Hindari 7 Hal Ini saat Punya Roommate, Salah Tindakan Rusak Hubungan

Karena kalian sekamar, setiap hal yang dilakukannya di dalam kamar pasti diketahui juga olehmu. Seperti caranya menata pakaian dan tempat tidur, perawatan diri apa saja yang dilakukannya, baru membeli apa serta berapa harganya, dan sebagainya. Tentu saja terkadang dirimu boleh menanyakannya sebagai bentuk kepedulian.

Akan tetapi, kontrol dirimu supaya komentarmu gak sampai membuatnya tak nyaman. Seperti sedikit-sedikit bilang barang yang dibelinya terlalu mahal, ada cara yang lebih baik buat menata barangnya, dan sebagainya. Komentarmu yang berjibun bakal dirasakan sebagai usaha untuk mengatur kehidupannya. Kalian cuma punya sekotak kamar di sini. Maka seharusnya kamu dan dia sama-sama tak mengganggu kebebasan masing-masing.

Kamu tentu juga tahu kawanmu memiliki barang apa saja. Sulit untuk kalian terlalu menyembunyikan apa pun. Apalagi kalau lemarinya hanya ada satu dan kalian harus membagi raknya. Akan tetapi, jangan menjadikan pengetahuan tersebut sebagai kesempatan untukmu memanfaatkannya.

Contohnya, dengan kamu selalu meminjam ini itu darinya. Pinjamlah hanya ketika dirimu benar-benar memerlukannya dan tidak bisa membeli sendiri. Itu pun sebaiknya bukan barang kesayangannya karena ada kemungkinan akan rusak di tanganmu. Tentang makanan pun selalu tunggu dia menawarimu. Jangan ia saja belum membuka camilan yang baru dibelinya, tapi kamu sudah memintanya.

Kamu tidak perlu langsung lari keluar kamar saat ada telepon masuk. Gak apa-apa dirimu menerima telepon di kamar dengan beberapa syarat. Pertama, kamu tidak berbicara keras-keras dan lama. Kedua, temanmu lagi bersantai saja. Apabila ia sedang tidur atau berkonsentrasi penuh pada pelajaran atau pekerjaannya, keluarlah dulu.

Jam berapa pun telepon itu masuk, selama teman sekamar sedang tidur atau harus fokus tetaplah menjaga suasana agar tetap tenang. Kasihan kawanmu bila ia harus terjaga dan sulit tidur lagi lantaran suara percakapanmu via telepon gak kelar-kelar. Mengembalikan konsentrasi yang telanjur pecah juga bukan hal mudah.

Saat menerima telepon, kamu mungkin dengan kesadaran penuh keluar dari kamar demi mencegah isi percakapanmu terdengar oleh roommate. Akan tetapi, ketika dirimu merasa gak ada yang perlu dirahasiakan darinya malah lebih berbahaya. Sebagai contoh, kamu asyik menonton film atau mendengarkan musik dengan volume kencang.

Pikirmu, itu hiburan sehingga teman sekamar seharusnya juga menikmatinya. Namun, selera orang akan hiburan tentu berbeda-beda. Walaupun dia lagi santai bukan berarti ia siap menerima hiburan yang kurang disukainya. Kecilkan volumenya atau gunakan headset, kecuali dia penasaran dan memintamu mengeraskan suaranya.

Buatmu yang suka bikin konten tentang kamar kosmu harus lebih berhati-hati dengan adanya roommate. Jangan sampai kamu memotret atau memvideokan kamar yang meliputi barang-barang pribadinya juga. Seperti pakaiannya di rak menjadi ikut tersorot kamera. Meski hal ini sepele bagimu, belum tentu temanmu tidak keberatan.

Arahkan kamera hanya pada dirimu serta barang-barangmu. Jika telanjur ada bagian dari barang pribadinya atau sosoknya tertangkap kamera, nanti diedit dulu sebelum dirimu mengunggahnya di media sosial. Kecuali, dia suka tampil di depan kamera dan sebelumnya kalian telah membicarakan konsep kontennya. 

Tanpa sorot kamera pun, kamu bisa membahayakan privasi roommate  kalau tak berhati-hati sekali dalam berbicara. Kamar tidur adalah tempat yang paling menunjukkan diri asli seseorang. Termasuk hal-hal yang dilakukannya tanpa sadar selama tidur. Seperti mendengkur, kentut keras-keras, atau mengigau yang terdengar lucu bagimu.

Jangan sampai mudah sekali buatmu menceritakan hal-hal di atas pada orang lain. Tidak ada gunanya mereka mengetahuinya, kecuali kamu ingin mempermalukan kawan sekamar. Jadilah penjaga rahasia yang baik dan latih empatimu biar dirimu peka tentang sesuatu yang pantas atau tidak untuk diberitahukan pada orang lain.

Sebisa mungkin singkirkan dulu kebiasaan jorokmu sebelum memutuskan mencari roommate. Takutnya dia benar-benar tak mampu menoleransi kebiasaan jorok tersebut. Tentu setiap orang ada sisi kurangnya. Termasuk kamu gak bisa menjadi serba higienis.

Ada kalanya dirimu lupa tidak mencuci tangan sebelum mengambil camilan, lupa belum mengganti kaus kaki, dan sebagainya. Namun, jangan sampai jorokmu keterlaluan. Misalnya, kamu menimbun sampah di kamar atau tak menyiram toilet dengan benar. Perhatikan bila teman sekamar menegurmu atas suatu kebiasaan jorok dan lakukan perubahan.

Jika karaktermu dengan roommate  cocok, tinggal bersama akan terasa menyenangkan. Kalian bisa sangat dekat bahkan hingga punya rumah sendiri-sendiri. Jaga perilakumu karena bila sampai ada masalah di antara kalian, kamu dan dia sulit untuk saling menghindar. Suasana kamar bakal amat tak menyenangkan.