Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips agar Kebersamaan dengan Teman Gak Berubah Jadi Urakan

ilustrasi bersama teman (pexels.com/khezez | خزاز)
Intinya sih...
  • Keseruan bersama teman sebaya bisa membuat perilaku kurang terkendali
  • Perilaku di ruang publik dan pribadi harus dijaga agar tidak mengganggu orang lain
  • Pertemanan yang dewasa harus mampu saling mengingatkan dan menjaga etika

Sopan santun semestinya selalu dijaga di mana pun kamu berada. Akan tetapi, sadarkah dirimu kalau menjaga kesopanan bisa lebih sulit jika sedang bersama teman sebaya? Keseruanmu bareng mereka dapat membuat kalian sama-sama kurang mampu mengendalikan sikap.

Perilaku kalian menjadi lebih mudah menyimpang. Kalian abai pada orang-orang di sekitar yang bisa merasa terganggu oleh ulahmu dan teman-teman. Lebih baik kalian menghindari teguran yang dapat membuat malu bahkan kesal. Sebisa mungkin kebersamaan kalian tidak mengusik siapa pun.

Baik dirimu hanya pergi bersama sedikit maupun banyak orang, junjung tinggi tata krama. Termasuk kalau kalian merasa sudah membayar seperti ketika di rumah makan dan hotel. Penting buat kalian menjaga kenyamanan kebersamaan dengan teman melalui enam tips berikut ini. Baik atau buruknya citra kalian sangat tergantung dari caramu serta kawan-kawan membawa diri.

1. Sadari kalian berada di ruang publik

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Nothing Ahead)

Di ruang publik, semua orang memiliki hak yang sama. Namun, sikap urakanmu dan teman-teman bisa merampas hak orang lain. Misalnya, hak mereka akan ketenangan serta menggunakan berbagai fasilitas yang ada. Sebagai contoh, kalian berjalan-jalan bareng seperti dalam ilustrasi.

Kalian memenuhi hampir separuh jalan padahal ada banyak pengguna jalan yang perlu melintas. Seharusnya tanpa mereka membunyikan klakson pun, kalian telah mengerti bahwa berjalan kaki harus di tepi jalan atau trotoar. Andai pun trotoar disalahgunakan oleh sejumlah orang sehingga kalian gak bisa berjalan di sana, berjalanlah satu per satu di tepi jalan.

Apabila kalian seperti dalam ilustrasi justru membahayakan diri sendiri dan orang lain. Kalian bisa terserempet atau pengendara kehilangan kendali ketika berusaha menghindari kamu serta teman-teman. Terlebih kalian berjalan bersama sembari bercanda, saling dorong, bahkan tiba-tiba berkejaran.

2. Kalaupun di ruang pribadi, suara dapat terdengar sampai luar

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Yan Krukau)

Gak cuma saat kalian di ruang publik, di ruang pribadi pun sikap perlu tetap dijaga. Misalnya, ketika teman-teman berkumpul di rumahmu. Kalian asyik bercanda, menonton film, sampai bermain bersama. Boleh jadi dirimu serta kawan-kawan tertawa terlalu keras atau bercakap-cakap sambil teriak-teriak.

Pelankan suara kalian. Bagaimanapun juga, suara keras kalian dapat terdengar hingga ke rumah tetangga. Khususnya tetangga di sebelah kanan dan kiri. Itu akan sangat mengganggu mereka. Apalagi mereka sedang beristirahat, sakit, belajar, atau bekerja. 

Selama di sekitar ruang pribadimu terdapat pula ruang pribadi orang lain, kalian kudu tahu batasan. Dirimu jangan menjadi sumber polusi bagi orang-orang di sekitar. Belum lagi jika kalian berulah di luar rumah. Tetangga-tetanggamu dapat merasa tidak aman untuk keluar atau sekadar memarkir kendaraan di depan rumah masing-masing.

3. Siapa pun yang pertama sadar harus segera mengingatkan teman

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Ivan Samkov)

Dalam pertemanan yang dewasa serta sehat, kalian harus bisa saling mengingatkan. Khususnya ketika ada tanda-tanda perilaku kawan makin tak terkendali. Contohnya, kamu pergi bersama lima orang. Kelimanya asyik bercanda serta bersenang-senang. 

Cuma dirimu yang segera menyadari bahwa perilaku mereka dapat mengganggu orang lain atau membahayakan diri. Hindari sikap membiarkan saja dan takut kamu terkesan bawel. Kalau dirimu menyayangi mereka sebagai teman malah kudu secepatnya mengingatkan.

