Perjalanan Hidup Thich Nhat Hanh, Zen Master of Mindfullness 

Beliau merupakan pendiri pusat meditasi di Prancis

Thich Nhat Hanh adalah seorang Bhikkhu Buddha Zen Vietnam yang rendah hati, tenang pembawaannya, dan penuh welas asih. Namanya telah mendapat pengakuan di dunia internasional sebagai seorang aktivis perdamaian, penulis buku, dan sebagai guru meditasi.

Semua buku dan ajaran Dhammanya berpengaruh besar pada perkembangan agama Buddha di negara barat. Para pengikutnya menyebutnya "Thay" yang berarti guru.

Mengutip plumvillage dan time, inilah sosok seorang guru spiritual yang mendunia yang belum lama berpulang.

1. Masa muda Thich Nhat Hanh  

Perjalanan Hidup Thich Nhat Hanh, Zen Master of Mindfullness potret Thich Nhat Hanh (instagram.com/plumvillagefrance)

Nhat Hanh terlahir dengan nama Nguyen Xuan Bao di sebuah desa kecil di Vietnam tengah pada 11 Oktober 1926.

Di usia remajanya, Thich Nhat Hanh sudah ditahbiskan di vihara Tu Hieu, Kota Hue, sebagai seorang samanera, yakni calon Bhikkhu di usia yang baru menginjak 16 tahun. Kemudian, baru pada tahun 1949, beliau menerima penahbisan penuh sebagai seorang Bhikkhu dengan nama Buddhis, Nhat Nanh yang artinya satu tindakan, sedangkan "Thich" adalah gelar kehormatan yang diberikan untuk semua biarawan di Vietnam.

Keterlibatannya sebagai seorang Bhikkhu muda diawali pada tahun 1950 di mana beliau memperbaharui ajaran Buddha di Vietnam dan mengedit jurnal Buddhis.

Beliau juga mendirikan School of Youth for Social Services (SYSS). Organisasi ini didirikan untuk membangun kembali desa, sekolah dan rumah sakit yang rusak dalam perang Indochina dan perang gerilya yang berlangsung saat itu antara Vietnam Selatan dan Utara.

2. Nobel perdamaian dan diasingkan

Perjalanan Hidup Thich Nhat Hanh, Zen Master of Mindfullness potret Thich Nhat Hanh (instagram.com/theowloutsidemydoor)

Dalam perjalanannya ke Amerika Serikat dan Eropa untuk menyuarakan perdamaian dan mengakhiri pertempuran di Vietnam, Thich Nhat Hanh pertama kalinya bertemu dengan Dr. Martin Luther King, Jr di tahun 1966. Nobel Perdamaian diterima Thich Nhat Hanh pada tahun 1967.

Gerakan vokalnya dalam menyuarakan perdamaian ini membuatnya diasingkan dari negara tempat tinggalnya, Vietnam selama hampir empat dekade. 

Vietnam Utara dan Vietnam Selatan tidak mengizinkan beliau kembali ke tanah kelahirannya. Alhasil, beliau memulai masa pengasingannya di Prancis selama 39 tahun.

Selama waktu pengasingan, Thich Nhat Hanh terus aktif melakukan perjalanan, menyebarkan pesan perdamaian dan persaudaraan, melobi para pemimpin negara barat untuk mengakhiri perang Vietnam, dan memimpin delegasi Buddhis pada perundingan perdamaian di Paris pada tahun 1969.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Tidak Miliki Sikap Mindfulness, Pernah Punya Luka Batin? 

3. Mendirikan Plum Village di Prancis

Perjalanan Hidup Thich Nhat Hanh, Zen Master of Mindfullness potret Thich Nhat Hanh (instagram.com/sunshinehousegr)
dm-player

Pada tahun 1982 Thich Nhat Hanh dan Biksuni Chan Khong mendirikan Plum Village di Dordogne, bagian selatan Prancis. Tempat tersebut merupakan sebuah pusat retret meditasi Buddhis.

