Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Menggunakan Skala dan Proporsi dalam Desain Interior

inspirasi konsep rumah terbuka (pexels.com/Keegan Checks)
inspirasi konsep rumah terbuka (pexels.com/Keegan Checks)

Skala dan proporsi adalah dua kata yang sering digunakan secara dalam dunia desain interior. Namun, untuk benar-benar memahami elemen dan prinsip desain, penting untuk membedakan keduanya.

Skala digunakan untuk memahami ukuran suatu benda dibandingkan dengan benda lain atau bahkan sebuah ruangan. Misalnya, untuk memperkirakan ukuran tempat tidur, maka digunakan ukuran rata-rata tubuh manusia.

Sementara itu, proporsi adalah konsep yang digunakan untuk memahami elemen desain tertentu seperti ukuran, bentuk, warna, atau tekstur terhadap suatu objek. Misalnya, jika piring persegi panjang diletakkan di tengah-tengah meja persegi, maka piring tersebut mungkin tidak akan terlihat bagus karena proporsi mejanya tidak tepat.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan agar skala dan proporsi dalam desain interior agar rumah terasa lebih nyaman dan seimbang. 

1. Gunakan rasio emas

inspirasi ruang tamu (unsplash.com/Spacejoy)
inspirasi ruang tamu (unsplash.com/Spacejoy)

Dalam desain interior, rasio emas adalah 1 : 1,618. Desainer biasanya menerapkan rasio ini saat memilih tata letak sebuah ruangan. Sederhananya, rasio tersebut menyatakan bahwa ruangan harus diisi sekitar 60 persen furnitur dan menyisakan 40 persen sebagai ruang negatif, sehingga dapat memberikan keseimbangan visual.

2. Manfaatkan ruang negatif

ilustrasi galeri dinding (unsplash.com/Spacejoy)
ilustrasi galeri dinding (unsplash.com/Spacejoy)

Ruang negatif atau juga disebut dengan ruang putih adalah ruang kosong antar benda, furnitur, atau dinding, yang berfungsi untuk menonjolkan benda-benda dalam suatu ruangan. Ini sangat berguna untuk memungkinkan ruangan bernafas tanpa membuatnya terlihat terlalu berantakan. Tanpa ruang negatif yang cukup, akan sulit untuk mengapresiasi seluk-beluk skala dan proporsi dalam ruangan.

Memasukkan ruang negatif ke dalam  ruangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya menyisakan ruang di antara berbagai karya seni yang dipasang di dinding. Dengan cara ini, maka komposisi karya seni akan terlihat semakin menonjol. 

3. Ulangi pola

inspirasi wallpaper dinding nuansa tropis (pexels.com/Designecologist)
inspirasi wallpaper dinding nuansa tropis (pexels.com/Designecologist)

Jika kesulitan untuk mengintegrasikan bentuk tertentu ke dalam ruangan, pertimbangkan untuk mencari cara mengulangi bentuk tersebut di tempat lain di dalam ruangan. Bentuk dan pola yang berulang dapat membantu menciptakan rasa keseimbangan dan proporsionalitas.

Memilih ukuran pola yang sesuai juga sangat penting. Pola yang lebih kecil cocok untuk ruangan yang lebih kecil dan pola yang lebih besar untuk ruangan yang lebih besar. Perlu diingat untuk tidak membebani ruangan dengan pola secara berlebihan karena dapat menimbulkan efek yang memusingkan. 

4. Menerapkan rule of thirds

inspirasi dekorasi meja dengan buku (pexels.com/Skylar Kang)
inspirasi dekorasi meja dengan buku (pexels.com/Skylar Kang)

Dalam desain interior, rule of third bisa diterapkan pada penempatan furnitur dan aksesoris. Ini akan membantu menambahkan aliran, keseimbangan, dan kesatuan pada sebuah ruangan.

Rule of thirds menunjukkan bahwa benda-benda yang dikelompokkan menjadi tiga dan bilangan ganjil lainnya akan lebih alami, harmonis, dan menarik secara visual. Angka ganjil cenderung terlihat lebih baik dan lebih mudah diseimbangkan dibandingkan item bernomor genap. 

Misalnya, kelompok benda bernomor ganjil, seperti tiga buku atau lima tanaman hias menambah proporsi ruangan yang jauh lebih baik daripada simetri sempurna dua lampu di kedua sisi meja.

5. Manfaatkan titik fokus

ilustrasi ruang tamu (unsplash.com/Spacejoy)
ilustrasi ruang tamu (unsplash.com/Spacejoy)

Titik fokus memainkan peran penting dalam skala dan proporsi ruangan dengan menarik perhatian dan menciptakan keseimbangan. Umumnya, perabot atau objek di dalam ruangan bisa dijadikan titik fokus, seperti perapian, karya seni berukuran besar, perlengkapan lampu dramatis, dinding berwallpaper tebal atau dinding dengan warna cat berbeda. Ini juga akan membantu dalam menentukan warna dasar ruangan. 

6. Menyeimbangkan proporsi warna

ilustrasi ruangan bergaya tradisional (pexels.com/Charlotte May)
ilustrasi ruangan bergaya tradisional (pexels.com/Charlotte May)

Menyeimbangkan proporsi warna dalam suatu ruang sangat penting untuk menciptakan desain yang kohesif dan menarik secara visual. Salah satu strategi untuk mencapai proporsi warna yang seimbang adalah dengan menerapkan rasio emas pada skema warna. 

Dalam desain interior, rasio emas skema warna adalah 60-30-10. 60% warna pada dinding, 30% pada furnitur, dan 10% pada aksen. Ini membantu menciptakan skema warna yang seimbang di dalam ruangan.

Selain aturan 60-30-10, penggunaan warna komplementer, yaitu warna yang saling berhadapan pada roda warna, juga dapat membantu menciptakan skema warna yang dinamis dan harmonis. Dengan mempertimbangkan strategi ini, maka bukan hanya menciptakan ruang yang seimbang secara visual tetapi juga estetis.

Skala dan proporsi merupakan elemen penting dalam desain. Sebagai aturan umum, enam tips di atas dapat digunakan untuk membuat ruangan terasa lebih nyaman dan seimbang. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sharma Khan
EditorSharma Khan
Follow Us