Dari namanya yang unik tentu membuat penasaran apa, sih, yang dikerjakan di Sani Tani?Ternyata, semua berawal dari masa pandemik COVID-19, di mana masyarakat dihadapkan pada kondisi yang serba tidak pasti - pergerakan dibatasi, situasi ekonomi melambat, dan pekerjaan pun sulit menjadi didapat. Namun di tengah situasi yang serba tidak pasti, kadang justru ide-ide muncul sebagai upaya kita untuk mempertahankan diri.
Vania Febriyanti, seorang anak muda kelahiran Aceh yang tinggal di Bandung ini, merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang berdampak pada lingkungan sekitarnya. Lewat bertani, Vania ingin menciptakan ketahanan pangan ketika pandemik dan aturan PPKM telah mengakibatkan suplai bahan makanan terhambat.
Ketika itu, urban farming memang mulai menjadi tren karena dapat menghalau stres saat semua orang harus tetap di rumah saja. Tapi, Vania tidak menjadikan kegiatan menanam sekadar hobi atau pengusir stres saja. Lebih dari itu, Vania melihat dengan sudut pandang yang berbeda, di mana bertani dapat berdampak luas dan bermanfaat bagi banyak orang.
