7 Hal yang Diam-Diam Ditakuti oleh Orang Narsis, Si Paling Sempurna

2. Refleksi diri

Ilustrasi refleksi diri/pexels.com/Pavel Danilyuk

Dalam hal narsistik, banyak dari mereka yang benar-benar menyangkal. Bagi banyak orang, satu hal yang paling mereka takuti adalah memahami siapa diri mereka sebenarnya. Mereka suka menganggap diri mereka sempurna.

Mereka takut jika mereka melihat jauh ke dalam diri mereka sendiri, mereka akan menemukan hal-hal yang tidak ingin mereka atasi. Mereka selalu menganggap diri mereka sempurna dan sulit untuk menerima pendapat orang lain.

Baca Juga: 5 Dampak Psikologis Kecanduan Medsos, Membentuk Jiwa Narsistik

3. Penghinaan

Ilustrasi tidak menerima penghinaan/pexels.com/Liza Summer

Narsistik sebenarnya takut dihina lebih dari yang kamu duga. Meskipun mereka cepat mengeluarkan kritik kepada orang lain, mereka tidak bisa menangani dosis obat mereka sendiri. Karena sebagian besar narsistik sebenarnya mengatakan harga diri mereka sangat rapuh, penghinaan bisa menjadi pukulan yang memalukan bagi ego mereka yang membengkak.

Daripada dijadikan bahan hinaan, narsistik sering membentuk kelompok untuk dijadikan kekuatan ketika mereka merasa lemah. Akibatnya, orang-orang akan takut terhadapnya.

4. Malu

Ilustrasi malu/pexels.com/Hong Son

Narsistik akan melakukan apa saja untuk menghindari rasa malu. Sangat menarik untuk dicatat bahwa meski mereka takut malu, mereka tidak takut bersalah. Artinya, mereka takut dianggap tidak layak di masyarakat dan lebih rendah dalam hierarki sosial.

Namun mereka tidak takut bersalah karena benar-benar menyakiti  perasaan seseorang. Mereka cenderung lebih memikirkan diri mereka sendiri, melakukan apa yang mereka inginkan tanpa melihat kondisi sekitar dan menyakiti perasaan orang sekitarnya.

5. Kurangnya kekaguman

Ilustrasi kurang kekaguman/pexels.com/SHVETS production

Dalam arti tertentu, narsistik sangat mirip dengan artis. Mereka mendambakan perhatian dan mereka ingin dikagumi lebih dari apa pun kalau tidak. Mereka takut upaya mereka untuk mengesankan orang lain akan diabaikan sama sekali.

Sementara beberapa orang baik-baik saja menjalani hidup sama sekali tanpa disadari, narsistik adalah kebalikannya. Mereka membutuhkan banyak validasi dari sekitar bahwa mereka adalah ini dan itu.

6. Terekspos

Ilustrasi terekspos/pexels.com/Andre Furtado

Terkadang, narsistik dapat menemukan diri mereka sendiri mereka telah membuat kebohongan. Mereka mungkin berbohong tentang eksploitasi masa lalu mereka kepada orang yang terkesan atau berbohong untuk memanipulasi orang lain.

Meskipun kebohongan ini mungkin membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jauh di lubuk hati, mereka memiliki ketakutan yang sangat besar untuk terungkap dan ditegur karena perilaku tidak jujur ​​mereka.

7. Merasa bersyukur

Ilustrasi merasa bersyukur/pexels.com/Vie Studio

Orang narsistik juga sama sekali tidak mampu mengucapkan kata-kata sederhana itu: "Terima kasih". Syukur adalah emosi yang benar-benar asing bagi mereka. Dan lagi, ini mungkin semua berasal dari rasa takut.

Mengatakan "Terima kasih" berarti mereka mengandalkan seseorang, dan narsistik tidak akan pernah mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan siapa pun. Padahal, sebagai makhluk sosial kita tidak akan pernah bisa hidup tanpa bantuan orang lain.

Jikalau kamu menemukan orang-orang seperti ini di lingkungan sekitarmu, lebih baik kamu menjauh darinya. Mereka cenderung keras kepala dan akan menjadikanmu tunduk dan taat terhadap mereka. Mereka menganggap bahwa dirinya paling sempurna dan pantas untuk disegani. Padahal, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Namun, dibalik itu semua mereka juga memiliki ketakutan tersendiri dan ini adalah sesuatu yang paling ditakuti oleh orang narsistik. Apakah kamu salah satunya?

Baca Juga: 5 Taktik yang Digunakan Orang Narsistik untuk Memanipulasimu