Kesuksesan dapat dikatakan menjadi impian tiap orang. Banyak yang berpikir hidup akan menjadi lebih mudah saat sudah sukses. Oleh sebab itu, rasanya tak sedikit orang yang mengejar impian mereka agar bisa sukses dalam hidup.
Meski menjadi sukses itu sangat bagus, namun yang jarang disadari, hidup tak lantas lebih mudah saat kamu sudah sukses. Ujian pasti akan datang, bahkan bisa jadi lebih berat daripada saat kamu belum sukses. Yuk, ketahui 6 alasan kesuksesan justru merupakan ujian!
Di saat kamu sudah berhasil mendapatkan yang diinginkan, akan ada kecenderungan kamu merasa puas dan merasa bahwa perjuanganmu sudah selesai. Padahal, itu adalah titik awal perjalananmu.
Mencapai suatu titik keberhasilan itu mudah, yang sulit adalah mempertahankannya. Seringkali orang cepat berpuas diri dengan pencapaiannya, sehingga menjadi malas untuk mengembangkan diri lebih jauh lagi. Perlu kamu sadari, bahwa seumur hidup tidak dapat dilepaskan dari proses belajar.
Jika kamu memiliki orang-orang terdekat yang selalu mendukungmu saat ini, maka bersyukurlah atas hal tersebut. Ingatlah baik-baik jasa mereka jika kamu sukses suatu saat nanti, sebab gak semua orang yang sudah sukses memiliki waktu seperti dulu.
Banyaknya kegiatan, membuat prioritas kamu akan berubah. Bila awalnya bisa berkumpul dengan keluarga, sahabat, atau pasangan sesuka hatimu, maka setelah sukses gak menutup kemungkinan intensitas pertemuan itu akan berkurang.
“Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali”. Mungkin kamu sering mendengar kutipan tersebut. Saat kamu dalam proses menggapai kesuksesan, kamu sangat gigih. Gagal yang kamu dapatkan pun tak hanya sekali atau dua kali, bisa jadi ratusan kali. Kamu pun sudah menanamkan pemikiran bahwa tak apa gagal, karena dari situlah kamu bisa belajar.
Hal tersebut bisa jadi berbeda saat kamu sudah berada di titik kesuksesan. Kamu pasti ingin terus mempertahankan posisimu, sehingga takut akan kegagalan akan lebih sering muncul. Saat masih berada di bawah, kamu tak mempertaruhkan apa pun atas kegagalan yang kamu terima. Sedangkan saat kamu sudah di atas, maka kamu mempertaruhkan reputasi, materi, dan banyak hal lainnya, sehingga kamu akan berusaha keras agar tidak tersandung dan jatuh.
Masalah yang kamu miliki bisa menjadi berlipat kali dari saat sebelum kamu sukses. Semakin kamu sukses, maka semakin kompleks pula masalah kehidupanmu. Gak dipungkiri, akan makin banyak hal yang harus kamu pikirkan saat kamu sudah sukses. Daya tahanmu pun akan diuji, apakah kamu bisa mengatasi masalah tersebut, atau justru kamu tenggelam dalam masalah, dan kemudian menyerah.
Dulu, tiap hari kamu rajin memanjatkan doa dan ucapan syukur pada Sang Pencipta, berharap kelak usahamu dijawab dengan kesuksesan. Sayangnya, gak semua orang sukses ingat dari mana suksesnya berasal. Kamu pun bisa jadi begitu.
Kamu akan merasa bahwa segala yang telah kamu raih adalah murni usahamu. Perlahan, hubunganmu dengan Sang Pencipta menjauh, dan kamu gak menyadarinya. Gak ada lagi panjatan doa yang keluar dari mulutmu, karena kamu telah sukses. Padahal siapa yang tahu, kalau kesukesanmu bisa kapan saja dicabut.
Jangankan memberi bantuan, menyapamu saja dia enggan. Tapi setelah kamu sukses, kok dia datang dengan santainya ya? Ya, karena kamu gak selalu dikelilingi oleh orang yang berhati tulus. Orang-orang tipe penjilat seperti ini memang hanya ingin dekat karena ada kepentingan pribadi.
Sekalinya kamu jatuh, dia pasti akan langsung pergi dari kehidupanmu. Kamu harus berhati-hati terhadap orang seperti ini. Sahabat sejati sesungguhnya adalah mereka yang mau menemanimu berjuang dari bawah, bukan yang hanya datang saat kamu sudah berada di atas.
Itu tadi beberapa alasan mengapa kesuksesan gak selalu berbicara tentang hal yang menyenangkan. Bukan berarti kamu gak boleh sukses, justru kamu harus meraih kesuksesan. Yang terpenting ialah kamu bisa mengelola kesuksesanmu dengan baik, dan tetap rendah hati. Ingat, bukan hanya siap gagal, tapi juga siap sukses.