Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jalan-jalan ke pasar (pexels.com/Huy Nguyễn)
ilustrasi jalan-jalan ke pasar (pexels.com/Huy Nguyễn)

Pasar bukan tempat yang hanya cocok dikunjungi ibu-ibu. Anak muda sepertimu juga sangat boleh hobi belanja atau sekadar jalan-jalan ke pasar tradisional. Tempat bertemunya pedagang dan pembeli ini sarat akan kearifan lokal. Jika dirimu pendatang, masuklah ke pasar tradisional untuk melihat langsung kultur masyarakatnya.

Kamu akan mendengar percakapan dalam bahasa daerah, cara berbelanja yang mungkin berbeda dari daerahmu, dan sebagainya. Kalau dirimu bahkan belum pernah sekali pun masuk ke pasar tradisional, jangan termakan gambaran negatif yang kerap disebarkan. Seperti pasar tradisional becek dan bau.

Atau, pedagang suka menjual dengan harga yang lebih mahal pada pembeli yang tampak bukan warga setempat. Belanja di pasar tradisional cukup seru dan gambaran negatif di atas tak selalu terjadi. Berikut enam alasan yang membuatmu tidak perlu ketar-ketir lagi untuk singgah di pasar tradisional. Baik bersama teman maupun sendirian, jalan saja dulu.

1. Makin banyak pasar yang lebih rapi dan gak becek

ilustrasi pasar tradisional (pexels.com/Cihan Savran)

Tentu ada pasar tradisional yang becek dan bau. Akan tetapi, sekarang sebenarnya makin banyak pasar yang bersih dan tertata. Lain dengan dulu ketika banyak pasar tidak menempati bangunan khusus. Jalannya otomatis becek di musim hujan. Sementara sekarang tak sedikit pasar tradisional sudah berlantai keramik.

Meski pasar tradisional tidak berpendingin udara seperti di mal, gak bakal bikin kamu terlalu kepanasan. Pasar biasanya menggunakan bangunan yang cukup luas dan ada banyak pintu untuk keluar masuk barang dalam jumlah besar. Di dalam pasar tradisional pun sudah terdapat pengelompokan pedagang.

Lapak sayur, daging, ikan, pakaian, makanan siap santap, dan sebagainya ada di barisan masing-masing. Ini juga memudahkanmu buat survei harga sebelum membeli suatu kebutuhan. Kalaupun belum ada petunjuk arah untuk setiap jenis lapak, kamu tinggal bertanya pada salah satu pedagang. Jawabannya pasti akurat.

2. Buah dan sayur segar melimpah dengan harga murah

ilustrasi pedagang pasar (pexels.com/Doğan Alpaslan Demir)

Pasar menjadi tempat yang tepat untukmu mendapatkan bahan kebutuhan dapur dengan kualitas terbaik. Khususnya jika kamu datang tak lama setelah pasar buka. Aneka sayur dan buah baru tiba. Kondisinya masih sangat bagus.

Harganya juga lebih terjangkau daripada bila dirimu membelinya di pusat perbelanjaan modern. Untukmu yang menyukai buah-buahan lokal, pasar tradisional selalu menyediakannya. Begitu pula bila kamu ingin mengganti nasi sebagai sumber karbohidrat dengan umbi-umbian. Ubi jalar dan singkong dijual sangat murah di sini.

Harga aneka bahan makanan di pasar tradisional juga lebih terjangkau daripada di pedagang sayur keliling. Penjual sayur di kompleks perumahan misalnya, berbelanja di pasar tradisional sehingga sudah ada selisih harga saat dijual kembali. Kalau kamu ingin lebih berhemat, cobalah pergi ke pasar tradisional.

3. Harga pakaian pun amat terjangkau

ilustrasi pasar tradisional (pexels.com/Markus Winkler)

Gak cuma pasar khusus tekstil yang menyediakan aneka pakaian. Di pasar tradisional yang cukup besar biasanya juga ada beberapa lapak pakaian. Meski merek pakaian tidak terkenal, jangan khawatir. Pedagang pakaian bekas dan baru terpisah.

Pakaian sehari-hari sampai pakaian dalam umumnya tersedia. Kalau kamu sekadar mencari pakaian ganti, pergi ke pasar tradisional saja. Dengan bujet belanja yang sama dengan seandainya dirimu membeli pakaian di mal, kamu akan memperoleh lebih banyak baju dan celana.

