Kelompok pemenang yang bernama "PLUSTREE" berisikan 3 orang anggota, yaitu: Antonius Reynard Affandi, Farhan Hadi Taskaya dan Karin Adriana. Ketiganya adalah teman main yang berasal dari kampus yang sama yaitu ITB.
Saat menjelaskan latar belakang proyek yang mereka ciptakan, Anton mengatakan bahwa kesadaran konsumen menjadi kunci utama dari isu ini. Ia menyatakan data bahwa di Asia terutama negara berkembang, penggunaan kemasan plastik berbentuk sachet sangat tinggi. Hal ini juga disetujui oleh Sano, "Sachet itu menjadi salah satu momok karena masih dibutuhkan oleh kelompok ekonomi bawah. Sayangnya manajemen persampahan di indonesia itu masih kurang".
Anggota kelompok lain, Hadi, menjelaskan ide solutif dari mereka yaitu pemakaian biomasa. "Kami juga berinovasi dengan membuat kompos yang bisa ditanam di dalam rumah. Proyek ini diharapkan lebih menyenangkan dan interaktif," tuturnya. Dua jenis benih tanaman yang mereka usulkan adalah benih tanaman sayur yang bisa dikonsumsi warga dan benih tanaman kuat untuk memperbaiki lahan tandus.
Terakhir, ada Karin yang menjadi satu-satunya anggota perempuan di dalam kelompok. Ia menjabarkan proses penggunaan benih tanaman di dalam kemasan. "Pertama-tama, kupas dulu kemasan. Lalu, tanam bersama biji-bijian di dalamnya di pot," ujar Karin. Ia mengatakan bahwa ada 2 opsi untuk konsumer, yaitu: menanam sendiri dan membuat community garden atau mengembalikan kemasan sachet ke dropping point terdekat untuk kemudian diolah mejadi pupuk tanaman.
Dalam akhir presentasinya, para anggota tim pemenang menyampaikan harapannya untuk bisa menciptakan kondisi bumi yang lebih baik. "Because the next packaging is not plastic but PLUSTREE!" tutur Karin sambil tersenyum.
Wah, menarik banget ya proyek yang mereka kerjakan! Semoga bisa kembali mencetak prestasi buat Indonesia, deh!