Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Introver Kesal kalau Disuruh Pergi Main

orang introvert
ilustrasi orang introvert (pexels.com/Deeana Arts 🇵🇷)
Intinya sih...
  • Introver tidak bahagia dan kesepian jika dipaksa pergi main
  • Introver bisa main, tapi tidak sesering ekstrovert
  • Pergi atau di rumah saja tidak merugikan orang yang menyuruh main
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjadi orang introver di dunia yang riuh kadang tidak menyenangkan. Orang introvert masih sering dipandang aneh sampai seakan-akan gak normal. Hanya karena mereka lebih suka menyendiri dan asyik dengan dunianya.

Pribadi introver tidak jarang dipaksa oleh orang-orang di sekitarnya agar berubah seperti mereka. Salah satunya, dengan mereka suka mendorong orang introvert buat pergi main. Kegemarannya di rumah saja bahkan seorang diri sering dicemaskan secara berlebihan.

Hingga timbul prasangka terhadap pemilik tipe kepribadian introvert. Seperti gak mau bergaul, antisosial, rentan depresi, bakal susah jodoh, pribadi yang kurang menyenangkan, dan sebagainya. Awalnya sosok introver santai menghadapi dorongan untuk pergi main, namun orang terus saja bawel dan mereka pun marah. Berikut ini lima alasan introver kesal kalau disuruh pergi main.

1. Seakan-akan tidak main sama dengan tidak bahagia dan kesepian

di balik pagar jeruji
ilustrasi di balik pagar jeruji (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Letak kebahagiaan orang berbeda-beda. Bagi orang yang gemar pergi main, melakukannya memberikan kesenangan yang luar biasa. Sebaliknya, lama tidak bisa main membuat mereka gelisah dan kehilangan semangat menjalani hari.

Sementara selama masih ada waktu buat main bersama teman-teman, mereka merasa sangat siap menjalani hari dengan sejumlah tugas yang berat. Namun, untuk pribadi introvert kebahagiaan tidak hanya bisa diraih dengan pergi main. Bahkan cara yang menurut orang lain tak masuk akal.

Mereka gak ke mana-mana pun tetap happy, kok. Mereka juga tidak merasa kesepian seperti yang sering diduga orang-orang. Penyebab mereka tak bahagia justru karena orang-orang di sekitarnya terus saja meributkan frekuensi mainnya yang dinilai kurang.

2. Mereka bisa main, tapi gak sesering ektrovert

membaca buku
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Vlada Karpovich)

Salah besar apabila orang introver dikira tak pernah pergi main. Tentu sesekali ia meninggalkan rumah di luar urusan pekerjaan atau belanja kebutuhan sehari-hari. Hanya saja frekuensinya tak sesering pribadi ekstrover.

Pun sekali mereka main gak lama-lama. Biasanya, orang introvert tidak suka pergi main yang cuma diisi mondar-mandir tak jelas. Atau, mengobrol ke sana kemari dengan orang lain. Mereka lebih senang pergi dengan tujuan yang spesifik serta terencana.

Contohnya, jalan-jalan melihat pameran tanaman hias terus pulangnya sekalian makan di luar. Kalau tidak sendirian, mereka hanya nyaman pergi bareng orang terdekat. Paling sering masih anggota keluarga. Orang introver jarang main, tetapi waktunya ketika di luar amat berkualitas. Bukan sekadar wasting time.

3. Ia pergi atau di rumah saja tak merugikan orang yang menyuruh main

membaca buku
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Vlada Karpovich)

Perasaan terganggu juga muncul karena sikap kritis orang introver. Meski dari luar ia tampak pendiam, pikirannya tetap aktif. Mereka mempertanyakan urgensi orang-orang suka menyuruh pergi main.

Seolah-olah pilihan orang introvert untuk tetap di tempat merupakan sesuatu yang buruk. Padahal, kalau pilihan mereka ditelusuri sama sekali tak merugikan siapa pun. Mereka berada di rumahnya sendiri dan gak minta apa-apa dari orang-orang di sekitarnya.

Orang-orang yang berisik mendorongnya pergi main terlihat seperti kurang pekerjaan. Mereka senang ikut campur cara orang lain menjalani hidupnya. Mereka memprotes hal-hal yang tak berefek negatif dalam hidupnya. Sekaligus bersikap seakan-akan mereka bakal memanen keuntungan seandainya orang introver mau pergi main.

4. Penyuruh gak tahu betapa lelahnya introvert saat bertemu orang

kelelahan
ilustrasi kelelahan (pexels.com/Toàn Đỗ Công)

Sesama introvert gak bakal saling menyuruh untuk pergi main. Mereka memahami satu sama lain. Bagi orang dengan tipe kepribadian introver, banyak bertemu dan berinteraksi dengan orang lain terasa melelahkan.

Rasa lelahnya pasti sulit dipahami oleh orang bertipe kepribadian sebaliknya, yaitu ekstrover. Sebab orang ekstrover malah mendapatkan banyak energi dari interaksi mereka dengan orang-orang. Sementara orang introver capeknya bisa bertahan seharian bahkan lebih lama dari itu.

Tambah banyak orang yang ditemui, percakapannya panjang, dan suasananya ramai makin lama energinya pulih. Orang introvert telah berusaha menjelaskannya pun, orang yang getol menyuruhnya pergi main seperti tak kunjung paham. Meski demikian, seharusnya orang lain berhenti mengganggu dengan nasihatnya yang gak cocok buat semua orang.

5. Ekstrover juga gak akan suka kalau dipaksa di rumah saja

membaca
ilustrasi membaca (pexels.com/Ali Alcántara)

Pemilik kepribadian introvert geram karena orang lain tidak bisa menempatkan diri dalam situasi yang mirip dengan mereka. Seperti disebutkan sebelumnya, sesama orang introver gak bakal sibuk menyuruh buat pergi main. Maka orang yang ribut terus mendorong mereka main pasti ekstrover.

Bayangkan seandainya orang ekstrover terus-menerus disuruh diam di rumah saja. Gak usah mereka mengundang teman. Pasti juga tidak bisa, kan? Itu artinya, tipe kepribadian dan pilihan-pilihan yang terpengaruh olehnya tak dapat dipaksakan. Bakal timbul ketidaknyamanan yang kuat ketika introver dipaksa berubah menjadi ekstrover. Atau, sebaliknya ekstrover disuruh hidup seperti introvert. Sudah paling tepat setiap orang menjalani harinya sesuai kenyamanan masing-masing.

Sejak kecil, anak introver kerap didorong oleh orang-orang di sekitarnya buat main di luar. Bayangkan betapa menyebalkannya dorongan itu bagi mereka. Ketika mereka besar, semestinya orang-orang di sekelilingnya sudah paham bahwa hal tersebut semata-mata soal pilihan. Tidak ada kewajiban untuk siapa pun senang bepergian dan nongkrong. Terpenting orang masih dapat hidup harmonis di tengah masyarakat. Kalau kamu sudah tahu introver bukan pribadi yang suka bikin gara-gara dengan siapa pun, kamu pasti paham kalau introver kesal kalau disuruh pergi main.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Cara Tetap Fokus Bekerja di Akhir Tahun saat Orang Sudah Liburan

14 Des 2025, 20:11 WIBLife