6 Alasan Semakin Dewasa Merasa Terisolasi dan Kesepian

Kedewasaan membuat seseorang akan fokus pada kehidupannya

Perjalanan menuju kedewasaan sering dianggap sebagai tahap kehidupan yang penuh dengan kemandirian dan kebebasan. Namun, ironisnya, bagi sebagian orang, semakin dewasa juga dapat diiringi oleh perasaan kesepian yang sering muncul. Proses ini tidak selalu mudah didefinisikan dan dipahami, tetapi melibatkan sejumlah faktor yang dapat memengaruhi koneksi sosial dan emosional seseorang seiring berjalannya waktu.

Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi enam alasan seseorang ketika semakin dewasa merasa terisolasi dan kesepian. Dari perubahan kehidupan sosial hingga beban tanggung jawab yang meningkat, pemahaman ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang fenomena yang kompleks ini.

1. Perubahan kehidupan sosial

6 Alasan Semakin Dewasa Merasa Terisolasi dan Kesepianilustrasi pria merenung (pexels.com/Monstera Production)

Salah satu alasan utama mengapa seseorang semakin dewasa dan sering merasa kesepian adalah perubahan dalam kehidupan sosial mereka. Selama masa remaja dan kuliah, banyak individu cenderung memiliki lingkungan sosial yang kuat, termasuk teman sebaya, kelompok studi, dan kegiatan sosial.

Namun, seiring berjalannya waktu, perubahan pekerjaan, lokasi, dan kehidupan pribadi dapat mengakibatkan hilangnya jaringan sosial yang telah terbentuk. Pada akhirnya membuat seseorang dalam situasi di mana mereka perlu membangun kembali hubungan-hubungan itu.

Baca Juga: 8 Konsep Kesejahteraan Hidup dari Seluruh Dunia, Kamu Tahu Ubuntu? 

2. Beban tanggung jawab yang meningkat

6 Alasan Semakin Dewasa Merasa Terisolasi dan Kesepianilustrasi suasana bekerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Semakin dewasa, seseorang sering dihadapkan pada beban tanggung jawab yang semakin meningkat. Mulai dari pekerjaan dan karier hingga kehidupan keluarga. Tuntutan ini dapat mengakibatkan perasaan kesepian karena waktu dan energi terbatas untuk berinteraksi dengan orang lain.

Beban tanggung jawab yang tinggi juga dapat menghasilkan isolasi, terutama jika individu merasa sulit untuk berbagi atau mendapatkan dukungan dalam menghadapi tekanan dan tugas yang menghampiri. Beratnya tekanan hidup membuat seseorang tidak lagi merasa punya ruang untuk sebuah hubungan yang mungkin hanya akan menambah beban.

3. Perubahan dalam hubungan sosial

6 Alasan Semakin Dewasa Merasa Terisolasi dan Kesepianilustrasi suasana bekerja (pexels.com/Vlada Karpovich)

Perubahan dalam hubungan sosial, seperti putusnya pertemanan atau hubungan romantis, dapat menjadi penyebab utama kesepian saat seseorang semakin dewasa. Teman-teman dekat bisa saja berpindah atau memiliki komitmen yang berbeda, sedangkan hubungan romantis bisa mengalami keretakan atau berakhir.

Ketika hal-hal seperti ini terjadi, seseorang dapat merasa kehilangan dan sulit untuk menemukan pengganti yang memadai, meninggalkan mereka dalam keadaan kesepian. Hal ini semakin menegaskan bahwa dewasa akan selalu berakhir tentang prioritas pada eksistensi kebahagiaan dan kedamaian diri sendiri.

4. Perubahan prioritas dan nilai hidup

6 Alasan Semakin Dewasa Merasa Terisolasi dan Kesepianilustrasi pria merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dengan pertambahan usia, prioritas dan nilai hidup seseorang mungkin mengalami perubahan signifikan. Ini dapat menyebabkan pergeseran dalam lingkungan sosial dan kehidupan sehari-hari.

Seseorang yang semula aktif di kegiatan sosial atau kelompok tertentu mungkin menemukan diri mereka terisolasi karena perubahan nilai dan minat yang tidak lagi selaras dengan lingkungan sekitarnya. Kehidupan yang terus bergejolak dengan berbagai masalah dan persoalan silih berganti, membuat seseorang pada akhirnya menyadari bahwa mereka hanya memiliki diri mereka sendiri.

5. Teknologi dan ketergantungan media Sosial

6 Alasan Semakin Dewasa Merasa Terisolasi dan Kesepianilustrasi suasana bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Meskipun teknologi dan media sosial dapat memberikan koneksi virtual, paradoksnya, semakin dewasa seseorang, semakin besar pula ketergantungan pada platform ini. Terjebak dalam dunia maya dapat membuat seseorang merasa terhubung secara digital tetapi merasa semakin terasing di dunia nyata.

Kehadiran fisik dan keintiman yang kurang dapat meningkatkan rasa kesepian, terutama jika interaksi sosial online tidak dapat menggantikan hubungan sosial yang nyata. Karena pada akhirnya interaksi online akan kembali menghadirkan perasaan sepi dalam kehidupan nyata.

6. Tuntutan emosional dan psikologis yang kompleks

6 Alasan Semakin Dewasa Merasa Terisolasi dan Kesepianilustrasi wanita berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Perkembangan emosional dan psikologis yang kompleks selama dewasa juga dapat berperan dalam meningkatnya rasa kesepian. Seiring bertambahnya usia, individu mungkin lebih rentan terhadap perasaan cemas, depresi, atau ketidakpastian mengenai arah hidup mereka.

Hal ini dapat menciptakan hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, karena seseorang mungkin merasa sulit untuk berbagi pengalaman dan perasaan mereka. Melalui pemahaman terhadap enam alasan mengapa seseorang semakin dewasa dan merasa kesepian, kita dapat menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang tantangan emosional yang dihadapi individu di berbagai tahap kehidupan.

Perubahan dalam kehidupan sosial, beban tanggung jawab yang meningkat hingga tuntutan emosional dan psikologis dapat berkontribusi pada munculnya kesepian. Bagi kamu yang merasa semakin dewasa merasa terisolasi dan kesepian, mari ciptakan lingkungan yang mendukung dan memahami, memungkinkan setiap individu untuk menjalani kehidupan dewasa dengan lebih baik dan lebih bermakna.

Baca Juga: 5 Hal Bisa Membuatmu Lebih Tenang saat Menghadapi Kesepian

Januar Lestari Photo Verified Writer Januar Lestari

Terbang bebas mengangkasa, menjadikan tulisan sebagai sarana healing terbaik. Ig @jei.el26

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya