Hindari 5 Hal ini Menjelang Bulan Ramadan, Amal Ibadah Sia-Sia!

Kewajiban kita sebagai umat Islam saat Ramadan tiba yaitu menjalankan puasa dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Jika sedang datang bulan, maupun sakit yang dikhawatirkan keadaannya semakin parah jika terus berpuasa maka diharuskan membatalkan puasa. Hutang puasa wajib dilunasi dengan mengganti puasa tertunda ini dilain hari.

Jika umat muslim tak berniat melunasi hutang puasa maka hukumnya dosa besar. Akibatnya kita akan dimintai pertanggung jawaban dosa di akhirat nanti. Nah, berhubung bulan Ramadan tinggal beberapa hari lagi, sudah lunas belum utang puasamu? Jika belum segera lunasi agar tak jadi penghambat ibadah.

Sebagai manusia biasa yang tak luput dari perbuatan dosa kadang sering berselisih paham baik dengan tetangga, teman, dan keluarga. Perasaan dendam, ghibah maupun menyebar fitnah jika terus dibiarkan berlarut akan jadi penghalang pahala saat beribadah.

Karena perbuatan buruk itu merusak nilai moral dan etika yang diajarkan dalam agama Islam. Menyimpan dendam, ghibah dan fitnah menciptakan konflik yang mengakibatkan diri menjadi musuh. Alangkah baiknya bersikap memaafkan, menghindari ghibah dan fitnah yang dianjurkan untuk setiap umat muslim.

Puasa tidak sekedar menahan diri dari lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu. Dibutuhkan persiapan mental, spiritual serta pengetahuan agama supaya ibadan di bulan suci Ramadan dapat berjalan dengan baik.

Jika hal ini diabaikan maka ibadah Ramadan tidak berjalan optimal, banyak mengeluh dan tidak mengetahui esensi dari nikmatnya beribadah. Jadi perlu meningkatkan pengetahuan agama dengan cara mengikuti kajian islam tentang Ramadan dan ibadah yang dianjurkan.

Menjalankan ibadah puasa selama sebulan dibutuhkan kondisi tubuh yang prima. Maka jika kita tak mampu menjaga pola makan yang sehat, mengabaikan olahraga dan waktu tidur otomatis akan mudah terserang penyakit.

Hal ini tentu saja menggangu saat menjalankan ibadah puasa maupun ibadah lainnya. Lalai menjaga kesehatan tubuh membuat resiko kualitas penurunan ibadah yang tentu merugikan diri sendiri. Tidak cuma tubuh yang sakit, tapi upaya mendekatkan diri kepada Allah juga berkurang.

Menghamburkan waktu dengan kegiatan yang tak bermanfaat seperti bermalas-malasan, main ponsel yang tidak ada faedahnya membuat waktu produktif terbuang-sia-sia. Padahal waktu bisa digunakan untuk memperbaiki kualitas diri atau belajar ilmu agama sebagai bekal persiapan menyambut bulan Ramadan.

Maka, jika kebiasaan buruk menghamburkan waktu dibiarkan, akan menumbuhkan sikap malas, tidak disiplin, dan menyepelekan waktu. Jika ditelusuri lebih dalam memahami esensi bulan Ramadan bukan peningkatan secara spiritual saja, tapi juga tentang kualitas diri.

Pentingnya mempersiapkan diri jelang Ramadan, maka kita perlu menghindari hal-hal yang dapat menghambat ibadah. Mulai dari sekarang membangun kebiasaan positif dan usahakan melunasi utang puasa untuk menyambut Ramadan agar penuh berkah.