Kadang, perasaan bisa sampai di titik di mana segalanya terasa hampa dan sulit dijelaskan. Di saat seperti itu, kata kata mati rasa bisa mewakili isi hati yang tak mampu diungkapkan secara langsung.
Gak semua perasaan harus dijelaskan panjang lebar, kadang satu kalimat cukup untuk mewakili segalanya. Scroll sampai akhir dan biarkan kata-kata mati rasa ini jadi pelampiasan yang tenang.
"Dulu aku percaya cinta bisa sembuhkan luka, tapi sekarang rasanya cinta cuma bikin hati makin beku."
"Setiap kata manis yang dulu bikin senyum, sekarang cuma terdengar kosong di telinga."
"Bukan gak mau jatuh cinta lagi, tapi hati ini udah terlalu lelah buat berharap."
"Aku pernah mencintai dengan tulus, tapi sekarang bahkan rasa rindu pun gak terasa."
"Cinta yang datang belakangan rasanya kayak basa-basi, karena aku udah gak punya ruang untuk rasa baru."
"Bertemu orang baru bukan lagi hal yang bikin deg-degan, karena hatiku udah dingin duluan."
"Sekarang setiap pelukan pun terasa biasa saja, karena aku kehilangan kemampuan untuk merasa hangat."
"Kalau dulu aku bisa jatuh cinta dalam sekejap, sekarang aku cuma bisa menatap dan pura-pura senang."
"Aku belajar mencintai orang lain, tapi lupa caranya mencintai diri sendiri sampai akhirnya mati rasa."
"Yang dulu membekas di hati kini tinggal debu, bertebaran tanpa arah dan tanpa makna."
"Cinta dulu membuatku hidup, tapi sekarang malah membuatku ingin menghilang dari semuanya."
"Aku gak pernah benci cinta, aku cuma lelah berharap pada sesuatu yang selalu bikin kecewa."
"Setiap kali mencoba membuka hati, rasanya selalu ketutup lagi tanpa alasan."
"Aku gak takut mencintai, aku takut harus merasa sakit dan kecewa lagi."
"Dulu aku merindukan seseorang, sekarang aku merindukan diriku yang masih bisa merasa."
"Cinta datang dan pergi, tapi yang tertinggal cuma kekosongan yang gak bisa diisi siapa pun."
"Aku bukan gak mau disayangi, aku cuma udah gak percaya rasa itu benar-benar nyata."
"Yang dulu hangat sekarang terasa dingin, bukan karena cuaca, tapi karena hati."
"Aku pernah berjuang untuk cinta, tapi sekarang aku hanya memperjuangkan agar tetap waras."
"Cinta bukan lagi sesuatu yang aku nanti, tapi hal yang aku hindari."
"Aku pernah hancur karena cinta, dan sejak saat itu rasaku ikut terkubur bersama kenangan buruk."
"Semua rasa sakit waktu itu perlahan-lahan membuatku lupa caranya merasakan hal-hal indah."
"Hati ini gak lagi bereaksi ketika dikecewakan, karena mungkin udah terlalu sering dihancurkan."
"Aku gak lagi menangis karena patah hati, karena air mata dan rasa itu udah habis."
"Makin sering disakiti, makin mati rasa aku terhadap yang namanya perasaan."
"Ketika yang dicintai malah jadi penyebab luka, aku belajar untuk gak merasa apa-apa lagi."
"Rasa kecewa yang numpuk bikin aku jadi dingin, bahkan terhadap hal-hal kecil yang dulu bikin bahagia."
"Sekarang aku diam bukan karena marah, tapi karena hati ini udah lelah bereaksi."
"Dulu aku marah saat ditinggal, sekarang aku cuma menunduk dan bilang 'yaudah'."
"Patah hati yang terlalu dalam bisa bikin seseorang gak percaya rasa lagi, termasuk aku."
"Patah hati bukan cuma bikin sakit, tapi juga membuatku kehilangan arah dan rasa."
"Setelah semua yang terjadi, aku gak tahu lagi apa yang pantas untuk aku rasakan."
"Aku gak lagi peduli siapa yang pergi atau datang, karena semua rasanya sama saja."
"Sekarang kalau ditinggalkan, aku gak nangis lagi, cuma diam dan menerimanya."
"Pernah disakiti sampai titik terendah, sekarang hati ini gak tahu gimana caranya terbuka lagi."
"Dulu aku masih bisa marah saat disakiti, sekarang aku cuma senyum kecil dan bilang 'biasa'."
"Makin sering disakiti, makin terbiasa gak ngerasain apa-apa."
"Aku udah terbiasa ditinggal tanpa penjelasan, sampai akhirnya berhenti bertanya kenapa."
"Bukan gak mau move on, tapi memang hatinya udah gak bisa dibuka lagi."
"Patah hati terakhir kayak menutup semua rasa yang pernah tumbuh."
"Setiap pagi terasa sama, bangun, bernapas, tapi gak benar-benar merasa hidup."
"Aku menjalani hari seperti rutinitas kosong, tanpa makna dan tanpa gairah."
"Tertawa pun sekarang terasa hambar, kayak formalitas sosial yang harus dilakukan."
"Aku masih ada di tengah orang-orang, tapi hatiku merasa jauh dan terasing."
"Gak ada yang benar-benar menyenangkan akhir-akhir ini, semua terasa datar dan biasa saja."
