Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kebiasaan Aneh yang Bisa Jadi Bentuk Self-Soothing, Kamu Pernah?

ilustrasi mengalami stres (pexels.com/Liza Summer)

Setiap orang punya cara masing-masing untuk menenangkan diri ketika sedang stres, cemas, atau lelah secara fisik maupun psikis. Beberapa orang memilih tidur, curhat ke teman, atau menonton film sampai larut malam. Tapi ada juga kebiasaan-kebiasaan yang terlihat aneh atau tidak bisa, padahal bisa menjadi bentuk self-shooting. Self-soothing adalah upaya untuk meredamkan emosi dan membuat diri merasa aman.

Tanpa disadari, kebiasaan ini sering muncul sebagai respons otomatis saat keadaanmu tidak baik-baik saja. Meskipun kelihatannya sepele atau bahkan kurang masuk akal, perilaku ini sebenarnya adalah cara tubuh dan pikiran mencari kenyamanan. Yuk, kenali beberapa kebiasaan aneh yang dilakukan sebagai bentuk menenangkan diri berikut ini!

1. Mengulang-ulang lagu yang sama berkali-kali

ilustrasi mendengarkan musik (pexels.com/Ivan Samkov)

Kamu pernah mendengar seseorang memutar lagu yang sama berulang kali seharian? Atau mungkin kamu sendiri pernah begitu tanpa alasan yang jelas? Ini sebenarnya bukan sekadar karena lagunya enak didengar, tapi mungkin karena lagu tersebut memberikan rasa nyaman. Nada yang familiar dan lirik yang menyentuh bisa memberikan sensasi "dipahami" saat seseorang lain tidak ada yang bisa mengerti.

Saat seseorang sedang gelisah atau overthinking, otak mereka mencari sesuatu yang bisa "dipegang", dan lagu yang sudah dikenali mampu memberi rasa aman karena tidak ada kejutan di dalamnya. Jadi, jangan heran kalau kamu tiba-tiba mendengarkan lagu yang sama berkali-kali saat kamu lagi merasa tidak baik-baik saja.

2. Mencabuti kulit di jari atau bibir

ilustrasi jari yang terluka (pexels.com/Sergey Meshkov)

Kebiasaan ini biasanya dianggap buruk atau merugikan, bahkan banyak orang yang ingin menghilangkan kebiasaan itu. Tapi bagi sebagian orang, mencabuti kulit di jari atau bibir bisa menjadi respons bawah sadar saat sedang cemas. Rasa sakit "kecil" yang muncul memberi distraksi dari rasa stres yang lebih besar.

Secara psikologis, kebiasaan ini bisa membantu seseorang merasa sedang mengatur sesuatu, walau dalam bentuk yang destruktif. Meski tentu perlu diawasi agar tidak menjadi kebiasaan berbahaya, penting juga untuk memahami bahwa ini bukan semata-mata kebiasaan jelek, tapi bisa jadi tanda bahwa seseorang sedang mencari cara untuk tetap merasa tenang.

3. Menonton film atau series yang sama berulang kali

ilustrasi menonton film (pexels.com/cottonbro studio)

Kebiasaan ini hampir sama dengan kebiasaan mengulang lagu. Untuk sebagian orang, menonton film atau series yang sudah berkali-kali ditonton justru lebih menarik daripada menonton yang baru. Kenapa? Karena kita tahu persis alur ceritanya, tahu kapan harus tertawa, menangis, atau deg-degan. Ini memberi rasa aman dan stabil di tengah hidup yang kadang serba tidak pasti.

Film atau series yang familiar bisa jadi pelarian sementara dari kenyataan yang melelahkan. Ini semacam safe space dalam bentuk visual. Bahkan, dalam situasi krisis emosional, seseorang bisa merasa terhibur hanya dengan mendengar opening theme dari serial favoritnya.

4. Tiba-tiba merapikan barang di tengah stres

ilustrasi menyapu rumah (pexels.com/RDNE Stock project)

Pernah merasa tiba-tiba ingin bersih-bersih meja, menyapu kamar, atau menyusun ulang isi lemari padahal kamu lagi overthinking? Atau ingin membersihkan seluruh rumah sekalian? Bisa jadi, ini adalah bentuk coping mechanism saat pikiran sedang kacau. Dengan membereskan barang-barang, kamu sedang memberi tanda ke otak bahwa kamu masih punya kendali atas dirimu sendiri.

Self-soothing melalui aktivitas fisik seperti ini sering muncul tanpa disadari. Tubuh bergerak untuk menyamakan ritme dengan pikiran yang kacau. Ada rasa puas dan lega saat kamu melihat hasil langsung dari tindakanmu. Misalnya, kamar jadi rapi atau meja jadi bersih. Dan itu bisa membantu meredakan stres secara perlahan.

5. Mengulang frasa tertentu dalam hati

ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Mengulang frasa tertentu dalam hati juga bisa menjadi salah satu bentuk self-soothing saat sedang cemas, entah itu doa pendek, afirmasi positif, atau bahkan sekadar kalimat "semua akan baik-baik aja". Mengulang frasa tertentu secara diam-diam bisa memberikan rasa tenang. Hal ini seperti memberikan pengingat kepada diri sendiri bahwa kamu masih di sini, masih bernapas, dan masih bertahan.

Kebiasaan ini mirip dengan meditasi atau self-talk, hanya saja dilakukan lebih spontan dan pribadi. Frasa yang diulang-ulang memberi ritme pada pikiran, seperti lagu pengantar tidur bagi otak yang lelah. Meski terlihat sepele, efeknya bisa sangat besar dalam menenangkan pikiran dan hati yang sedang kalut.

6. Memainkan ujung baju, rambut, atau benda kecil

ilustrasi memainkan rambut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gerakan kecil seperti memainkan ujung baju, memutar-mutar rambut, atau memencet ujung pulpen mungkin tampak seperti kebiasaan aneh. Tapi ini adalah bentuk grounding, usaha tubuh untuk mengikat kesadaran agar tidak melayang ke mana-mana saat pikiran mulai kacau.

Kebiasaan ini bisa memberikan rasa nyaman secara tak langsung. Fokus pada tekstur atau gerakan berulang membantu otak merasa lebih tenang. Ini alasan kenapa beberapa orang juga suka membawa benda kecil seperti stress ball atau fidget toy. Semuanya demi mencari rasa stabil di tengah kekacauan.

7. Mengobrol sendiri saat sedang sendirian

ilustrasi seorang perempuan duduk dan mengobrol sendiri (freepik.com/freepik)

Mengobrol sendiri sering dianggap aneh atau bahkan tanda "tidak waras". Tapi nyatanya, banyak orang melakukannya sebagai bentuk pemrosesan emosi. Saat kamu berbicara dengan diri sendiri, kamu sedang mencoba memahami perasaanmu dan menenangkan diri dalam bahasa yang kamu tahu paling cocok, yaitu bahasamu sendiri.

Berbicara sendiri bisa membantumu menata pikiran, memvalidasi perasaan, atau sekadar merasa tidak benar-benar sendirian. Dan ini bukan hal yang aneh, melainkan proses internalisasi yang sehat selama dilakukan dengan sadar dan tidak membahayakan.

Setiap orang punya cara masing-masing untuk merawat dirinya sendiri saat dunia terasa terlalu berat. Meski beberapa kebiasaan ini terlihat aneh di mata orang lain, bukan berarti tidak valid. Justru, mengenali kebiasaan self-soothing bisa jadi langkah awal untuk memahami emosi kita lebih dalam dan mencintai diri sendiri dengan cara yang paling jujur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us