Di bawah bimbingan spiritual Thich Nhat Hanh, Plum Village telah berkembang pesat dari sebuah perkebunan pedesaan terpencil menjadi tempat yang sekarang menjadi vihara Buddha terbesar dan paling aktif di barat.

Plum Village ini juga merupakan rumah bagi lebih dari 200 monastik. Setiap tahunnya komunitas ini mengadakan retret musim panas selama 4 minggu dan lebih dari 10.000 pengunjung datang dari seluruh dunia untuk belajar "seni hidup berkesadaran penuh”.

Cabang Plum Village juga terdapat di Amerika Serikat dengan Vihara Blue Cliff di Pine Bush, New York, dan Vihara Deer Park di Ecsondido, California.

4. Praktek kesadaran penuh (mindfullness) dan penulis buku terlaris

Perjalanan Hidup Thich Nhat Hanh, Zen Master of Mindfullness potret Thich Nhat Hanh (instagram.com/vuhoangmyofficial)

Tidak ada persyaratan khusus untuk mengikuti retret ini. Siapa pun dari segala usia, latar belakang, dan agama apapun boleh mengikuti retret di Plum Village. Di tempat ini mereka khusus berlatih meditasi. Diantara meditasi yang dilakukan adalah meditasi saat berjalan, meditasi duduk dan meditasi saat makan.

Para peserta juga diajarkan untuk praktek relaksasi total, meditasi saat melakukan sesuatu seperti tersenyum, dan bernapas. Semuanya itu dilakukan dengan kesadaran penuh. 

Sebenarnya ini adalah praktik ajaran Buddhis kuno yang inti sarinya telah dirangkum dan dikembangkan oleh Thich Nhat Hanh agar dapat diterapkan dengan mudah di kehidupan sehari-hari yang penuh tantangan di zaman now. Di samping itu, Thich Nhat Hanh juga telah menulis lebih dari 100 buku.

Buku klasiknya yang berjudul The Miracle of Mindfulness, Peace is Every Step, You Are Here, dan Breath You Are Alive merupakan judul buku-buku best seller-nya. Guru spiritual Buddhis ini juga banyak menulis tentang puisi dan cerita anak.

5. Meninggal di usia 95 tahun

Perjalanan Hidup Thich Nhat Hanh, Zen Master of Mindfullness potret Thich Nhat Hanh (instagram.com/plumvillagefrance)

Menjelang usia 88 tahun, kondisi kesehatannya mulai menurun karena faktor usia. Dan sejak tahun 2014 beliau mengalami stroke yang parah. Pendarahan otak yang dideritanya membuat beliau tidak dapat berbicara dan bagian kanan tubuhnya mengalami kelumpuhan.

Namun, beliau tetap membabarkan Dhamma dan memberikan inspirasi lewat kehadirannya yang damai, tenang dan kuat. Masa tuanya dihabiskan di Vihara Tu Hieu di Vietnam, tempatnya ditahbiskan menjadi Bhikkhu saat berusia enam belas tahun. 

Selama sakitnya, beliau masih menyempatkan keluar mengelilingi vihara dengan bantuan kursi roda, mengunjungi altar vihara, dan memimpin Sangha bermeditasi jalan di sekitar kolam dan stupa.

Mengutip laman bbc, beliau telah meninggal dunia pada Sabtu, 22 Januari 2022 di usia 95 tahun di kediamannya, di Kuil Tu Hieu di Hui, Vietnam. Berita wafatnya juga diumumkan oleh organisasi viharanya, Plum Village.

Kepergiannya meninggalkan kenangan mendalam kepada para pengikutnya. Sabbe sankhara annica. Selamat meneruskan perjalanan Master Zen.

 

Baca Juga: 5 Prinsip Kehidupan yang Harus Dipegang, biar Hidup Lebih Mindfulness!

Malika Nabilla Larasati Photo Verified Writer Malika Nabilla Larasati

Senang dengan berita unik dan menarik? Jadilah penulis!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya