Kehidupan Tak Selalu tentang Kompetisi, Renungkan 5 Hal Ini
Beberapa orang mengatakan, bahwa menjalani hidup itu harus saling berkompetisi, agar semangat di dalam diri meningkat dan mendorong setiap individu mencapai tujuannya. Namun, apakah tidak lelah jika segala halnya terus disaingkan?
Bukan berarti tak memiliki daya juang bersaing, tapi baikkah jika memaksakan diri berkompetisi setiap hari? Yuk, renungkan lima hal berikut ini, untuk lebih mendalami arti hidup yang sesungguhnya. Apakah hanya tentang kompetisi saja, atau masih ada aspek lainnya?
1.Ingin bersaing atau takut kalah saing?
Menjalani kehidupan dengan berprinsip bahwa segala hal harus dibandingkan dan disaingkan, hanya akan menambah ketakutanmu saja. Sebenarnya semua bisa dibuat lebih sederhana, bahagia itu juga harus bisa menerima, bukan malah saling beradu sesuatu yang dimiliki.
Yakinkah kompetisi itu karena ingin bersaing atau ternyata ada rasa takut kalah saing yang menjadi dasarnya? Silakan direnungkan masing-masing. Cobalah maksimalkan kekuatan diri saja, ada waktunya untuk persaingan sehat. Namun, ada waktunya juga untuk berkarya bersama.
2. Masih ada sisi kolaborasi yang juga tak kalah penting
Sesekali berkompetisi itu baik, untuk mengasah keterampilan diri. Namun, dalam hidup ini juga ada sisi kolaborasi yang tak kalah penting untuk dijalani. Ada kerja sama yang harus dibangun antara satu orang dengan yang lainnya.
Dalam prosesnya tentu saja harus saling mendukung untuk mencapai tujuan yang sama. Akan tetapi, jika kamu beranggapan kompetisi harus ada di berbagai hal, kolaborasi yang dilakukan, tak akan bisa berhasil.
Ketidakmampuan dalam bekerja sama pasti menjadi penghambatnya, dikarenakan setiap individu ingin menjadi pemenang. Jika sedang dalam tim, janganlah bersikap bersaing ketika bekerja. Akan tetapi, saling berbagi tugaslah sesuai dengan keahlian masing-masing.
3.Proses beradaptasi harus dilakukan dengan metode penyatuan
Kehidupan sosial menyediakan beragam perbedaan, seperti latar belakang, kemampuan, pekerjaan, dan sebagainya. Namun, dalam bersosialisasi di lingkungan, jika bersikeras hidup di mana saja harus saling berkompetisi. Maka, kamu sendiri yang akan mengalami kesulitan dalam mengadaptasikan diri.
Beradaptasi itu butuh waktu, dan dalam prosesnya perlu dilakukan dengan saling menyatukan. Maka, berkompetisi tidaklah relevan, sebab dapat memiliki kecenderungan untuk tidak mau memahami sisi orang lain. Apabila kamu enggan memahami dan mempelajari lingkungan maupun karakter yang berbeda, tentu tak mudah menyesuaikan dirinya.
4.Setiap individu akan ada waktunya saling membutuhkan
Menganggap segalanya haruslah disaingkan, maka kamu akan selalu berada di tengah pesaingmu. Manusia gak pernah tahu apa yang akan menimpanya, jika suatu saat terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, kepada siapa kamu akan meminta bantuan?
Hidup dalam bersosial, penting sekali untuk saling mengasihi, sebab ketika kondisi diri tak mampu mengatasi masalah tertentu secara mandiri, masih ada orang sekitar yang peduli dan bersedia menolong dengan setulus hati. Jangan menganggap semua orang sebagai saingan, karena kamu juga membutuhkan kehadiran sosok yang bisa diajak jalan beriringan.
5.Kekompakan juga bagian dari kehidupan
Berkompetisi secara positif dan sehat, memang baik dilakukan. Tapi, jangan juga lupa pada aspek kehidupan lainnya, salah satunya adalah perihal kompak. Kekompakan perlu terus dijaga, maka jika kamu hanya berpandangan bahwa hidup ini merupakan persaingan, jelas kekompakan akan sulit diupayakan.
Meskipun, persaingan dalam berbagai bidang ada, dan itu juga sangat ketat. Namun, jangan melupakan bagian hidup yang lainnya seperti, saling percaya, melindungi, memotivasi, dan masih banyak lagi.
Menjadi pemenang tak selamanya hanya melalui jalur persaingan. Dengan menjaga kepercayaan, bekerja sama, saling berkarya sesuai bidangnya, itu juga bisa membawamu ke keberhasilan. Hidup ini sangatlah bermakna dan berwarna, jadi tak hanya tentang kompetisi saja. Segala sesuatu tidaklah selalu harus disaingkan, sebab ada juga yang perlu disatukan.