Beri tahu mereka agar berhenti bercanda dan lebih tenang. Begitu pula seandainya kamu yang diingatkan oleh kawan. Jangan merasa tersinggung atau menganggapnya gak asyik. Lihat kanan dan kiri. Temanmu pasti ada benarnya juga. Baik atau buruknya pertemanan sangat dipengaruhi oleh kemampuan kalian saling mengingatkan dalam kebaikan.

4. Ingat, sedikit lagi lepas kendali malah bisa berantem

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Ron Lach)

Seru-seruan dengan teman memang rasanya sangat menyenangkan. Kalian bisa sama-sama lupa waktu. Akan tetapi, keseruan ini dapat berujung pertengkaran jika sudah berlebihan. Misalnya, sebagian dari kalian berbuat iseng pada salah satu kawan. 

Ternyata, ulah iseng itu gak dapat lagi ditoleransi olehnya. Dia marah dan suasana yang tadinya mengasyikkan segera berubah menjadi menegangkan. Maka seasyik-asyiknya suasana saat kalian berkumpul, tetap kendalikan diri masing-masing. Kalau situasi telanjur berubah gak enak belum tentu nanti bisa kembali cair.

Mungkin perlu waktu lama untuk beberapa orang yang berselisih dapat akur lagi seperti semula. Mending kalian membatasi candaan dan segala bentuk keisengan supaya suasananya tetap menyenangkan. Meski kalian telah dewasa, terkadang dapat seperti anak-anak yang akhirnya menangis atau saling marah setelah terlalu asyik bermain bersama.

5. Pikirkan potensi kerusakan dan konsekuensinya

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Sikap urakan kalian juga dapat menyebabkan berbagai kerusakan. Sebagai contoh, kalian bermain-main seperti dalam ilustrasi. Peralatan yang seharusnya digunakan buat mempermudah tamu hotel membawa barang bawaannya malah dapat rusak oleh ulah kalian. 

Apa pun kerusakan yang timbul, permintaan maaf saja tidak cukup. Jangan pula kalian asal kabur dan melarikan diri dari tanggung jawab. Sebelum kerusakan terjadi, lebih baik kalian selalu berhati-hati dengan mengingat konsekuensinya. Selain konsekuensi ganti rugi, kalian pasti malu bila sampai dimarahi di depan banyak orang.

Andai pun barang yang rusak milik salah satu dari kalian tetap saja disayangkan. Malah teman yang barangnya rusak bisa marah dan bikin suasana berubah mencekam. Seru-seruan bareng kawan sangat boleh. Namun, kalian harus tetap bersikap hati-hati dan sewajarnya saja.

6. Kalian juga bukan lagi anak kecil yang perlu sering ditegur

ilustrasi bersama teman (pexels.com/cottonbro studio)

Malu dengan usia apabila setiap kalian berkumpul ujung-ujungnya malah bersikap urakan. Ada perbedaan yang seharusnya kentara antara gaya pertemanan remaja dengan orang dewasa. Kebersamaan sama-sama bisa asyik, tetapi sekelompok orang dewasa harus lebih memperhatikan etika.

Kalau anak-anak atau remaja yang ditegur biasanya masih mudah menurut. Akan tetapi, bayangkan jika kalian yang sudah dewasa ditegur oleh sesama orang dewasa. Pasti rasa tersinggung lebih besar daripada kesadaran akan buruknya perilaku sendiri. Bisa-bisa malah terjadi keributan antara kalian dengan orang yang menegur.

Kalian yang ditegur merasa tidak terima terlepas dari perilaku kalian memang sudah berlebihan. Ribut-ribut seperti ini lebih bijaksana dicegah dengan kalian membawa diri sesuai usia. Hindari kalian bertingkah kekanak-kanakan sekalipun rasanya senang sekali berkumpul bersama kawan.

Sekelompok orang yang urakan biasanya gak sadar tentang perilakunya. Kalian menganggap hal itu wajar dan orang yang terlampau sopan malah membosankan. Namun, seadainya kalian lagi sendiri-sendiri pasti berusaha lebih kuat untuk terlihat santun sesuai norma. Yuk, bawa kebiasaan baik saat sendirian ini ketika kalian bareng-bareng supaya orang lain respek melihatnya. Kebersamaan dengan teman bakal lebih nyaman!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us