikan yang tidak diterima oleh orang lain. Dari situlah kamu bisa lebih terbuka untuk memikirkan pendapat tentang siapapun. Kamu tidak lagi dengan mudah mengeluarkan kata-kata buruk hanya karena kamu menilai dengan mata dan pikiranmu. Namun, kamu akan mempertimbangkan penilaian itu dengan hatimu dan dirimu yang sudah kamu tahu lebih dalam.
4. Bayangkan saja jika kamu jadi mereka, rasakan juga!
Menilai orang lain memang mudah. Mengatakan bahwa mereka harus bisa menerima kritikan dalam bentuk apapun juga tidak sulit. Namun kamu tidak bisa dengan mudah mengucapkan kata-kata buruk hanya karena kamu ingin.
Jika kamu tidak pernah merasakan hal yang sama mungkin terlihat sangat mudah. Tapi beda cerita jika kamu mau membayangkan jika dirimu juga diperlakukan yang sama dengan apa yang kamu perbuat padanya.
Sebelum mengucapkan hal buruk kepada orang lain, kamu bisa bercermin dan membayangkan bagaimana jadinya jika hal itu terjadi pada dirimu. Bagaimana jika kamu yang dinilai buruk oleh orang lain.
5. Cari aktivitas lain agar tak mudah mencampuri
Menilai buruk orang lain bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dan bagaimana pun keadaan kamu. Tapi kamu tidak akan sampai mencampuri urusan orang lain lebih dalam jika kamu punya kesibukan lain yang membuat pikiranmu lebih tersita.
Kamu tak akan fokus pada apa yang orang lain lakukan. Tapi lebih fokus pada apa yang kamu lakukan, terlebih apa yang kamu hasilkan. Cari aktivitas yang membuatmu sibuk baik fisik maupun pikiranmu.
Kamu harus produktif selagi muda. Lakukan apapun yang kamu suka. Nikmati setiap waktu yang kamu habiskan untuk semua aktivitas yang kamu cintai. Saat kamu menikmati waktumu, kamu akan kehilangan waktu memikirkan orang lain.
