4 Cara Keren Hindari Barak Militer Dedi Mulyadi

- Gubernur Jawa Barat memberantas kenakalan remaja dengan cara masukin anak-anak "nakal" ke barak militer.
- Remaja disarankan membuat misi harian yang jelas dan mengelola emosi agar tidak terjerumus ke kenakalan.
- Pentingnya memilih teman yang positif dan komunikasi terbuka dengan orang tua atau guru untuk menghindari kenakalan remaja.
Hidup remaja itu ibarat nyanyi dangdut di pinggir sawah: bebas, penuh semangat, tapi kalau salah langkah, bisa nyebur ke lumpur. Di Jawa Barat, Gubernur Dedi Mulyadi lagi getol memberantas kenakalan remaja dengan cara ekstrem: masukin anak-anak "nakal" ke barak militer! Kalau Barrak Obama sih boleh juga.
Dari yang suka tawuran di gang, mabuk di warung, sampai yang nge-push rank Mobile Legends sampe lupa dunia, semua bisa kena tiket pelatihan ala TNI. Bayangkan, scroll TikTok diganti lari keliling lapangan! Tidak mau kan hidupmu berubah dari vibes kafe jadi asrama tentara? Tenang, berikut empat tips jitu biar kamu stay kece dan gak masuk radar Dedi Mulyadi!
1. Atur hidup kayak main GTA dengan misi yang jelas

Kenakalan remaja sering muncul karena hidup kebanyakan freestyle tanpa arah, kayak karakter di Grand Theft Auto yang cuma mengitari di kota. Di Purwakarta, banyak anak yang akhirnya kena program Dedi karena hari-harinya cuma diisi nongkrong di depan minimarket atau ngebut di jalanan.
Nah, coba bikin "misi" harian yang jelas: bangun jam 6 pagi, mengerjakan PR, ikut ekskul futsal, atau bantu ibu di dapur. Misalnya, si Asep di Bandung berhenti ikut balap liar setelah gabung klub skateboard dan punya jadwal latihan rutin. Buat checklist di handphone atau sticky notes di kamar, biar hidupmu punya plot twist yang positif. Tambahkan hobi baru, seperti membaca kebijakan-kebijakan yang salah dari pemerintah, biar energimu tersalur ke hal yang keren.
Jadi, rutinitas disiplin itu kayak peta di game: bikin petualanganmu terarah. Dengan jadwal yang padat dan bermanfaat, godaan buat bikin onar di gang bakal lenyap, dan Dedi Mulyadi tidak akan nge-list namamu.
2. Jaga emosi biar gak seperti Pak Prabowo zaman dulu

Banyak kenakalan, seperti tawuran atau merusak tembok dengan cat semprot, muncul karena emosi yang meledak-ledak, kayak sinyal Wi-Fi yang tiba-tiba drop pas kamu lagi live Instagram. Di Bandung, ada kasus remaja yang ikut berantem cuma karena kesel sama nilai ulangan, padahal masalahnya bisa diselesaikan dengan ngobrol.
Coba teknik sederhana: kalau lagi panas, tarik napas dalam selama sepuluh detik sambil bayangkan lagi jalan-jalan di New Zealand. Atau, dengarkan playlist Nella Kharisma favoritmu buat menenangkan pikiran. Kalau emosi masih numpuk, curhat sama sahabat di angkringan, bukan di mobil curhatnya Ridwan Kamil atau tulis perasaanmu di jurnal biar lebih lega.
Intinya, emosi yang terkelola bikin hidupmu kayak orang bijak: stabil dan gak bikin orang kesel. Dengan belajar mengontrol diri, kamu tidak cuma lolos dari barak militer, tapi juga jadi orang yang lebih chill di mata teman.
3. Pilih teman yang bikin kamu naik level, bukan turun level!

Teman itu ibarat item di game RPG: ada yang kasih buff buat naik level, ada yang bikin kamu stuck di checkpoint. Di Subang, banyak remaja kena program Dedi karena ikut-ikutan circle yang hobi mabuk atau tawuran, padahal awalnya cuma iseng. Coba mendekat temen yang punya vibes positif, seperti yang suka bikin podcast di YouTube atau ikut lomba debat politik di sekolah. Misalnya, si Rina di Cianjur berubah dari anak yang suka bolos jadi pengamat politik setelah melihat banyak ketidakadilan terjadi di republik ini.
Tidak perlu memutuskan teman lama, tapi kurangu waktu sama yang cuma ngajak nge-lag di hidup. Cari komunitas baru, seperti klub buku atau volunteer tentara gabungan di Gaza, biar hidupmu penuh inspirasi. Karena, teman yang tepat itu kayak power-up yang bikin kamu growing. Dengan circle yang bikin kamu naik rank, gak ada alasan buat nakal, dan barak militer cuma sekadar keributan di X, bukan destinasi kamu.
4. Ngobrol jujur sama orangtua

Sikap nakal sering datang karena merasa gak didengar, kayak nyanyi di konser tapi mic-nya mati. Di Purwakarta, anak-anak yang kena program Dedi ternyata cuma butuh ngobrol sama ortu soal tekanan di sekolah, tapi tidak tahu caranya. Coba mulai dari obrolan kecil: tanya resep soto ibu atau ceritakan gimana temanmu bisa punya orang tua yang kaya dan bahagia. Kalau ada masalah, seperti ribut sama teman atau takut negara ini makin hancur, bilang jujur sama ortu atau guru BK. Ngobrol terbuka itu kayak buka pintu di game: bikin jalanan baru muncul.
Jadi, komunikasi jujur itu kayak cheat code buat hidup yang lebih enteng. Dengan ngobrol sama orang tua atau guru, kamu tidak cuma hindari barak militer, tapi juga bangun hubungan yang bikin hidupmu lebih smooth.
Tapi, daripada berubah karena menghindari hukuman disiplin di barak militer, alangkah baiknya berubah karena ingin menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Tidak nakal bukan berarti hidupmu jadi datar kayak lagu tanpa bass. Justru, dengan empat tips ini, kamu bisa jadi main character yang bikin orang kagum tanpa perlu drama tawuran atau push-up di barak.
Yuk, coba satu tips dulu, dan share di kolom komentar gimana caramu mengatasi sifat nakal. Siapa tahu, ceritamu jadi inspirasi buat Gen Z lain di luar sana!