Hindari 6 Obrolan yang Bikin Semangat Kerja Menurun, Emosi Terpengaruh

Semangat kerja perlu ditumbuhkan dari dalam diri biar gak mudah turun oleh hal-hal yang terjadi di sekitarmu. Namun, sebaik apa pun usahamu buat menumbuhkan semangat dalam bekerja, faktor eksternal tetap berpengaruh. Termasuk apa yang kamu bicarakan dengan orang lain menjelang waktu kerja, misalnya di pagi hari.
Jika dirimu tipe pemikir, isi obrolan itu akan menyita fokusmu. Energimu di pagi hari yang masih penuh seharusnya diarahkan buat memikirkan dan mengerjakan tugas-tugas. Akan tetapi, energi itu malah terlebih dahulu disabotase oleh isi percakapanmu dengan seseorang.
Maka dari itu, tidak berlebihan apabila kamu harus menjauhkan diri dari obrolan yang gak penting bahkan berpengaruh negatif pada psikismu. Sebab, bila dirimu tak selektif pada topik percakapan, semangat kerja yang menurun dapat dirasakan hingga sepanjang hari. Tugasmu terbengkalai dan membuat suasana hatimu tambah buruk. Enam topik berikut gak cocok dibahas mendekati waktu kerjamu.
1. Masalah keuangan pribadi

Ada perbedaan ketika kamu membahas masalah keuangan kantor yang menjadi bidangmu dengan keuangan pribadi. Untuk persoalan anggaran kantor memang harus dibicarakan dengan pihak-pihak terkait. Tuntutan profesionalitas membuatmu sangat siap membahasnya. Justru bila ada masalah keuangan kantor yang dipendam sendiri, kamu tidak akan tenang.
Namun, dampaknya berbeda sekali jika topik yang dibicarakan dengan orang lain ialah masalah keuangan pribadimu. Hidupmu memang lagi berat dari segi finansial. Tapi mengupasnya sesaat sebelum jam kerjamu dimulai malah bikin kamu tambah pusing. Sesak yang dirasakan bertambah sebab sehabis ini dirimu masih harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan.
Semua tugas itu tidak memecahkan masalah keuanganmu sekarang juga. Kamu menjadi cenderung putus asa dan berpikir persoalan finansialmu tak bisa diatasi dengan cara apa pun. Bekerja atau tidak bekerja terasa sama saja buatmu. Dirimu malah mulai berpikir yang aneh-aneh seperti bagaimana caranya bekerja sehari saja, tetapi kaya untuk selamanya?
2. Isu-isu di dunia kerja yang membuatmu ketar-ketir

Sebagai bagian dari dunia kerja, tentu pembahasan seputar isu-isu tersebut membuatmu sangat tidak nyaman. Tidak berlaku lagi makin banyak tahu informasi makin baik. Kamu malah merasakan hal yang bertolak belakang. Tambah lama dirimu membicarakan isu-isu itu dengan teman atau pasangan, kecemasanmu meningkat.
Contohnya, isu tentang akan adanya perampingan karyawan. Kamu dan lawan bicara menjadi sibuk menebak-nebak siapa yang akan terkena pemecatan pertama kali? Bagaimana apabila dirimu harus kehilangan pekerjaan dalam waktu dekat? Menyadari situasi di dunia kerja yang sedang gak baik-baik saja memang membantumu buat bersiap-siap.
Akan tetapi, sebaiknya kamu tak membicarakannya menjelang waktu kerja. Dirimu membutuhkan isu-isu yang lebih positif buat merangsang dan mempertahankan semangat kerja.
Jika ada teman yang di pagi hari sudah mengajakmu membahas isu-isu negatif di dunia kerja, katakan bahwa mengobrolnya nanti sore saja sepulang kerja sambil ngopi. Dengan begitu, dirimu tak ketinggalan informasi sekaligus pekerjaanmu tetap beres.
3. Persoalan asmara yang menguras emosi

Menyiapkan diri buat mulai bekerja sangat penting. Salah satunya, dengan menjaga perasaanmu cukup netral atau tidak terlalu bahagia maupun sedih oleh sesuatu. Namun, obrolan tentang masalahmu baru-baru ini dengan pasangan seketika membangkitkan emosi negatifmu.
Walaupun lawan bicaramu bukan dia yang menyebalkan, tetap saja emosimu terbangkitkan kembali. Pun sekali kamu membahas masalahmu dengan pasangan pasti gak selesai-selesai. Artinya selain sudah makan waktu yang seharusnya dipakai buat bekerja, emosimu juga menjadi kacau. Sedih dan kekesalan mendominasi perasaanmu.
Sekalipun pekerjaan tidak menuntutmu untuk menghadapi klien dan hanya berkutat dengan dokumen, tetap saja kamu menjadi kurang produktif. Dirimu merasa malas melakukan apa pun.
Paling nyaman hanyalah bayangan kamu rebahan di kamar sambil mengulang-ulang berbagai pemikiran tentang masalah asmaramu. Supaya perasaanmu membaik, seharusnya pekerjaan dijadikan sebagai pelarian yang sehat dari emosi negatif yang disebabkan oleh urusan cinta.
4. Politik dan hukum yang bikin geram