"Dulu aku punya mimpi besar, sekarang cuma pengen tidur panjang dan gak mikir apa-apa."
"Setiap hari seperti salinan hari sebelumnya, tanpa semangat, tanpa rasa penasaran."
"Aku gak lagi tahu rasanya semangat, yang ada cuma diam dan berjalan seadanya."
"Orang bilang hidup indah, tapi aku udah terlalu mati rasa untuk menyadarinya."
"Yang aku lakuin sekarang cuma bertahan, bukan menjalani."
"Aku hadir secara fisik, tapi jiwaku rasanya udah tertinggal di masa lalu."
"Setiap hari terasa sama, gak ada bedanya antara Senin atau Minggu."
"Aku bisa senyum ke orang lain, tapi gak bisa ngerasain apa pun di dalam hati."
"Bekerja, tidur, bangun, ulangi hidupku seperti mesin tanpa perasaan."
"Orang lain lihat aku baik-baik aja, tapi dalam hati semuanya kosong."
"Bukan hidup yang berat, tapi perasaan yang udah gak bisa jalan bareng lagi."
"Aku jalan terus bukan karena kuat, tapi karena gak ada pilihan lain."
"Terlalu sering kecewa bikin aku mati rasa sama harapan kecil sekalipun."
"Semangat hidup itu kayak sinyal Wi-Fi, kadang muncul, lebih sering hilang."
"Aku udah lama gak merasakan senang yang tulus dari dalam hati."
"Kadang hati gak lagi terasa terluka, karena dia sudah mati rasa sejak lama."
"Aku berdiri di tengah keramaian, tapi rasanya seperti sendirian dalam ruang hampa."
"Ada bagian dari diriku yang hilang entah ke mana, sejak aku kehilangan rasa untuk segalanya."
"Mati rasa itu bukan dingin, tapi keadaan di mana semua rasa berhenti berfungsi."
"Aku berjalan pelan, seperti bayangan yang gak tahu arah dan tujuan."
"Dunia ini ramai, tapi hatiku sunyi dan tak bersuara."
"Bahkan musik yang biasanya menyentuh hati sekarang cuma terdengar seperti bunyi tanpa arti."
"Bukan aku gak mau merasa, tapi rasanya hatiku udah ditutup rapat dan dikunci dari dalam."
"Aku pernah jadi orang yang hangat, tapi terlalu banyak luka bikin aku kehilangan cahaya."
"Semua hal terasa abu-abu, seperti dunia tanpa filter warna."
"Hatiku bukan beku, tapi udah gak tahu gimana caranya mencair."
"Mati rasa bukan berarti gak hidup, tapi hidup tanpa rasa."
"Aku seperti bayangan dari diriku sendiri yang dulu pernah punya harapan."
"Semua rasa indah dulu sekarang berubah jadi diam yang panjang."
"Aku bukan kehilangan orang, aku kehilangan diriku saat bersama mereka."
"Langit masih biru, tapi gak ada lagi yang bisa kuharapkan dari hari esok."
"Aku bisa bicara panjang lebar, tapi gak satu pun dari itu berasal dari hati."
"Senyumanku tetap ada, tapi hatiku entah ke mana."
"Dunia tetap berwarna, tapi bagiku semuanya sudah jadi kelabu."
"Aku merasa seperti lagu tanpa nada, ada tapi tak menyentuh."
"Aku gak cuek, aku cuma udah mati rasa sejak berkali-kali disakiti."
"Mau bahagia sih, tapi kok rasanya kayak gak tahu gimana caranya lagi."
"Ngelihat orang pacaran bikin aku senyum, tapi senyumnya datar banget."
"Dulu tiap kata manis bisa bikin senyum, sekarang malah pengen skip aja."
"Scroll medsos cuma buat liat, bukan buat merasa apa-apa."
"Orang bilang aku dingin, padahal aku cuma kehilangan kehangatan dari dalam."
"Mau jatuh cinta, tapi hati ini udah kayak mode pesawat."
"Perasaan ini kayak jaringan error, sinyalnya ilang terus."
"Aku gak ghosting siapa-siapa, cuma udah gak pengen bicara sama siapa-siapa."
"Dibalas chat aja gak bikin seneng, apalagi diabaikan."
"Aku gak dingin, cuma baterai perasaan udah habis lama."
"Dibilang cuek, padahal udah mati rasa dari chapter sebelumnya."
"Aku gak susah jatuh cinta, cuma susah merasa apa-apa sekarang."
"Mau bahagia tapi bingung harus mulai dari mana, rasa aja gak punya."
"Ditinggal atau ditemani, sekarang efeknya sama aja: kosong."
"Cinta bagiku sekarang kayak iklan, muncul terus tapi gak ngaruh apa-apa."
"Aku udah uninstall aplikasi rasa, soalnya sering crash dan bikin error."
"Cuma bisa bilang 'iya', padahal hatinya kosong kayak rak kosong."
"Jangan tanya kenapa aku datar, aku aja udah lupa rasanya berbunga-bunga."
"Sekarang kalau suka seseorang, ekspresiku tetap kayak lagi nonton tutorial YouTube."
Semua orang pasti pernah ada di fase mati rasa, dan gak apa-apa kalau kamu juga mengalaminya. Kalau kumpulan kata kata mati rasa ini terasa relate, simpan dan bagikan ke temanmu yang mungkin butuh penguat juga.
Penulis: Angel Rinella