5 Kekurangan Rumah Bergaya Scandinavian yang Jarang Dibahas

- Gaya Scandinavian identik dengan warna putih dan netral
- Perlu perawatan ekstra untuk furnitur kayu dan lantai terang
- Kurang cocok untuk ruang besar, butuh tambahan dekorasi
Gaya Scandinavian memang populer karena tampilannya yang simpel, terang, dan menenangkan. Banyak orang menyukai desain ini karena mampu membuat rumah kecil terasa lebih lapang. Namun, di balik kelebihannya, ada beberapa kekurangan yang jarang diperhatikan.
Jika kamu tertarik menerapkannya, sebaiknya memahami sisi lain dari gaya Scandinavian. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan desain rumah agar tetap nyaman dan sesuai kebutuhan. Berikut lima kekurangan rumah bergaya Scandinavian yang perlu kamu tahu.
1. Mudah terlihat monoton

Scandinavian identik dengan dominasi warna putih dan netral. Jika tidak diberi aksen, ruangan bisa terlihat membosankan dan kurang berkarakter. Hal ini sering membuat penghuni merasa jenuh dalam jangka panjang.
Untuk mengatasinya, kamu bisa menambahkan dekorasi berwarna lembut atau aksen kayu gelap. Kehadiran tanaman hias juga bisa memberi kesegaran pada ruangan. Dengan sedikit variasi, rumah tetap bergaya Scandinavian tanpa terasa monoton.
2. Butuh perawatan ekstra

Furnitur kayu dan lantai terang yang menjadi ciri khas gaya Scandinavian rentan kotor. Noda kecil atau debu akan lebih mudah terlihat di permukaan ini. Akibatnya, kamu harus lebih sering membersihkan rumah.
Selain itu, furnitur kayu juga membutuhkan perawatan khusus agar tidak cepat kusam. Penggunaan pelindung atau coating bisa membantu menjaga kualitasnya. Jika kamu tidak telaten, rumah bisa cepat kehilangan keindahannya.
3. Kurang cocok untuk ruang besar

Gaya Scandinavian lebih optimal diterapkan pada ruang kecil hingga sedang. Jika digunakan pada rumah besar, ruangan bisa terlihat terlalu kosong. Hal ini karena furniturnya cenderung minimalis dan tidak banyak dekorasi.
Untuk menghindari kesan hampa, kamu perlu menambahkan elemen dekorasi tambahan. Misalnya, karpet besar, lampu gantung, atau furnitur statement. Dengan begitu, ruangan luas tetap terasa hangat dan seimbang.
4. Rentan terasa dingin

Salah satu kekurangan gaya Scandinavian adalah kesan dingin yang bisa muncul. Minim dekorasi dan desain simple sering membuat rumah terasa kurang hangat. Apalagi jika didominasi warna putih tanpa sentuhan aksen.
Kamu bisa mengatasi hal ini dengan menambahkan tekstil seperti karpet, bantal, atau selimut rajut. Aksen kayu hangat juga membantu menciptakan suasana lebih nyaman. Dengan tambahan kecil, nuansa rumah akan terasa lebih ramah.
5. Tren yang cepat umum

Karena banyak digunakan, gaya Scandinavian berisiko kehilangan keunikannya. Rumah dengan desain ini bisa terlihat terlalu mainstream. Bagi sebagian orang, hal ini mengurangi daya tarik personal dari hunian.
Untuk memberi kesan berbeda, kamu bisa memadukan elemen Scandinavian dengan gaya lain. Misalnya, menambahkan sentuhan industrial atau bohemian. Dengan begitu, rumah tetap memiliki ciri khas yang unik meski mengikuti tren.
Meski memiliki banyak kelebihan, rumah bergaya Scandinavian juga punya sisi kurang yang jarang disadari. Dengan memahami kekurangannya, kamu bisa menyesuaikan desain agar lebih nyaman dan tetap sesuai selera.