Hindari 7 Hal Ini jika Ingin Tampil Low Profile, Buang Sikap Aroganmu

Inti dari low profile ialah menunjukkan kesederhanaan sekalipun sesungguhnya kemampuanmu lebih tinggi dari itu. Kamu bukannya pura-pura miskin atau tidak berpengetahuan luas. Hanya saja dirimu gak secara sengaja menonjolkan apa yang kamu miliki.
Mampu bersikap low profile menguntungkanmu. Dalam pergaulan, kamu akan lebih mudah disukai oleh orang lain. Di awal barangkali ada beberapa orang yang meremehkanmu.
Akan tetapi setelah mereka tahu siapa kamu yang sesungguhnya, rasa hormat mereka menjadi berlipat. Bagaimana caranya bersikap low profile di tengah berbagai prestasi dan kehidupanmu yang mapan? Mulailah menghindari ketujuh hal ini.
1. Sikap semena-mena pada siapa pun

Bila kamu bersikap semena-mena pada orang lain, artinya kamu menempatkan dirimu lebih tinggi daripada mereka. Bahkan jika dirimu atasan mereka, sikap seperti ini amatlah buruk. Posisimu di kantor boleh saja lebih tinggi daripada anak buah.
Akan tetapi, itu tidak mengubah takdir kalian sebagai sesama manusia. Telah semestinya kamu mempertahankan sikap saling menghormati. Jangan main bentak atau perintah pada siapa pun, ya.
2. Berlebihan menceritakan pencapaian diri

Pencapaian diri memang bikin bangga. Kamu pun meraihnya bukan tanpa usaha. Ini membuatmu selalu bersemangat untuk menceritakannya pada orang lain.
Gak apa-apa selama ada batasan waktunya. Maksudnya, sampai kapan kamu akan terus menceritakan suatu pencapaian? Masa euforiamu jangan lama-lama.
Seminggu saja sudah cukup untuk membuat orang-orang di sekitarmu tahu prestasi terbarumu. Setelahnya berhentilah membicarakannya bahkan anggaplah pencapaian itu tak terjadi. Selain agar tampil low profile, kamu juga menjadi fokus lagi dalam bekerja.
3. Keinginan dipandang hebat oleh orang lain

Sehebat apa pun dirimu, gak usah sibuk mencari pengakuan dari orang lain. Kehebatanmu pasti terlihat tanpa perlu kamu berusaha terlalu keras buat mengumpulkan pujian dan rasa kagum orang.
Walaupun kamu tipe yang selalu haus akan prestasi, cukupkan kehebatanmu pada torehan pencapaian itu. Jangan melebar menjadi hasrat supaya orang lain mengakui kehebatanmu. Hebat atau tidak dirimu di mata orang lain, terpenting kamu puas dengan hasil kerja kerasmu.
4. Menonjolkan kemampuan finansial

Seperti disinggung dalam pembuka artikel. Kamu gak usah pura-pura miskin cuma buat terlihat low profile. Kaya juga anugerah yang harus disyukuri. Bukan malah kamu bersikap seakan-akan tidak mengharapkannya.
Sikap yang perlu dibiasakan hanyalah tak memamerkannya. Kamu ingin memakai barang bermerek pun tidak apa-apa. Asalkan sikapmu gak lantas norak dengan berusaha membuat semua orang tahu harga barang-barangmu.
5. Sikap sok tahu dan senang menggurui

Low profile bukan cuma tentang sikap yang berkaitan dengan kekayaan materi. Namun juga mengenai wawasanmu. Meski pengetahuanmu luas, kamu cukup tahu tanpa perlu sok tahu.
Ingat, bahwa wawasan siapa pun ada batasnya. Dirimu tak mungkin mengerti segalanya. Sikap sok tahu cuma mendekatkanmu pada kekeliruan. Pun sebagian besar orang tidak suka dikuliahi.
6. Tidak menepati janji temu dengan alasan kesibukan

Kalau kamu sedang sibuk, jangan mengagendakan pertemuan dengan siapa pun. Jangan bikin kesal orang-orang yang sudah menunggumu, tetapi ternyata kamu tak jadi datang. Alasan kesibukanmu gak akan meredakan kejengkelan mereka.
Sebab kesibukan biasanya dapat diprediksi. Kesukaan membatalkan janji temu dengan dalih kesibukan bakal dinilai sebagai strategi pamer aktivitas penting. Sebaliknya, mereka seperti dianggap gak penting olehmu.
7. Enggan turun tangan ketika ada kerepotan

Kesediaan untuk cepat membantu ketika ada kerepotan juga menunjukkan sikap low profile. Bila kamu enggan turun tangan padahal tak ada lagi orang lain yang bisa menolong, cap sombong akan melekat padamu.
Kamu seperti tak mau tanganmu kotor dan berpeluh bersama mereka. Perilaku ini kerap ditunjukkan oleh orang yang merasa kedudukannya lebih tinggi dari orang lain. Bekerjalah bersama orang-orang yang bekerja agar kerepotan lekas usai.
Sikap low profile sulit dipalsukan. Apabila kamu tidak memahami maknanya dan gak serius, dirimu justru sering menunjukkan perilaku merendah untuk meninggi. Rasa haus akan pujian dan pengakuan betul-betul harus dikikis.