Memiliki mental yang kuat dan tangguh tentunya menjadi impian setiap orang. Bukan tanpa alasan, mental yang tangguh identik dengan hidup yang lebih berkualitas dan membahagiakan.
Sayangnya, semua manfaat tersebut tidak akan bisa kamu dapatkan jika kamu hanya berpura-pura tangguh, padahal sejatinya hati mudah rapuh. Sebaliknya, sifat rapuh hanya akan membuat dirimu mudah sakit hati dan merasa tersakiti.
Nah, berikut penjelasan beberapa tanda kamu sedang berpura-pura tangguh.
Orang dengan mental yang lemah sangat peduli dengan penampilan dan pendapat orang lain tentang mereka. Sebaliknya, orang-orang yang kuat secara mental tidak khawatir tentang penilaian orang lain ataupun merasa perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun kecuali diri mereka sendiri.
Orang-orang yang memiliki mental lemah akan merasa bangga ketika dapat menoleransi banyak rasa sakit guna menunjukkan betapa tangguhnya mereka. Sedangkan orang yang kuat secara mental tidak akan mau membuat diri sendiri tersiksa hanya untuk membuat orang lain terkesan.
Sebaliknya, mereka belajar dari rasa sakit, dan menggunakannya sebagai alasan untuk mensyukuri keadaan dan berusaha menjadi lebih baik.
Kamu juga kerap bertindak keras dan melebih-lebihkan kemampuan yang kamu miliki dan meremehkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu. Padahal orang-orang yang kuat secara mental memiliki kesiapan yang baik untuk menghadapi realitas tantangan.
Mereka mengakui adanya hambatan potensial yang menghalangi mereka dan mereka menyadari bahwa tidak masalah meminta bantuan dari orang lain guna membuat pekerjaan selesai tepat waktu dan memiliki hasil yang optimal.
Tidak jarang kegagalan menjadikanmu enggan mencoba sesuatu yang baru atau melewatkan kesempatan. Orang yang tangguh biasanya lebih tertarik untuk mengasah keterampilan yang sudah mereka miliki, daripada fokus pada apa yang tidak bisa mereka lakukan.
Selain itu, orang yang kuat secara mental juga memandang kegagalan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. Mereka sangat percaya pada kemampuan diri sendiri dan segera bangkit kembali dari kemunduran, serta belajar dari kesalahan.
Tak jarang kamu ingin dianggap sebagai yang memegang kendali, dan sering mengatur orang lain, baik secara halus maupun terang-terangan, serta membuat tuntutan yang tidak masuk akal.
Sedangkan orang-orang yang kuat secara mental jauh lebih tertarik untuk mengendalikan diri mereka sendiri dan fokus dalam mengatur pikiran, mengelola emosi, dan berperilaku secara produktif, terlepas dari keadaan apa pun yang mereka hadapi.
Jadi, apakah kamu sedang mengalami tanda-tanda di atas?