Ryan Budiman, Valentino Rossi, dan Target 1.000 Artikel MotoGP

Millennial of the Month Juni 2022, Ryan Budiman

Valentino Rossi memutuskan pensiun pada 2021 lalu. Kepergiannya dari arena balap motor meninggalkan banyak kesan. Nama pembalap yang kadung masyhur itu sendiri telah membuat MotoGP besar.

Valentino Rossi juga menjadi sosok yang mendorong Ryan Budiman, seorang karyawan swasta domisili Jakarta-Bogor, mengawali perjalanannya bersama IDN Times Community. Ryan mengaku dirinya mulai menulis sebagai community writer karena The Doctor.

1. Mengawali karya karena Valentino Rossi sampai rutin menulis MotoGP di IDN Times Community

https://www.youtube.com/embed/4NMQDqh6YcE

Ryan Budiman sebenarnya bukan penggemar berat Valentino Rossi. Namun, sosok pembalap yang sejak dekade 1990-an sudah turun balapan itu cukup menginspirasinya. Dia menyebut Rossi sebagai sosok yang layak dikagumi.

"Usia 40-an tahun, tetapi masih bisa bersaing di arena sekompetitif MotoGP, benar-benar menginspirasi bahwa umur memang hanya sebuah angka," kata Ryan melalui surat elektronik yang dikirimkannya.

Saat mengetahui Valentino Rossi pensiun, Ryan lantas membaca-baca kembali buku dan artikel tentang sang pembalap. Ia juga menonton video dan film The Doctor. Dari sanalah ide untuk mengabadikan ingatan tentang sang pembalap muncul.

Ryan mulai menggerakan jari-jarinya untuk mengetik cerita Valentino Rossi. Upaya itu rupanya merangsangnya untuk menulis artikel-artikel MotoGP. Dia memang tidak pernah menulis hal selain Grand Prix satu ini di IDN Times Community.

Ryan Budiman sendiri bukannya tidak menyukai hal lain. Dia menulis beberapa tema di beberapa platform, bahkan punya blog sendiri berisi artikel-artikel digital marketing. Namun, IDN Times Community rupanya menjadi pelabuhan khusus untuk membahas olahraga favoritnya: MotoGP.

Dari menulis MotoGP, Millennial of the Month Juni 2022 ini setidaknya telah menghasilkan Rp10 juta. Dia mengonversi poin di IDN Times Community untuk mendapatkan uang. Ini jadi caranya untuk terus termotivasi.

"Hasil uangnya untuk beli camilan enak. Jadi, pas nonton Netflix bisa ingat bahwa kesenangan ini dibiayai IDN Times Community," terang penulis yang memang hobi menonton itu.

2. Dapat inspirasi dari banyak sumber referensi, terutama artikel MotoGP

Ryan Budiman, Valentino Rossi, dan Target 1.000 Artikel MotoGPRyan Budiman menjadi Millennial of the Month Juni 2022. (dok. pribadi/Ryan Budiman)

Kita adalah apa yang kita makan. Ungkapan ini bisa berlaku juga di dunia tulis-menulis. Referensi seorang penulis nyatanya ikut membentuk karya-karya mereka. Ryan Budiman telah membuktikannya.

Ryan termasuk penulis yang rajin mencari referensi. Sumber inspirasinya dalam menulis MotoGP bahkan merupakan efek bola salju.

"Biasanya saat membaca sumber inilah muncul ide-ide baru untuk menulis tema lain. Saat menulis tema itu dan membaca referensinya, muncul lagi ide yang baru," jelasnya.

Ryan juga punya beberapa tokoh yang menjadi panutannya. Dia sempat menyebut dua nama jurnalis olahraga: Ainur Rohman dan Scherazade Mulia Saraswati. Kebetulan Ryan mengikuti mereka lewat Twitter.

Baca Juga: 5 Pengalaman Akan Kamu Rasakan Selama Menulis di IDN Times Community

3. Atasi writer's block dengan mengalihkan diri kepada hal selain MotoGP

Ryan Budiman, Valentino Rossi, dan Target 1.000 Artikel MotoGPRyan Budiman menjadi Millennial of the Month Juni 2022. (dok. pribadi/Ryan Budiman)

Writer's block menjadi salah satu musuh penulis, tidak terkecuali community writer. Ryan Budiman pun sempat mengalaminya. Beruntung, dia punya tips mengatasinya.

"Kalau sudah seperti ini, solusinya adalah lupakan tentang MotoGP. Tinggalkan aktivitas menulis tentang MotoGP dan ganti dengan tidur, atau nonton, atau aktivitas lain," beber Ryan.

Menulis MotoGP tentu bukan hal yang mudah. Bagi Ryan, kendala utama menulis Grand Prix satu ini adalah kebosanan. MotoGP berbeda dengan olahraga lain.

dm-player

"Pembalapnya hanya 24. Balapannya pun seminggu atau dua minggu sekali. Pabrikan yang berpartisipasi itu lagi, itu lagi," kata Ryan.

