Hukum Tidak Melaksanakan Sholat Tarawih, Dosa kah?

Sholat tarawih adalah sholat yang dilaksanakan pada malam hari setelah sholat isya di sepanjang bulan Ramadan. Sholat ini bisa dikerjakan berjamaah maupun secara sendiri di rumah.
Lantas, apa hukum sholat tarawih dan apakah dosa jika kita hanya sholat isya tanpa sholat tarawih selama bulan Ramadan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
1. Pengertian sholat tarawih

Istilah tarawih berasal dari bahasa Arab, yakni tarwihah yang memiliki arti istirahat. Pengertian sholat tarawih secara terminologi adalah sholat sunah yang pengerjaannya dilakukan hanya di malam-malam bulan Ramadan.
Orang yang melakukan sholat tarawih biasanya beristirahat sejenak setelah melaksanakan empat rakaat. Hal ini yang menjadikan nama sholat sunah di malam bulan Ramadan menjadi sholat tarawih. Istirahat sejenak dilakukan karena durasi melakukan Qiyam Ramadan yang cukup lama.
Penggunaan istilah tarawih belum digunakan pada zaman Rasulullah SAW. Sholat sunah yang dikerjakan pada malam hari biasa dikenal dengan Qiyam Ramadan. Masa kekhalifahan Umar bin Khattab menjadi awal mula dikenalnya istilah tersebut.
2. Keutamaan sholat tarawih

Sholat tarawih merupakan ibadah yang ada pada bulan Ramadan, namun tidak ada pada bulan lainnya. Meskipun ibadah sunah, sholat tarawih menawarkan ganjaran yang luar biasa dan memiliki banyak keutamaan yang bisa mendatangkan berkah.
"Barang siapa yang melaksanakan sholat tarawih bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) seperti ia sholat dalam satu waktu malam penuh." (HR Ahmad)
3. Hukum meninggalkan sholat tarawih

Sholat tarawih memiliki hukum sunah muakkad. Maksudnya, melakukan sholat ini dianjurkan pengerjaannya karena mengandung keutamaan. Sholat tarawih sendiri apabila dikerjakan memiliki banyak keuntungan seperti pahala yang dilipatgandakan.
Namun, jika tidak dikerjakan juga tidak berdosa. Rasulullah bersabda bahwa sholat tarawih tidaklah wajib. Rasulullah juga bersabda bahwa:
"Sesungguhnya aku khawatir ini (dianggap) wajib atas kalian (kalimat ini mengacu pada shalat tarawih)."
Hadis tersebut menjelaskan bahwa puasa seseorang tetaplah sah meski tidak menunaikan sholat tarawih dan jika meninggalkannya tidak dianjurkan untuk mengqadanya atau menggantinya.
Meskipun demikian, mendirikan sholat tarawih sangat dianjurkan karena pahala yang akan kita dapat sangatlah besar. Sholat tarawih hukumnya adalah sunah dan sholat yang berlandaskan hukum sunah berarti boleh dikerjakan, serta bila ditunaikan akan mendapat pahala.