Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pesan Moral yang Terselip dari Film Spider-Man: No Way Home, Resapi!

Spider-Man: No Way Home (dok. Marvel Studio/Spider-Man: No Way Home)
Spider-Man: No Way Home (dok. Marvel Studio/Spider-Man: No Way Home)

Selain kisahnya yang seru, hadirnya tiga versi Spider-Man dari semesta yang berbeda menjadi salah satu daya tarik film Spider-Man: No Way Home. Bersatu melawan para penjahat, tiga Spider-Man kompak menyelamatkan penduduk bumi dengan kekuatan jaring laba-labanya sambil bergelantungan di udara. 

Banyak mengandung pesan moral, berikut ini beberapa hikmah yang bisa dipetik dari kisah heroik Spider-Man: No Way Home yang kini sedang digandrungi masyarakat. 

1. Sehebat dan sekuat apa pun kemampuan seseorang, dia pasti membutuhkan bantuan orang lain

ilustrasi saling menolong (pixabay.com/madsmith33)
ilustrasi saling menolong (pixabay.com/madsmith33)

Meski dibekali kekuatan untuk mengalahkan musuh-musuhnya, Spider-Man bisa saja kalah jika tidak dibantu rekan-rekannya, terutama dua versi Spider-Man yang lain. Kisah tersebut merupakan salah satu contoh bahwa sehebat dan sekuat apa pun kemampuan seseorang, dia pasti membutuhkan pertolongan orang lain sewaktu-waktu. 

Karena manusia merupakan makhluk sosial, kewajiban saling membantu sesama mutlak dimiliki setiap insan. Tak terkecuali bagi mereka yang merasa punya kekuatan di atas rata-rata, kehebatan tersebut tak akan berarti tanpa kehadiran dan bantuan pihak-pihak lainnya. 

2. Sejahat apa pun sifat orang, pasti ada hal baik dari dirinya yang bisa muncul sewaktu-waktu

ilustrasi orang baik (pixabay.com/Davis_Cetris)
ilustrasi orang baik (pixabay.com/Davis_Cetris)

Seperti halnya orang baik yang tidak selamanya baik, orang jahat juga tidak selalu seterusnya berbuat jahat. Karena manusia punya hati, orang paling jahat pun sejatinya memiliki sikap baik yang bisa muncul sewaktu-waktu sesuai kondisi atau situasi yang terjadi. 

Sama seperti musuh-musuh Spider-Man dari dimensi yang berbeda, mereka juga sejatinya punya sisi baik jika tidak dipengaruhi oleh kekuatan jahatnya masing-masing. Agar sisi baik tersebut bisa bertahan sepanjang hidup, diperlukan kebesaran hati untuk terus berlatih melakukan hal-hal dan perilaku yang positif. 

3. Kehilangan orang-orang terdekat memang menyakitkan, tapi hidup harus tetap berjalan

ilustrasi orang sedih (instagram.com/1388843)
ilustrasi orang sedih (instagram.com/1388843)

Namanya juga kehidupan, kadang kita dihadapkan dengan pertemuan dan suatu saat juga dipaksa menghadapi perpisahan. Spider-Man dalam semesta yang berbeda juga masing-masing pernah punya pengalaman ditinggal orang-orang yang mereka kasihi. Kehilangan seseorang yang amat berarti dalam hidup memang kadang menciptakan kesedihan yang cukup menyita pikiran. 

Namun, karena hidup harus terus berjalan, kesedihan yang hadir perlahan, tetapi pasti akan memudar seiring dengan waktu yang terus berputar. Kenyataan bahwa keberadaan manusia tidak selamanya di dunia juga makin membuat kita menyadari bahwa kehilangan orang-orang terdekat merupakan hal yang lumrah terjadi dalam kehidupan. 

4. Jadi pahlawan itu baik, tetapi "merasa" jadi pahlawan itu tidak mendidik

ilustrasi orang sombong (pixabay.com/Sammy-Sander)
ilustrasi orang sombong (pixabay.com/Sammy-Sander)

Semua orang tahu bahwa menjadi pahlawan—dalam berbagai versi—itu selalu bermuara pada kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Namun, "merasa" menjadi pahlawan tentu saja bukan lagi jadi pilihan karena fokus utama bukan untuk kemaslahatan bersama, tapi lebih ke diri pribadi. 

Pongah, congkak, merasa diri sempurna, paling hebat, dan merasa tiada duanya adalah beberapa akibat yang ditimbulkan dari sikap merasa jadi pahlawan. Sebelum berakar kuat dalam hati dan pikiran, segera enyahkan sikap "merasa jadi pahlawan" dan ubahlah menjadi sifat "pahlawan yang merasa" atau punya empati.

5. Kita semua adalah pemeran utama dalam cerita kehidupan masing-masing

ilustrasi orang nulis (pixabay.com/StarupStockPhotos)
ilustrasi orang nulis (pixabay.com/StarupStockPhotos)

Tiga versi Spider-Man dalam film Spider-Man: No Way Home tentu saja merupakan pemeran utama dalam kehidupannya masing-masing—semesta yang berbeda. Dalam kehidupan nyata, kita juga tokoh utama atas cerita hidup kita masing-masing, lho. 

Untuk menjadi tokoh atau karakter utama, kita tidak harus jadi orang terpandang, kaya raya, pahlawan, atau pucuk pimpinan sebuah perusahaan. Asal punya tujuan kebaikan, apa pun nasib dan takdirnya, kita sudah bisa jadi pemeran utama dalam kehidupan kita masing-masing. 

Selain lima pesan moral yang bisa diambil dari film Spider-Man: No Way Home di atas, apa hikmah yang sudah kamu dapatkan setelah menonton kisah tersebut? Sampaikan di kolom komentar, ya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us