Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kado Valentine yang Malah Bisa Bikin Ilfeel, Jangan Salah Pilih!

ilustrasi kado Valentine (unsplash.com/Becca Tapert)

Hari Valentine identik dengan momen romantis di mana pasangan saling memberi hadiah sebagai tanda kasih sayang. Namun, sayangnya gak semua kado bisa meninggalkan kesan manis. Beberapa hadiah justru bisa bikin pasangan ilfeel dan mempertanyakan niat dibalik pemberiannya. Bayangin aja, momen yang seharusnya bikin hati meleleh malah berubah jadi bencana kecil karena pilihan kado yang kurang tepat.

Biar momen spesial ini gak berubah jadi pengalaman canggung, penting buat lebih selektif dalam memilih hadiah. Kadang, niatnya mau kasih sesuatu yang unik dan spesial, tapi ternyata justru menyinggung atau terkesan asal-asalan. Nah, supaya kamu gak terjebak dalam kesalahan ini, berikut beberapa jenis kado Valentine yang justru bisa bikin pasangan ilfeel. Jangan sampai kamu salah pilih!

1. Barang murahan yang terlihat asal-asalan

ilustrasi boneka (unsplash.com/Erik Mclean)

Kado Valentine gak harus mahal, tapi setidaknya menunjukkan usaha dan kepedulian. Barang yang terlalu murahan atau terkesan asal beli justru bisa bikin pasangan merasa gak dihargai. Misalnya, boneka kecil dari pinggir jalan yang jelas-jelas gak berkualitas atau cokelat dengan merek gak jelas yang rasanya mengecewakan. Bukannya terharu, pasanganmu mungkin malah berpikir bahwa kamu kurang serius atau sekadar formalitas.

Hadiah yang terlalu asal juga bisa menimbulkan kesan kalau kamu gak benar-benar peduli dengan selera atau keinginan pasangan. Misalnya, kalau dia suka parfum tertentu, tapi kamu malah beli yang aromanya gak cocok, itu bisa jadi bukti kalau kamu kurang memperhatikan detail kecil tentang dirinya. Jadi, lebih baik pilih sesuatu yang benar-benar dipikirkan dengan baik. Meskipun sederhana, tapi punya makna.

2. Barang yang gak relevan dengan pasangan

ilustrasi barbel dan sepatu (unsplash.com/VD Photography)

Salah satu kesalahan terbesar dalam memilih kado Valentine adalah memberikan sesuatu yang gak relevan atau bahkan gak bisa digunakan oleh pasangan. Misalnya, kasih makeup ke seseorang yang gak pernah dandan, atau memberikan alat gym ke pasangan yang jelas-jelas gak tertarik olahraga. Alih-alih merasa senang, pasanganmu bisa jadi malah bertanya-tanya, apakah kamu benar-benar mengenalnya dengan baik atau cuma asal pilih kado.

Lebih buruk lagi kalau hadiah tersebut terasa seperti sindiran terselubung. Misalnya, memberikan buku diet ke pasangan yang sedang berjuang dengan body positivity, atau memberikan perlengkapan memasak ke seseorang yang gak pernah masuk dapur. Hal-hal seperti ini bisa bikin pasangan merasa gak dihargai atau bahkan tersinggung. Jadi, pastikan kamu benar-benar memahami apa yang dia suka sebelum memilih hadiah.

3. Kado yang terlalu personal tapi belum waktunya

ilustrasi cincin (unsplash.com/Element5 Digital)

Memberikan hadiah yang terlalu personal bisa jadi langkah yang berisiko, terutama kalau hubungan kalian masih dalam tahap awal. Misalnya, memberikan barang yang punya makna terlalu dalam seperti cincin atau hadiah bernada komitmen berat bisa bikin pasangan merasa tertekan. Bukannya romantis, ini malah bisa bikin dia merasa bahwa hubungan kalian berjalan terlalu cepat atau dipaksa ke arah yang belum siap.

Selain itu, hadiah yang terlalu personal juga bisa menciptakan ekspektasi yang gak sesuai. Kalau kamu memberikan sesuatu yang terkesan "terlalu serius", pasanganmu mungkin mulai berpikir tentang masa depan hubungan yang mungkin belum kamu rencanakan sejauh itu. Lebih baik pilih sesuatu yang menunjukkan perhatian tanpa memberikan tekanan emosional yang berlebihan, terutama jika hubungan kalian masih terbilang baru.

4. Hadiah yang jelas-jelas bukan pilihanmu sendiri

ilustrasi parfum (unsplash.com/Jeroen den Otter)

Gak ada yang lebih ilfeel daripada menerima kado yang jelas-jelas gak dipilih dengan hati. Misalnya, kalau kamu beli sesuatu hanya karena promosi atau karena rekomendasi orang lain tanpa benar-benar mempertimbangkan selera pasanganmu. Contohnya, memberikan parfum yang kamu bahkan gak tahu baunya atau membeli sesuatu hanya karena "ini lagi tren" tanpa tahu apakah pasanganmu benar-benar suka.

Pasanganmu bisa langsung merasakan apakah hadiah itu diberikan dengan niat tulus atau sekadar kewajiban. Sebuah hadiah seharusnya menunjukkan bahwa kamu mengenalnya dengan baik dan peduli dengan hal-hal yang dia sukai. Bahkan jika itu cuma hal kecil, kalau dipilih dengan perhatian, pasti akan lebih bermakna dibanding sesuatu yang mahal tapi terasa kosong secara emosional.

5. Barang bekas atau barang yang jelas gak layak dijadikan hadiah

ilustrasi barang bekas (unsplash.com/Clem Onojeghuo)

Ini mungkin terdengar ekstrem, tapi percaya atau gak, masih banyak orang yang memberikan barang bekas sebagai hadiah Valentine. Barang bekas yang masih berkualitas memang bisa jadi pilihan untuk orang yang mengapresiasi konsep sustainable living, tapi kalau itu adalah barang yang jelas-jelas sudah usang atau gak layak diberikan sebagai hadiah, bisa dipastikan pasanganmu bakal merasa kecewa.

Bahkan, beberapa orang tanpa sadar memberikan sesuatu yang sebenarnya mereka sendiri gak butuh lagi, seperti baju yang gak muat, parfum yang sudah gak dipakai, atau aksesori yang dulu mereka dapat gratis dari event tertentu. Ini bukan cuma terlihat pelit, tapi juga menunjukkan kurangnya usaha dalam memilih hadiah. Kalau kamu benar-benar ingin memberikan sesuatu yang bermakna, pastikan itu adalah barang yang dipilih dengan niat baik, bukan sekadar benda yang kebetulan ada di rumah.

Valentine seharusnya jadi momen yang penuh kebahagiaan dan romantisme, bukan ajang untuk bikin pasangan merasa kecewa. Makanya, memilih kado yang tepat itu penting. Daripada asal beli sesuatu hanya karena "harus kasih kado", lebih baik luangkan waktu untuk benar-benar memikirkan apa yang pasanganmu suka. Hadiah yang bermakna bukan tentang harga, tapi tentang perhatian dan usaha yang kamu berikan. Jadi, jangan sampai momen spesial ini malah berubah jadi pengalaman ilfeel hanya karena pilihan kado yang kurang tepat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us