Oleh karena itu, Ryan perlu istirahat sejenak. Dia biasanya baru mulai menulis setelah pikiran tenang. Jika sudah tenang, maka semangat dan inspirasi mengalir lagi.

4. Punya target menulis 1.000 artikel MotoGP di IDN Times Community

Ryan Budiman menjadi sosok yang cukup visioner. Dia pertama kali menulis di IDN Times Community pada Oktober 2021. Saat itu, Ryan sedang mencari platform yang cocok untuk menulis MotoGP. Merasa cocok dengan IDN Times Community, dia pun mulai serius.

Ryan mengawali status sebagai writer di IDN Times Community. Namun, dia tidak ingin statusnya hanya writer. Ryan ingin menjadi verified writer dengan target akhir tahun 2021 bisa menerbitkan dua puluh artikel.

"Ternyata menulis MotoGP di IDN Times Community bikin nagih. Selama bulan November, status sudah berubah menjadi verified writer," kenang Ryan tentang perjalanan awalnya bersama IDN Times Community.

Berubah status dari writer kepada verified writer rupanya menjadi batu loncatan pertama Ryan Budiman yang membuatnya makin semangat menulis. Target akhir tahun pun berubah. Dari sekadar mengubah status, dirinya ingin setidaknya bisa menulis 50—100 artikel MotoGP.

Sayang, palang melintang tidak pernah tidak hadir dalam perjalanan hidup seseorang. Pada Desember 2021, semangat Ryan menurun. Boleh jadi karena kesibukan lain. Namun, setelah mendapat kabar salah satu artikelnya masuk kategori Best Article, semangat itu membuncah kembali. Dia berhasil melalui palang yang melintanginya.

Penghargaan itu tentu bukan satu-satunya penghargaan yang pernah diraihnya. Oleh karena ketekunannya dalam menulis MotoGP, Ryan kembali menyabet satu gelar pada akhir 2021. Dia terpilih sebagai salah satu Best Writer tahun itu meski baru menulis pada Oktober.

Sejak itulah Ryan menambah targetnya dari menulis 50—100 artikel MotoGP menjadi 1.000 artikel. Dia mengira-ngira dirinya bisa mencapai jumlah itu pada akhir Juli 2023. Ryan memang berusaha membuat target yang specific, measureable, attainable, realistic, dan time-bound (SMART) agar lebih jelas.

Sampai tahap ini, Ryan sendiri makin menikmati kegiatan menulis. Dia bahkan telah mendapatkan sedikitnya lima penghargaan di IDN Times Community, termasuk Best Article (Maret 2022), Most Active Writer (April 2022), dan Millennial of the Month (Juni 2022).

5. Berpesan agar milenial lebih kritis

Ryan Budiman, Valentino Rossi, dan Target 1.000 Artikel MotoGPRyan Budiman menjadi Millennial of the Month Juni 2022. (dok. pribadi/Ryan Budiman)

Ryan Budiman telah berusia 32 tahun per Juni 2022. Sebagai seorang milenial, dia cukup mengerti masalah-masalah di kalangannya.

Sependek yang Ryan tahu, attention span milenial saat ini hanya 8—10 detik. Itu terjadi lantaran derasnya arus informasi, baik di media sosial maupun media daring lainnya.

"Kondisi ini melahirkan FOMO (fear of missing out)," lanjut Ryan dalam surat elektronik yang sama.

FOMO, katanya, membuat kebanyakan orang, termasuk dirinya, tak begitu fokus dalam mengunyah informasi. Dalam pencarian informasi, terkadang orang hanya baca judul berita tanpa tahu isi lengkapnya.

Sialnya, judul kadang bisa menyesatkan. Apalagi bagi orang yang ingin cepat mendapatkan informasi baru tanpa mengetahui konteks atau kebenarannya.

Oleh karena itu, milenial perlu lebih kritis dalam mendapatkan informasi. Sementara, bagi mereka yang menjadi sumber informasi, sangat penting memberikan pemahaman dengan konteks dan referensi yang tepat.

Ryan sendiri memandang kegiatan menulis bisa menjadi salah satu solusi atas permasalahan milenial di atas. Dia mengatakan bahwa menulis dari riset melalui sumber-sumber terpercaya bisa memberikan pemahaman yang lebih dalam dan konteks yang lebih tepat.

"Jangan asal menulis hanya untuk mencapai target. Kualitas akan lebih baik dari sekadar kuantitas," jelas Ryan. "Selain itu, tulisan yang rapi membantu meringankan kerja kakak-kakak editor."

Target SMART, kata Ryan, membantu penulis konsisten secara kuantitas. Namun, untuk mengejar kualitas, seorang penulis perlu memperbanyak membaca dan mencari referensi. Ryan telah dan tengah melakukannya, kini giliran kamu.

Baca Juga: 5 Kesalahan Penulis Pemula IDN Times Community yang Sering Dilakukan

IDN Times Community Photo Verified Writer IDN Times Community

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya