Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis jurnal syukur (pexels.com/Maria Mileta: https)

Jurnal harian dapat merangkum semua yang terjadi dalam sehari. Seperti kegiatan serta perasaanmu. Sementara itu, jurnal syukur lebih spesifik mendokumentasikan hal-hal yang patut disyukuri hari ini.

Rutin menulis jurnal syukur penting untuk mengingatkanmu akan betapa indahnya hidup yang sesungguhnya. Kalau belakangan dirimu mulai ingin mengeluh terus dan gampang bad mood, jurnal syukur mendesak untuk dibuat. Kamu dapat menuliskannya di buku khusus atau smartphone.

Tuliskan tiap terjadi sesuatu yang mengingatkanmu agar bersyukur. Atau, kerjakan di malam hari setelah seluruh aktivitasmu selesai sekaligus menjelang tidur. Biar kamu tertidur dengan tenang dan terhindar dari kecemasan. Dari begitu banyak hal yang dapat ditulis dalam jurnal syukurmu, enam poin ini jangan terlewatkan.

1. Masih diberi usia dan kesehatan

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu bisa mengusahakan kesehatan dengan menjaga pola hidup sebaik mungkin. Akan tetapi, penyakit tetap terkadang menjangkiti. Maka benar-benar sehat secara jasmani dan rohani wajib disyukuri.

Dua hal itu saja telah membuat hidupmu terasa nyaman. Dirimu dapat beraktivitas dengan lancar dan produktif. Kalaupun kamu lagi diuji dengan penyakit, bersyukurlah keadaanmu sudah membaik.

Barangkali dirimu belum sembuh total, tapi ada kemajuan. Beda lagi kesehatan dengan usia yang kadang tidak seiring sejalan. Orang yang sesehat apa pun dapat tiba-tiba meninggal dunia. Misalnya, karena kecelakaan. Oleh sebab itu, umur ialah pemberian cuma-cuma dari Tuhan yang harus disyukuri.

2. Dipertemukan dengan orang-orang baik

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Gustavo Fring)

Orang baik tidak selalu terang-terangan memberikan sesuatu padamu, seperti hadiah. Dia juga gak harus orang yang akrab denganmu. Ada banyak orang baik yang ditemui olehmu dalam keseharian.

Namun karena mungkin kalian cuma berjumpa sekali, dirimu cepat melupakannya. Contohnya, kamu bekerja sebagai tim penjualan. Tak terhitung lagi banyaknya orang yang buru-buru menghindar begitu tahu dirimu hendak menawarkan produk.

Tapi ada beberapa orang yang tetap menemui atau menjawab telepon dan chat-mu dengan cukup ramah. Walaupun mereka belum tentu tertarik dengan produkmu, setidaknya memperlakukanmu secara manusiawi. Mereka menghargai diri dan pekerjaanmu serta mau memberikan waktunya.

3. Barang yang hilang ketemu

ilustrasi dompet hitam (pexels.com/Emil Kalibradov)

Saat ini menemukan kembali barang yang hilang tidak mudah. Sebentar saja barangmu tertinggal di suatu tempat, seseorang barangkali telah mengambilnya. Bukan buat dilaporkan ke petugas agar diumumkan, melainkan diambil untuk diri sendiri.

Bahkan kamu melaporkan kehilangan pada petugas pun belum tentu mereka dapat menemukannya. Walaupun barangnya tidak terlalu mahal, gak jadi hilang tetap keberuntungan. Contohnya, dompet yang berisi uang tidak seberapa.

Uangnya memang sedikit. Namun, kartu-kartu penting yang ikut hilang bakal amat merepotkanmu. Kamu mesti mengurusnya lagi ke berbagai instansi. Dompet atau benda lain yang disangka hilang tapi berhasil ditemukan kudu sangat disyukuri.

4. Selamat padahal nyaris celaka

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Mohammad Hamid)

Boleh jadi ini tidak terjadi setiap hari. Bahkan termasuk jarang. Akan tetapi, kalau kamu kebetulan mengalaminya jangan sampai lupa dicatat dalam jurnal syukurmu. Misalnya, dirimu hampir saja tertabrak ketika menyeberang jalan.

Beruntung, pengendara yang melaju kencang masih sempat menghindar. Atau, seseorang buru-buru menarikmu ke belakang. Meski jarak antara tubuhmu dengan kendaraan itu begitu tipis, nyatanya kamu selamat dari maut.

Kejadian seperti di atas tentu bikin jantungmu berdetak begitu kencang. Keberuntungan masih berpihak padamu. Tapi lain kali dirimu mesti lebih berhati-hati. Jangan lupa berdoa sebelum berkegiatan sebagai perlindungan kalau terjadi hal-hal di luar dugaan.

5. Kesalahanmu dimaafkan

ilustrasi dua pria (pexels.com/Mizuno K)

Kamu barangkali menganggap kesalahan yang dimaafkan sebagai hal biasa. Telah semestinya siapa pun belajar untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain. Sebab pada dasarnya semua orang dapat berbuat keliru, termasuk mereka.

Lagi pula, Tuhan saja memaafkan hamba-Nya yang bertaubat atau tak sengaja berbuat salah. Masa manusia bersikap angkuh dengan menolak memaafkan sesamanya? Akan tetapi, sebetulnya orang lain juga berhak menolak memberimu maaf.

Dia hanya manusia biasa yang bisa merasa begitu sakit hati. Maka dari itu, jangan meremehkan pemberian maaf dari seseorang. Tidak semua orang punya hati selapang dirinya. Jangan pula kamu memanfaatkan sikap pemaafnya dengan kembali sengaja menyakiti.

6. Pas butuh pas ada

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Barakat Zeewaneh)

Biasanya ini terkait uang. Pagi hari dirimu masih gak tahu cara mencukupi kebutuhan esok hari. Misalnya, besok adalah hari terakhir pembayaran iuran sekolah anak atau kontrakan.

Kamu lagi gak punya cukup uang. Meski dirimu bekerja, gajianmu masih lama. Bulan ini berat karena ada beberapa kebutuhan tidak terduga. Penghasilanmu habis sebelum waktunya.

Ketika dirimu hampir putus asa, ternyata masih ada keberuntungan. Siang atau sore hari tiba-tiba saja ada orang datang ke rumah dan membayar utangnya padamu. Padahal, kamu malah nyaris melupakan utang itu. Dapat pula ada orang meminta tolong padamu agar memperbaiki sesuatu dan kasih kamu bayaran.

Menyadari banyaknya keberuntungan dalam hidup menghindarkanmu dari kesombongan. Seakan-akan setiap hal dalam hidupmu terjadi murni karena kerja kerasmu. Keberuntungan seperti pemberian tidak terduga yang datang tepat ketika kamu sangat membutuhkannya. Sehingga selain dirimu tidak perlu sombong, juga jangan gampang putus asa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team