Selain pakaian dalam, kaus, dan celana; daster serta baju tidur baik buat anak-anak maupun dewasa juga banyak tersedia. Sudah dari penjual diberi harga murah, kamu pun masih dapat menawarnya. Bila dirimu pandai tawar-menawar, bujet belanja bisa sisa banyak. Lumayan untuk ditabung atau buat menutup kebutuhan lainnya.

4. Surganya jajanan pasar

ilustrasi pasar tradisional (pexels.com/Owen.outdoors)

Jajanan pasar seperti arem-arem, lemper, jenang, getuk, dan aneka kue tradisional turut menyemarakkan pasar. Gak usah khawatir kalau kamu belum sempat sarapan. Pergi ke pasar tradisional tidak akan membuatmu makin kelaparan. Dirimu bisa makan di tempat atau membungkusnya buat teman minum kopi di rumah.

Kamu hendak menikmati jajanan pasar sambil ngopi di pasar juga bisa. Umumnya ada lapak yang menjual minuman. Mereka juga memenuhi kebutuhan para pedagang yang sudah bekerja sejak dini hari. Aneka jajanan pasar ditemani segelas kopi hitam atau teh sangat nikmat untuk membuka hari.

Jajanan pasar ini juga bisa dipesan untuk berbagai acara. Sekalipun di toko roti modern terkadang ada jajanan pasar, macamnya gak sebanyak di pasar tradisional. Bila kamu hendak memesannya, bilang saja pada penjualnya.

Meski setiap jajanan pasar ada pemasoknya, pedagang akan mengatur pesananmu. Kamu tinggal membayar dan mengambilnya besok.

5. Suasana akrab antara pedagang dan pembeli

ilustrasi pasar tradisional (pexels.com/@coldbeer)

Ini sangat sulit ditemukan di pusat perbelanjaan modern. Di swalayan, semua pengunjung hanya mengambil aneka barang yang dibutuhkan lalu membayarnya di kasir. Hampir tidak ada percakapan di antara pembeli dengan karyawan swalayan. Sementara itu, pasar selalu riuh oleh obrolan.

Sistem yang mengharuskan penjual melayani pembeli secara langsung bikin kalian dapat berbincang. Pedagang akan menawarkan berbagai produknya supaya kamu tak perlu pindah ke lain lapak. Dirimu juga bisa bertanya tentang naik dan turunnya harga.

Bahkan antarpedagang pun kerap bercakap-cakap sambil tetap melayani pembeli. Begitu juga saat ada pembeli yang sudah kenal cukup akrab dengan penjual. Obrolannya tidak hanya seputar belanjaan.

Kalau kamu kerap merasa kesepian atau mulai ada gejala depresi, mainlah ke pasar tradisional. Keakraban orang-orang di sana memberimu suasana yang menghangatkan hati.

6. Kental nuansa kesederhanaan dan kerja keras

ilustrasi pasar tradisional (pexels.com/Denniz Futalan)

Pastinya ada pedagang dan pembeli yang memakai banyak perhiasan emas. Akan tetapi, lebih banyak orang tampil sederhana untuk memudahkan aktivitas mereka baik berdagang maupun berbelanja. Di pasar tradisional kamu bahkan masih bisa menemukan sebagian orang yang mengenakan jarit.

Dalam kesederhanaan dan kerja keras mereka sejak dini hari, kamu bakal lebih terinspirasi. Semangatmu menjalani hari meningkat. Dirimu juga menjadi lebih mudah bersyukur. Ternyata kehidupan yang sederhana pun bisa mendatangkan kebahagiaan.

Bahagia tidak harus diperoleh dengan gaya hidup mewah. Baik orang yang bekerja di depan laptop dan di ruangan ber-AC maupun di pasar tradisional sama-sama bisa hidup. Bahkan mereka pun menghidupi tanggungan masing-masing. Dari sini, dirimu akan belajar untuk lebih menikmati hidup dan tidak terlalu mencemaskan berbagai hal.

Gak kenal maka tak sayang. Buatmu yang belum pernah menginjakkan kaki di pasar tradisional, pengalaman seru di atas perlu dicoba. Minggu pagi bisa menjadi waktu yang tepat buat menjelajahi pasar terdekat di kotamu. Sekali dirimu mencoba masuk pasar, besok-besok pasti sudah gak canggung lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team