5 Alasan Jangan Menolak Bantuan dari Orang Lain

- Kesulitanmu lekas teratasi dengan menerima bantuan
- Saling membantu adalah kodrat manusia sebagai makhluk sosial
- Penolakanmu bisa bikin orang tersinggung dan merusak hubungan baik
Bantuan biasa diberikan oleh pihak yang dalam keadaan lapang ke pihak yang sedang mengalami kesulitan. Bentuk kesusahannya bermacam-macam. Bisa masalah pribadi sampai rencana penyelenggaraan acara yang kekurangan dana, misalnya.
Demikian pula bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak bervariasi. Ada bantuan uang, tenaga, koneksi, publikasi, barang, dan sebagainya. Bagaimana sikapmu selama ini ketika ada orang yang mau kasih bantuan?
Harusnya, sih, kamu senang dan sangat bersyukur masih ada orang yang peduli padamu. Mereka juga mau langsung melakukan tindakan nyata. Namun, kalau sampai hari ini egomu masih terlalu tinggi sehingga menolak tiap bantuan coba pikirkan lima hal berikut. Jaga harga diri tak berarti anti pada uluran tangan orang lain. Alangkah baiknya, kamu jangan menolak bantuan dari orang lain, ya!
1. Biar kesulitanmu lekas teratasi

Kalau kamu benar-benar mampu menangani suatu permasalahan seharusnya sekarang itu sudah beres. Kenyataannya, kesulitanmu belum terpecahkan. Orang yang sampai datang menawarkan bantuan tentu melihat hal tersebut.
Kalau dia yakin kamu dapat membereskannya sendiri tak bakal kasih bantuan. Meski kamu suka kemandirian, pikirkan banyaknya waktu dan energi yang terbuang hanya untuk terus memikirkan persoalan tersebut. Lebih cepat masalahnya selesai lebih baik.
Dirimu dapat menggunakan pikiran buat hal-hal lain yang gak kalah penting. Daripada sekarang kamu menolak tawaran bantuan, tetap tak mampu mengatasinya, kemudian akhirnya mendatangi orang itu untuk minta tolong. Mumpung sekarang dia sudah mendekat duluan.
2. Saling membantu adalah kodrat manusia sebagai makhluk sosial

Saling membantu jangan diartikan kamu cuma selalu kasih bantuan ke orang lain. Saat orang lain juga membantu, maknanya ada orang yang menerima bantuannya. Suatu ketika mungkin dirimu yang perlu dibantu.
Tidak ada siapa yang lebih tinggi atau rendah dalam hal ini. Gak apa-apa pada dasarnya kamu lebih senang membantu. Menolong orang lain memberimu rasa puas. Akan tetapi, pahami juga bahwa dunia bekerja dengan memantulkan kebaikan dari dan ke segala arah.
Bukan hanya kebaikan darimu, melainkan juga dari orang lain padamu. Situasi kadang dirimu yang membantu atau dibantu menciptakan hubungan yang lebih kuat dalam tatanan sosial. Rasa pengertian di antara kalian pasti lebih besar daripada kamu menempatkan diri di posisi yang selalu kasih bantuan, tanpa pernah mau ditolong.
3. Penolakanmu bisa bikin orang tersinggung

Kamu mungkin bermaksud menjaga harga dirimu dengan tidak bersedia menerima bantuan dari siapa pun. Namun, tanpa sadar usahamu menyelamatkan gengsi malah menjatuhkan martabat orang lain. Hindari pemikiran orang lain pasti lebih senang bila tawaran bantuannya ditolak.
Ia menjadi urung mengeluarkan uang atau tenaga buatmu. Itu bisa benar, tapi hanya jika tawaran uluran tangannya bersifat basa-basi. Seandainya dia serius ingin menolong, penolakanmu rawan bikin sakit hati.
Ia bisa berpikir kamu meremehkan bantuannya yang tidak seberapa. Dapat pula dia merasa dicurigai olehmu. Kalau-kalau di balik bantuan itu, ia punya maksud lain. Berawal dari sikapmu yang menolak bantuan padahal butuh, hubungan baikmu dengan pemberi pertolongan akan rusak.
4. Terpenting kamu tahu pemberi bantuan tulus

Memang tidak menyenangkan seandainya kamu terjebak dalam aksi pemberian bantuan dari orang yang gak tulus. Dirimu merasa sangat berterima kasih di awal. Namun, ujung-ujungnya tidak menyenangkan.
Seperti pemberi bantuan terus saja mengungkit tindakan baiknya sampai waktu yang lama. Kamu seolah-olah ditekan agar tak pernah melupakannya. Demikian pula ketika dirimu gak bisa membalas kebaikannya sesuai harapan pasti timbul masalah.
Akan tetapi, tidak semua orang seperti itu. Masih banyak orang baik yang siap membantumu tanpa kepentingan apa pun. Mereka semata-mata mengikuti dorongan nuraninya. Pun umumnya orang yang paling cepat menawarkan bantuan masih orang dekat. Dirimu cukup tahu wataknya.
5. Bila pun ada sedikit syarat bisa dimaklumi

Jangan langsung berpandangan buruk saat pemberi bantuan memiliki permintaan atau syarat. Tidak selalu hal demikian membuktikan bantuan gak tulus. Bagaimanapun juga, beberapa pihak membantu mewakili organisasi besar atau komunitas.
Bukan atas nama pribadi sehingga perlu dokumentasi, publikasi, dan pertanggungjawaban. Contoh, pemberi bantuan minta mobil yang membawa logistik nanti dipasangi spanduk nama perusahaan atau organisasinya. Ini masih termasuk permintaan yang lumrah.
Masyarakat di berbagai daerah perlu mengetahui kiprah perusahaan atau organisasi tersebut dalam hal kemanusiaan. Dengan begitu, citra positifnya makin kuat. Jika respek dan kepercayaan masyarakat besar, sedikit banyak perusahaan bakal diuntungkan secara materi. Namun, jangan khawatir. Sebagian keuntungannya juga pasti menambah dana CSR mereka. Mereka akan bisa membantu lebih banyak saat terjadi musibah-musibah lainnya.
Bagaimanapun juga, jangan menolak bantuan dari orang lain karena belum tentu seseorang punya niat baik. Jangan menolaknya kecuali masalahmu benar-benar sudah beres. Pun jika kesulitanmu telah teratasi, tapi seseorang bilang bantuannya disimpan saja untuk berjaga-jaga atau apa pun tak ada salahnya diterima.
Contohnya, kamu memang sempat kesulitan finansial karena kehilangan pekerjaan. Akan tetapi, sekarang dirimu sudah bekerja. Saat orang lain tetap ingin memberimu uang, itu bisa ditabung sebagai dana darurat.


