Kecuali pekerjaanmu berkaitan dengan dunia politik, hukum, atau pemberitaan sebaiknya kamu menghindarinya di pagi hari. Politik serta hukum termasuk kategori topik yang berat. Pun di dunia politik selalu ada kubu-kubu. Belum tentu dirimu serta lawan bicara berada di pihak yang sama.
Apabila kalian beda kubu, potensi saling mencela menjadi besar. Siapa pun tokoh atau partai politik idolamu bakal tetap dianggap lebih banyak minusnya oleh lawan bicara. Begitu pun kamu memiliki alasan yang sangat kuat sampai tidak menyukai tokoh dan partai politik tertentu.
Kalian sebenarnya gak ada masalah pribadi, tapi membahasnya seakan-akan menciptakan permusuhan antara dirimu dan dirinya. Begitu pula dengan masalah hukum. Meski kamu dan lawan bicara sama-sama memihak korban, proses hukum yang tidak berjalan seperti seharusnya membuatmu uring-uringan mendekati waktu kerja.
Sudah semestinya dirimu berempati pada korban ketidakdilan. Akan tetapi, rasa marah terhadap proses penegakan hukum yang tak semestinya merusak semangat dan fokus kerjamu. Kamu harus dapat mengesampingkan topik ini dulu demi pekerjaanmu berjalan lebih lancar.
5. Masalah SARA yang sensitif

Isu sesensitif ini gak hanya memerlukan kedewasaan serta wawasan yang luas dari orang-orang yang hendak membahasnya. Waktu dan tempatnya juga mesti tepat. Meski topik ini cukup aman dibicarakan jika setiap orang mempunyai rasa respek yang tinggi, sering kali banyak diwarnai stereotipe.
Misalnya, orang dari suku dan agama tertentu dihubungkan dengan sifat yang buruk. Pastinya ini bisa membuat orang lain tersinggung. Belum lagi lama-kelamaan muncul lelucon yang gak pantas terkait SARA. Walaupun kamu berada di lingkungan yang relatif homogen, pasti ada rasa tak nyaman yang muncul.
Isu SARA lebih tepat didiskusikan di forum ilmiah agar tidak memicu kesalahpahaman. Atau, minimal semua orang yang terlibat obrolan benar-benar sedang santai. Apabila kamu dibayang-bayangi pekerjaan yang sudah menanti pasti bakal lebih mudah baper ketika ada pembicaraan yang sedikit menyinggungmu atau latar belakang keluargamu.
6. Kontroversi artis yang menjadi idolamu

Membicarakan idola memang bikin betah. Apalagi ketika ada hal-hal yang kontroversial dalam karier maupun kehidupan pribadinya. Setiap waktu barangkali kamu cuma ingin mencari informasi terbaru dan membicarakannya dengan seseorang. Jika dirimu bertemu dengan teman yang sama-sama mengidolakannya, obrolan kalian bertambah seru.
Namun, setelah beberapa menit membicarakannya apakah kamu benar-benar puas? Sering kali dirimu justru tidak pernah merasa puas. Pun kontroversi artis idolamu menjadi hal utama yang mengisi pikiranmu sepanjang hari. Meski kamu akan tetap tertarik pada berita seputar dirinya, sekarang pekerjaan dulu yang kudu diutamakan.
Obrolan tentang artis mana pun cukup mengisi waktu senggangmu. Terlepas dari apa pun yang dirimu sukai darinya, dia tidak benar-benar berperan dalam jalannya kehidupanmu. Jangan sampai terlampau memikirkannya malah bikin produktivitasmu terhambat. Sebaiknya kamu cukup menikmati karya-karyanya dan gak usah larut dalam berita yang kontroversial.
Menjaga semangat kerja penting dimulai sejak awal hari. Kalau semangatmu telanjur terganggu, memperbaikinya amat tak mudah. Tidak terasa satu hari berjalan gak maksimal. Waktumu banyak habis oleh pikiran yang tak bisa beralih dari percakapanmu sebelumnya dengan beberapa orang.